Pulang

5.2K 398 57
                                    

Vote sebelum membaca!
──────────────

"Hah..." helaan nafas keluar dari mulut seorang pria bertubuh agak tinggi, memiliki rambut merah muda serta kulit yang halus. Ia kembali mengecek jam nya karna sudah lama ia berdiam didalam toko.

"Ini sudah jam 1 siang, dan aku belum keluar dari toko ini? Bagaimana keadaan anak ku dirumah tanpa diriku?" gumam Jin pria yang memiliki rambut merah mudah.

"Permisi tuan, berapa lama lagi aku harus menunggu?" tanya Jin pada pelayan toko kue.

Tunggu, apa yang mereka lakukan ditoko kue?

Flashback

"Tunggu, mengapa kau menggandeng tangan ku?" dengan semburat yang muncul dipipi nya, Jin bertanya pada Toji. Hey ayolah dia malu sekaligus senang karna tangan nya di gandeng oleh orang yang dia suka.

halah si bapak mah🗿

"Huh? Kau tak suka aku menggandeng tangan mu? Baiklah akan lu lepaskan" setelah mengatakan itu Toji pun segera melepas gandengan tangannya. Samar-samar ia mendengar desah kecewa yang keluar dari mulut Jin.

"Ah... ya baiklah" dengan wajah yang sedih ia merelakan nya.

"Siapa bilang aku tidak suka? Tentu saja aku suka bodoh!" batin Jin.

Setelah berjalan lama, Jin berhenti tepat didepan toko kue. Ia berpikir akan membelikan Yuuji -anak kesayangannya- kue, hal itu akan membuat Yuuji senang pasti.

Lalu ia memasuki toko kue tersebut, meninggalkan Toji sendirian diluar toko.

Merasa dirinya ditinggal, ia pun ikut masuk kedalam toko kue tersebut, jika kau berfikir dia akan membelikan anak nya kue, kau salah besar!

"Mengapa meninggalkan ku?" tanya Toji.

"Maaf, aku melupakan mu" jawab Jin. Tidak, ia tidak melupakan Toji. Melainkan ia pundung.

Jin pun memesan kue biasa dan kue red velvet. Setelah itu mereka menunggu kue nya dimeja tunggu.

Setelah dua jam menunggu, pesanan nya tak kunjung datang. Ia terus mencari pelayan untuk menanyai pesanan nya, tapi tidak ada satu pelayan pun membalas tatapan matanya. Lagi-lagi ia harus menunggu dengan sabar.

Flashback end.

"Ah maaf tuan, oven yang sedang kami gunakan untuk mengoven kue rusak. Jadi kami masih memperbaikan nya." jawab pelayan dengan nada yang ramah dan jangan lupa senyuman nya yang ramah.

"Baiklah, saya akan menunggu." jawab Jin tidak lupa untuk memberikan senyuman hangat kepada pelayan tersebut.

Merasa dirinya diberikan senyuman yang begitu hangat, hati nya mencelos. Semburat merah muncul pada pipi pelayan itu. Ia jadi merasa suka dengan pria berambut merah muda ini, kata-kata nya begitu lembut.

Pelayan itu terus tersenyum kepada Jin, sampai lupa bahwa ada seseorang yang sedang mengeluarkan aura hitam pekat dengki hati. /woah/

Sadar akan adanya aura hitam tersebut, pelayan itu kemudian mengalihkan pandangan nya. Ia menatap Toji dengan tatapan takut.

"Apa? Mengapa kau terus tersenyum kepada istri ku? Dan lagi mengapa pesanan istri ku lama sekali, cepat selesaikan." Toji dengan wajah dan nada yang dingin memerintah pelayan tersebut.

"Ah ma-maaf, tuan. Saya tidak tau bahwa orang ini adalah istri tuan. Sekali lagi saya minta maaf tuan. Baiklah tuan akan segera saya selesaiakan." setelah meminta maaf dan membungkuk, pelayan tersebut kembali menuju dapur dan memberitahu semua orang disana untuk segera menyelesaikan pesanan milik Jin.

"Ini pesanan anda tuan" ucap sang pelayang sembari memberikan pesanan kue milik Jin.

Setelah membayar pesanan kue nya, Jin dan Toji pun melanjutkan perjalanan pulang mereka.

Fushiguro pov

Gua baru aja bangun dari tidur nyenyak gua, gara-gara ni bocah tengik buka jendela kaga bilang-bilang. Mata gua berasa kena cahaya ilahi.

Abis itu gua ngumpulin nyawa, baru bangun buat ke dapur. Tadi Yuuji dapet pesan dari bokap nya, katanya dia bentar lagi pulang. Yaudah gua pulang aja yekan? Lanjutin tidur gua yang tadi.

Gua pamit dah tu sama Yuuji.

"Ji, gua balik dulu ya"

"Hah? Kagak mau sarapan dulu?" yah ditawarin, ini kalo dilewatin sia-sia dong?

"Eh? Yaudah lah sarapan dulu gua" abis itu mereka berdua sarapan, si Yuuji bikinin roti buat Fushiguro. Terus naro roti nya dipiring punya Fushiguro, jangan lupa susu bikinan Yuuji juga.

"Widih udah cocok jadi istri gua aja lo"

"Apaansi lo, lulus dulu"

"Oh kalo udah lulus boleh dong lo jadi istri gua?" abis gitu Fushiguro dicantelin roti sama Yuuji.

Abis sarapan Fushiguro pamit pulang, mau ngelanjutin tidur nya dulu katanya.

Fushiguro pov end.

Setelah mencuci piring dan gelas, Yuuji pun duduk diruang tamu menunggu kedatangan ayah nya. Dia sedari kemarin menunggu ayahnya, namun ayah nya tak kunjung datang.

Ting nong!
Ting nong!

Clek!

"Yuuji, ayah pulang!" kata Jin sambil masuk kedalam.

Yuuji yang mendengar suara lembut ayahnya pun bergegas lari untuk memeluk ayah nya itu.

Bruk!

"Ayah! Kok pulang nya lama sih? Kemarin ada petir, Yuuji takut" sembari cemberut ia bercerita pada ayahnya.

"Hahaha anak ayah masih takut petir, kamu kan udah gede" Jin sembari mengusak surai anak nya itu.

"Oh iya ini ayah baru abis beli kue, kamu makan ya. Yuuji udah sarapan belum?" tanya ayah Yuuji.

"Udah yah" jawab Yuuji.

Kemana perginya Toji? Ah mereka berpisah, karna jalan menuju rumah mereka berbeda. Yah tak apa.

At Fushiguro's House.

Clek!

"Hm? Apakah disini kuburan? Seperti nya aku tidak salah alamat, mengapa sepi sekali?" ucap Toji sembari masuk kerumah nya.

Dimana anak nya? Apakah anak itu pergi dari rumah karna ditinggal oleh ayah nya? Entah lah.

"Selamat pulang" Toji terkejut karna suara anaknya, dan lebih terkejut nya lagi mengapa anak semata wayang nya ini bisa bangun pagi?

"Pagi, kenapa bangun pagi?" tanya Toji

"Hm? Aku baru saja pulang dari rumah Yuuji, dia meminta ku untuk menemani nya kemarin. Karna ayah nya belum pulang. Dan mengapa semalam kau tidak pulang?" tanya Fushiguro setelah menjelaskan mengapa ia bangun pagi di hari minggu.

"Aku semalam mabuk berat, dan aku menginap dihotel yang dipesan kan oleh guru disekolah mu" jelas Toji singkat. Ia tidak memberitahu Fushiguro bahwa semalam ia bercinta dengan seorang laki-laki. Bagaimana jika Fushiguro menolak laki-laki yang ia suka nantinya?

"Hm... Baiklah aku akan melanjutkan tidur ku" kata Fushiguro sembari berjalan menuju kamar nya.

"Ah baru saja aku bangga karna dia bisa bangun pagi, tapi kenyataan nya sama saja" ucap Toji yang tidak didengar oleh Fushiguro.

Toji pun duduk dan membaca koran, tiba-tiba saja ia memikirkan Jin. Bagaimana mereka bercinta semalam, bagaimana Jin mendesahkan namanya, bagaimana tubuh mulus milik Jin. Sial! Membayang kan nya saja sudah membuat dirinya terangsang, tunggu saja ia akan mendapat kan Jin.

TBC
────────────────────────

sesuai janji, gua lanjutin 😘

Selamat Hari Raya Galungan Dan Kuningan Semua.

Bagi yang merayakan

Single Daddy🔞 - TojinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang