Part 2

7.5K 204 16
                                    

✨ - Hidup itu tidak mungkin bisa berjalan semulus jalan tol - ✨


"Yes" ujar Aldebaran sembari tersenyum penuh kemenangan.

Flashback on

"Andin kenapa sih? Pms kah?" Aldebaran benar benar tidak paham dengan apa yang terjadi pada istrinya itu.
"Memangnya saya salah apa?"

Karena dilihat sedari tadi sikap Andin yang aneh dan terkesan cuek padanya, Aldebaran pun berpikir keras mencari ide agar dirinya bisa berdekatan dengan Andin dan bisa berbicara baik baik tentang apa yang salah dari dirinya.

Tiba tiba sebuah ide muncul dipikiran Aldebaran. Dirasa ide itu cukup ampuh agar dia bisa berbicara dengan Andin baik baik tanpa Andin yang akan kabur jika ia ajak berbicara, ia pun langsung melakukan rencana itu. Di ambilnya handphone nya yang berada tak jauh dari dirinya, kemudian menelepon seseorang.

Call on

Aldebaran : "Halo"
Seseorang : "Halo pak"
Aldebaran : "Bisa saya minta satu hal sama kamu?"
Seseorang : "Iya bisa pak, ada apa y?"
Aldebaran : "Nanti kamu gak usah jemput Andin ke rumah, saya yang akan mengantar dia ke kampus"
Seseorang : "Oke pak, tapi kalau bu Andin tanya saya, saya harus jawab apa pak?"
Aldebaran : "Kamu jawab aja kamu lagi sakit, sedang tidak  enak badan"
Seseorang : "Oke pak akan saya laksanakan"
Aldebaran : "Baik, makasih atas bantuannya pak"
Seseorang : "Sama sama pak"

Call off

Yap, seseorang yang di telepon Aldebaran itu ialah supir Andin.

"Kalau kayak gini kan kita bisa bicara baik baik tanpa kamu harus kabur kaburan kalau saya lagi bicara Ndin"

Flashback off

"Mas kok kamu lama banget sih?" Aldebaran terkejut melihat Andin yang membuka kaca jendela dan menampakkan wajah kesalnya. Di lihat nya jam, sudah hampir lima belas menit waktu terbuang karena sedari tadi bengong.

"Wajar aja kalau muka Andin udah kayak mau menerkam mangsa aja"  batin Al yang sambil langsung ikut masuk ke dalam mobil.

( Di mobil )

"Kamu marah gitu gemesin tau gak?" Ujar Aldebaran berharap bisa merubah suasana hati Andin.
"Jadi selama ini aku gak gemesin gitu buat kamu?" Bukannya membuat suasana hati Andin menjadi hangat, kata kata Aldebaran malah membuat suasana hati Andin semakin kacau.

"Udah... udah... kamu kesel gitu jadi cantik banget ya Ndin" Al terus mencoba berharap agar cara ini berhasil.
"Jadi maksud kamu selama ini aku gak cantik?" Semakin kesal dengan suaminya, Andin pun akhirnya terdiam sambil menahan emosi. Entah apa kesalahan nya sehingga memiliki suami yang seperti ini.

Tak kehabisan cara, Aldebaran mengambil langkah terakhir.

Ciiiiiiittt....
Mobil yang dikendarai oleh Aldebaran itu berhenti mendadak ya karena memang Aldebaran sengaja.

"Kamu apa apaan sih mas?"
"Kok ngerem mendadak, liat nih kepala aku kan jadi terbentur nih"

Kesal iya, heran pun iya, Andin menatap Aldebaran yang menatap nya sangat dalam dan tersenyum penuh arti.

"Kamu kenapa sih? Jangan aneh aneh ya?!" Andin mempertegas Aldebaran untuk tidak macam macam padanya. Ya Andin memanglah milik Aldebaran, tetapi suasana hatinya yang sedang kacau membuat dia enggan untuk berbuat macam macam.

Niat Aldebaran yang berawal dari ingin mengobrol baik baik dengan Andin, kini justru malah berpindah haluan menjadi nafsu.

"Shiit..."
"Kenapa Andin jadi menggoda seperti ini"
Sungguh memang hari ini Andin terlihat berbeda di mata Aldebaran. Hal itu membuat Aldebaran menjadi gelisah dan tak tahan akan hal ini.

"Kamu kenapa mas?" Tanya Andin memastikan keadaan suaminya, apakah baik baik saja atau sedang kenapa kenapa.

Dilihatnya wajah mereka sudah sangat dekat, Aldebaran pun melancarkan aksinya.

Di awalinya mencium bibir Andin dengan lembut dan melumatnya. Andin yang awalnya sempat terkejut, kini hanya terdiam karena seandainya itu terjadi pun wajar, Aldebaran suaminya, suami sah nya, jadi bukan hal yang aneh kan . Tapi pada akhirnya Andin pun terbuai dan ikut dalam permainan yang diawali oleh suaminya itu.

"Mashh..." Andin mendesah karena bibir Al yang sedari tadi tidak berhenti menciumi bibir dan tengkuknya itu. Desahan Andin begitu terdengar merdu di telinga Aldebaran.

"Mashh.. udah ya"
Aldebaran yamg sejak tadi menahan hasratnya pun jelas jelas menolak permintaan Andin untuk menghentikan permainan nya itu.

Tangannya yang tentu saja tidak bisa diam, membuat Aldebaran pastinya akan menelusuri seluruh bagian tubuh Andin hingga sampailah ke area yang paling sensitif.

Sebelum memasukkan miliknya ke milik sang istri, Aldebaran memasukkan ke tiga jarinya  terlebih dulu sehingga membuat tubuh Andin bergerak tak karuan karena merasa geli dan sudah tak tahan lagi.

"Lang... Sung... Aja... Mas"
Kenikmatan yang tentu saja sangat dirasakan oleh Andin itu malah membuat gairah Aldebaran semakin membara. Niat nya untuk langsung membuat Andin lemas pun segera dilaksanakan nya, tapi lama dari itu...

Kring... kring ( anggap aja dering hp:v )
iPhone 12 pro max milik Aldebaran itu pun berbunyi dengan merek nama Rendy sebagai penelepon.

"Mass itu ada telepon"
"Udah biarin aja"

Tak lama dari itu, handphone Aldebaran kembali berbunyi. Karena kesal, Aldebaran pun mengangkat telepon dari Rendy dengan terburu buru dan dengan yang pastinya emosi karena sedikit lagi ia akan menyalurkan hasratnya pada Andin dan menanam bibit mangga,pisang, anggur, nanas, eh maksudnya kecebong di dalam rahim Andin. Tapi karena Rendy menelepon, masuk saja belum, baru di luar nya saja

( Maaf jadi ngebahas ini🙏 )

Call on

Aldebaran : "Halo Ren, ada apa?"
Rendy : "Bapak dimana? Ini klien dari Jerman sudah menunggu bapak dari tadi"
Aldebaran : "Saya lagi di jalan, tadi ban mobil saya kempes"
Rendy : "Ya Allah pak, apa saya harus mengirim bantuan untuk membantu bapak?"
Aldebaran : "Tidak perlu, saya bisa sendiri"
Rendy : "Baiklah kalau begitu pak, kalau ada apa apa segera hubungi saya ya pak"
Aldebaran : "Oke Ren, saya tutup saya teleponnya"

Call off

"Kenapa?" Tanya Andin yang sedang sibuk merapikan pakaian nya yang berantakan karena permainan mereka tadi.
"Gpp. Itu Rendy ngabarin saya katanya klien dari Jerman sudah datang dan sudah cukup lama menunggu, jadi saya harus buru buru" jawab Aldebaran yang sekarang ini juga ikut merapikan pakaiannya yang tidak seberantakan pakaian Andin.

"Saya harus buru buru, kamu kalau naik taksi ga apa apa kan?" Ucapan Aldebaran membuat mood Andin kembali down. Padahal tadi mood Andin sudah kembali seperti semula. Terlanjur kesal, akhirnya Andin langsung membuka pintu mobil dan langsung pergi tanpa pamit pada Aldebaran.

Aldebaran yang melihat respon Andin seperti itu sangat paham. Dilihatnya Andin sudah masuk ke dalam taksi, Aldebaran kembali melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi karena dirinya benar benar harus cepat sampai di kantor.

Gimana part 2 nya?
Maaf kalau ceritanya gaje karena memang ini pengalaman pertama aku menulis
Biasanya  kerjaan aku ngedit biasa sih pake Alight Motion gitu loh seputar Ikatan Cinta, buat yang penasaran sama hasil editan aku, cekkidot di akun Instagram aku ( fansnyaaryasaloka // on Instagram )

Jangan lupa Vote dan Komennya
Jangan lupa juga follow akun akun aku

Wattpad : ndsvrrzk_
Instagram : fansnyaaryasaloka
Twitter : AryaSalokaFans

Aladin storyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang