📍 Happy Reading📍
📍Maaf kalau ada typo📍
📍Ini hanya cerita fiktif📍
📍Vote sebelum baca📍
📍Enjoy this story📍
___________________________________"Gak gak gak bukan gue"
"Gue yakin bukan gue"
Batin Al berkata seperti itu, akan tetapi otaknya tak berkata demikian. Ada perasaan takut dalam diri Al. Seharusnya dia tak perlu khawatir dan cemas karena bukan dia, ya bukan dia. Atau memang kenyataan nya malah sebaliknya?Pikiran Al akhir akhir ini sedang dihantui banyak masalah yang tak kunjung reda. Al masuk ke dalam bath up dan mandi disana, mencoba menetralisir rasa cemas nya.
"Gue yakin bukan gue" batin Al meyakinkan dirinya sendiri. Selalu begitu.
"Tapi apa memang gue?" Tanya Al pada dirinya sendiri.
"Gak gak bukan gue"
"Al lo harus positif thinking, bukan lo"
"Orang lain, yap orang lain""Tapi kalau....."
"Al, gak Al, lo ga boleh gini, lo gak salah, lo gak salah, oke lo gak salah""Aldebaran Alfahri inget ya, bukan lo"
Batin Al sedang tertekan, bukan karena ancaman seseorang, bukan juga karena perkerjaan atau masalah rumah tangga nya. Mungkin ini akan lebih rumit dari itu.
----------------------------------------
"Mas Al lama banget sih" batin Andin.
"Mas kamu ngapain aja di kamar mandi? Kok lama banget?" Tanya Andin dengan nada kencang.
"Au ah"
Kring... Kring....
Tertera nama seseorang yang tentunya Andin kenal pada layar handphone Andin. Tak perlu berpikir panjang, Andin segera mengangkat nya.
"Assalamualaikum, ada apa ya?"
"..........."
"Oke aku sebentar lagi kesana ya"
"..........."
"Waalaikumussalam""Ngapain dia ngajak aku ketemuan?"
"Mas Al" setelah hampir setengah jam, Al baru keluar dari kamar mandi.
"Lama banget mandinya, kamu ngapain aja hayo?"
"Ya saya mandi lah, ini kan kamar mandi ya buat mandi lah""Beneran?"
"Iya, kamu gak percaya sama saya?""Apa kamu habis....."
"Masih pagi pikiran nya dah aneh aneh""Ya udah, cepetan pake bajunya, aku mau mandi dulu"
"Pakein" Pinta Aldebaran dengan nada manja sekaligus menggoda Andin."Kamu udah gede, kamu bukan Reyna, pake sendiri lah" Tolak Andin yang berlalu ke kamar mandi, tapi Al menahan tangan Andin.
"Mau jadi istri durhaka karena gak mau nurutin perintah suami" Andin tak bisa berkutik, Al sudah menggunakan kartu as Andin.
"Lagipula simple kok, cuma pakein baju sama celana doang kan?"
"Iya simple, awas aja akhirnya....""Akhirnya apa? Udah gak usah banyak omong, lakuin aja" akhirnya Andin memakai kan pakaian Al.
"Udah kan?"
"Iya udah, cepetan kamu mandi, saya tunggu di meja makan"
"Iya iya"----------------------------------------
"Sepi banget"
"Mungkin mama sama Reyna udah berangkat ke sekolah nya Reyna""Ki" teriak Al memanggil asisten rumah tangga nya. Dengan cepat Kiki datang menghampiri Al.
"Iya mas Al kenapa?"
"Mama sama Reyna udah pergi?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Aladin story
Fanfiction⚠️ WARNING⚠️ • Cerita ini hanya HALU saya semata • Ga usah basa basi, baca aja • Ga suka huru hara? Skip aja • Kamu baca? Jangan lupa Vote nya • Ga usah di anggap serius • GA BOLEH NYONTOH CERITA-!! • Cerita berdasarkan ide saya pribadi • Maaf kalau...