Part 10

4.7K 202 17
                                    

Happy Reading 📖
Maaf kalau ada typo🙏
Inget ini hanya cerita fiksi😤
________________________________________


📌 BOCIL SKIP ( Tapi ga semua bagian part ini kok-!! )

"Tapi ini kan masih siang, t-takutnya ada yang denger" Al hanya tersenyum mendengar alasan istrinya itu.

"Hanya itu saja?" Andin mengangguk.
"Kamu tenang saja, gak ada yang bakal denger kita lagi anu. Kamu gak usah khawatir. Nikmati saja" Bisik Al membuat Andin bergidik ngeri tapi pada akhirnya ia mengangguk.

"Kamu siap?"
"Aku siap melayani kamu mas, karena itu sudah kewajiban aku"

Al terseyum penuh kemenangan. Wajahnya mendekat dan terus mendekat ke wajah Andin sehingga deru nafas Al sangat terasa bagi Andin. Dikalungkannya tangan Andin ke lehernya dan diraihnya tengkuk Andin sehingga memudahkan dia untuk melumat bibir Andin sembari tangannya yang nakal menelusuri lekuk tubuh Andin.

"Masshhh" Di dorongnya Al menjauh dari dirinya.
"Kenapa?"
"Kamu mau buat aku mati sekarang? Aku kehabisan nafas tau, kamu mah enak" Andin kesal, Al hanya tertawa pelan sembari berjalan kembali ke arah Andin.

"Untuk yang tadi saya minta maaf ya, sekarang kita mulai lagi ya"

Setelah puas melumat bibir Andin, tangan Al mulai aktif meraba tubuh Andin yang tertutup baju, dimainkannya kedua payudara Andin yang terbungkus rapi oleh bra. Dan setelah puas bermain bagian luar kini akan memulai bermain di dalam. Di bukanya celana hingga celana dalam Andin oleh Al dan Andin pun melakukan hal yang sama sehingga mereka sekarang dalam keadaan telanjang. Mereka kini seolah olah kehilangan akal.

Tak langsung memasukkan juniornya, Al memainkan 'milik' Andin dengan memakai jarinya terlebih dahulu.

"Masshhh langhhsunghh ajahh" Desah Andin yang sangat menikmati permainan panas Al.
Sudah mendapatkan izin dari Andin, Al pun dengan mantap memasukkan juniornya ke 'milik' Andin, miliknya jiga bukan?

Jlebb....
Junior Al telah masuk ke dalam 'milik' Andin. Terasa agak sakit sehingga membuat Andin berteriak. Tak memikirkan rasa sakit Andin, Al menggoyang goyang kan pinggangnya. Hal itu pasti membuat Andin mendesah tak karuan. Mendengar desahan Andin, Al semakin bergairah dan menaikkan tempo permainan panasnya itu.

"Massh... Aku ud..ah mau keluar" Ujar Andin ngos ngos an.
"Kita barengan Ndin"

Crooott....
Bibit unggul Alfahri itu masuk dan membuat rahim Andin terasa hangat.

Setelah Al bermain di dalam, Andin pun teringin memainkan junior Al dan Al pun membiarkan saja.

Hingga akhirnya merasa lelah setelah bermain panas, mereka akhirnya tertidur dengan keadaan tanpa sehelai benang pun.

----------------------------

Sementara itu di luar....

"Ini mba Andin kemana ya? Kan udah siang kok gak keluar keluar? Seharusnya ini udah waktu nya makan siang" batin Kiki bingung.

"Apa Kiki samperin ke kamar nya ya? Pasti mba Andin ada di kamar. Ya udah deh Kiki samperin aja"

Kiki memutuskan untuk menemui Andin di kamar majikannya itu. Tapi....

"AAAAAAAAAA" Kiki mendengar teriakan dari kamar Andin.
"Udah sayang kamu nikmatin aja"  Niat awal Kiki yang akan menemui Andin ia batalkan sebab ia mendengar suara Al dan ia tahu pasti Al sedang menerkam Andin.

"Hohoho.... Apakah ini pertanda kalau Aladin akan on the way?" Ujar Kiki pelan sambil senyum senyum sumringah.
"Waduh kayaknya pinggang mba Andin bakal encok nih habis di terkam mas Al"

Aladin storyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang