Cklek!
Brak!Pintu ditutup dan dikunci oleh Toji, ia merebahkan tubuh mungil dan kecil milik Jin diatas ranjang king sizes nya. Sudah lama semenjak ia dan Jin melakukan hubungan sexual, ia sudah menantikan saat-saat ini.
Ia memandangi wajah Jin lama membuat yang dipandangi malu-malu.
Toji mengecup pipi kanan dan kiri milik Jin, mengecup kening Jin, berpindah mengecup bibir Jin cepat dan tidak diselingi lumatan. Hanya untuk memancing Jin agar ia mau menyerang Toji duluan.
Namun itu saja tidak cukup, ia membuka sedikit pakaian milik Jin memasukan tangannya untuk mengelus punggung halus Jin. Membuat Jin menggeliat geli akibat elusan sensual dari Toji.
"Mmhh" erangan halus keluar dari bibir Jin hanya karna elusan Toji. Toji tak berhenti sampai disitu, tangannya berpindah kebawah untuk mengelus kejantanan milik Jin.
"Nghh!"
Toji memperhatikan kejantanan milik Jin sudah menegang, ia tersenyum puas lalu mendekatkan dirinya ke telinga kanan milik Jin.
"Berhenti atau lanjut?" bisik Toji yang membuat Jin lemas lunglai loyo lesu. Jin meremat pundak Toji tanda ia ingin lebih. Ia ingin sentuhan Toji lagi.
Tidak puas dengan jawaban Jin, ia bangun dan mengambil kursi untuk diduduki. Memperhatikan Jin yang sedang kesusahan diranjang.
"Nghh To-tojihhh" memanggil Toji namun tak dihiraukan oleh Toji. Jin mencoba bangun dan duduk dipangkuan Toji.
Melingkarkan kedua tangan nya dipundak Toji menatap Toji dengan tatapan sensual seakan ia siap dimakan.
"Go first, show me." dengan ragu Jin menggigit kecil leher Toji.
Ia mengecup dan menggigit kecil leher Toji membuat sang dom terkekeh gemas akan perlakuan kecil dari sang sub. Ia tak merasakan apapun dari gigitan Jin, hanya merasakan lidah Jin yang menjilati lehernya.
"Nghh!" Jin memberikan tanda bahwa ia sudah tidak tahan lagi, tubuhnya mulai panas dan kejantanan nya belum dipuaskan oleh Toji.
Toji yang menunggu lama sudah tidak kuat lagi, ia meraup bibir plum milik Jin. Melumat lembut agar besok bibir Jin tidak terlalu bengkak.
"Mmhhh" desahan keluar dari bibir Jin disela ciuman mereka, ciuman tak berlangsung lama karna mereka tau bahwa anak-anak masih ada dirumah.
"Mmmhhh puah hah hah" ciuman terputus dan Jin langsung mengambil pasokan oksigen, tak menyia-nyiakan waktu Toji langsung menghisap leher jenjang milik Jin. Meninggalkan bercak kemerahan tanda bahwa ia hanya milik Toji seorang.
"Hmm mhhh gelihh" selesai dengan leher milik Jin, Toji mengangkat kepalanya memperhatikan bercak kemerahan yang tertinggal dileher Jin. Ia puas.
"Nice mark"
Hanya dengan kalimat itu Toji telah membuat pipi Jin merah merona seperti tomat.
Kembali memasukan tangan nya ke pakaian Jin, dan mengelus punggung Jin dengan sensual. Merasa pakaian yang Jin gunakan itu mengganggu, ia pun merobek pakaian Jin sampai robek :D
Melihat pakaian nya dirobek, ia merengut kesal,
"Ap-apa yang kau lakukan?" Jin ingin marah namun tidak bisa. Ia menatap Toji dengan tatapan kesal. Yang ditatap hanya acuh."Pakaian mu mengganggu, aku jadi tidak leluasa bergerak" jawab nya enteng.
"Kau bisa menyuruhku untuk membukanya, Toji-san. Tapi tidak dengan merobeknya, aku tidak membawa pakaian kesini" kesal Jin.
Toji menatap datar ke Jin,
"Nanti aku belikan yang baru, atau jika perlu aku akan membelikan mu toko nya langsung""Tidak, tidak perlu"