Part 13

3.7K 172 11
                                    

📍 Happy Reading📍
📍Maaf kalau ada typo📍
📍Ini hanya cerita fiktif📍
📍Vote sebelum baca📍
📍Enjoy this story📍
___________________________________

"Reyna nanti mau ngapain aja di Mall?"
"Aku mau beli baju dan mainan yang banyak ma"

"Owh Reyna mau beli mainan yang banyak? Bukannya mainan Reyna udah banyak di rumah?" Tanya Andin.
"Bukan untuk aku kok ma"

"Terus untuk siapa?"
"Untuk anak anak panti ma" Andin dan Al tersenyum bangga melihat Reyna yang tidak hanya good looking, tapi juga good attitude.

"Terus aku juga mau beli baju dan mainan buat adek bayi" Aldebaran yang terkejut sontak mengerem mendadak mobilnya. Aldebaran menoleh ke Andin. Kenapa Reyna sudah berpikiran sejauh itu, pikir keduanya.

"Kenapa pa?"
"Gpp" balas Aldebaran singkat.

Aldebaran kembali melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang.

"Reyna kepikiran darimana kok mau beliin baju sama mainan buat adeknya Reyna nanti?" Al bertanya pada Reyna tetapi menoleh ke Andin seolah olah mengode kan sesuatu.

"Ya jadi nanti kalau Reyna dah punya adik, ga perlu beli mainan lagi" Aldebaran hanya ber oh ria.

"Kenapa gak nanti aja?"
"Siapa tau kalau aku beli mainannya sekarang, mama sama papa bakal cepet kasih adik buat aku terus bentar lagi aku bakal jadi kakak" jawab Reyna. Teori tidak masuk akal bukan?

"Teori dari mana itu nak?"
"Kata miss Kiki pa" jawab Reyna dengan wajah polosnya.

Flashback on

"Reyna" panggil Kiki melihat Reyna yang sedang ada di ruang tamu bersama ncuss Mirna.

"Kenapa miss Kiki?"
"Reyna mau punya adik gak?"
"Mau miss Kiki" Reyna mengangguk kencang.

"Mau gak miss Kiki kasih tahu caranya supaya mama sama papa Reyna cepet kasih Reyna adik?"
"Mau miss"

"Nanti Reyna ajak mama sama papa jalan jalan ke Mall, Reyna minta beli mainan sama baju buat adik Reyna nanti. Terus Reyna bujuk mama sama papa Reyna cepet cepet kasih adik ke Reyna, kan baju sama mainannya udah dibeliin"

"Haduhh.. Kiki udah keluarin ajaran sesatnya nih" ujar Mirna sangat pelan tapi masih bisa di dengar oleh Kiki.
"Udah mba Mir diem aja ya" bisik Kiki.

"Mau gak Reyna ikutin sarannya miss Kiki?" Dengan wajah polosnya Reyna mengangguk setuju.

"Gue gak tanggung jawab ya kalau pak boss marah"
"Udah mba, ini Kiki tanggung jawab full 100%"

"Beneran ya? Awas aja lu bawa bawa nama gue kalau pak boss marah. Lagipula lu ngapain sih pake acara ngajarin Reyna teori gituan. Teori apaan tuh? Dapet darimana lu teori itu? Heran gua ada aja dah ide aneh lo biar Aladin cepat on the way"
"Ya kalau Aladin mau cepet on the way itu kita harus punya seribu cara, eh engga deh seribu satu cara. Memangnya mba Mirna ga mau Aladin nya cepet on the way?"

"Ya mau sih,tapi memangnya harus gini ya?"
"Udah mba Mir tenang aja ya"

"Ya udah miss Kiki, ncuss, aku mau ke kamar mama papa dulu ya mau ngajak mereka jalan jalan"
"Iya, inget saran miss Kiki ya Reyna" perintah miss Kiki, Reyna hanya menunjukkan jempolnya tanda oke.

Flashback off

"Kiki bener bener ya" Ujar Aldebaran geram.
"Ajaran sesat macam apalagi yang dia ajarkan ke Reyna?"

"Udahlah mas" Ujar Andin menenangkan suaminya itu. Dalam hatinya ada sedikit rasa kesal tapi juga di dalam hatinya ia tertawa, teori macam apa yang diberikan Kiki pada putri nya itu.

"Kiki itu semakin menjadi ya, teori sesat macam apa lagi yang dia ajarkan ke Reyna. Heran saya gak habis habis ide nya. Kita yang mau punya anak, kita yang buatnya, kita yang susah berusaha, kok dia yang repot" Ujar Aldebaran tak berhenti hentinya mengeluh tentang Kiki yang sangat kekeuh berbagai cara agar dia dan Andin segera mempunyai anak.

Inilah definisi dimana yang pengen punya anak siapa tapi yang repot siapa🤣🤣

"Dasar Kiki, dia pikir dia aja yang mau Aladin on the way. Gua juga mau kali, ya dia pikir selama ini gua gencar ngajakin Andin itu buat apa? Ya supaya gua bisa cepet punya anak. Penasaran juga gua gimana jiplakan gua sama Andin. Secakep apa ya kira kira" batin Al membayangkan wajah anaknya kelak.

"Mas... Mas Al"
"Kenapa?"
"Kok bengong?"
"Enggak kok, siapa juga yang bengong"
"Ya udah terserah kamu aja"

-------------------------------------

Mereka sudah sampai di Mall Puri Plaza. Keluarga sultan itu mulai berjalan memasuki Mall tersebut. Kedatangan mereka sontak mengundang perhatian banyak orang. Seperti yang diketahui semua orang, keluarga Alfahri bukanlah keluarga sembarangan. Mereka termasuk keluarga yang terhormat sekota Jakarta bahkan termasuk keluarga terpandang se Indonesia jika mendengar nama "Alfahri". Jadi tak heran jika banyak sekali orang yang meminta berfoto bersama mereka, ada juga yang meminta tanda tangan dan berbagai macam lagi lah.

"Reyna mau belanja dulu atau makan dulu?" Tanya Aldebaran.
"Mau makan dulu aja pa biar nanti waktu belanja nya gak kelaparan" Jawab Reyna.

"Habis makan kan kita belanja, kalau habis belanja kita lapar lagi gimana?" Tanya Aldebaran menggoda putri jelita nya. Sekarang Reyna diselimuti rasa bingung.

"Jadi ngapain dulu ya mah?"
"Ya udah gini aja, kita makan aja dulu, habis itu kita belanja belanja, nah kalau habis belanja kita lapar lagi, kita tinggal makan lagi, kan simple"

"Ya udah ayo kita makan di KFC aja yuk pa,ma" Reyna menarik tangan kedua orang tuanya menuju gerai KFC yang ada di Mall itu.

------------------------------------

Andin membuka pintu masuk gerai KFC tersebut. Baru masuk, pandangan Andin tertuju pada seseorang yang tengah duduk di kursi dekat jendela.

"Audi" batin Andin.

Andin segera menghampiri Audi melupakan Al dan Reyna yang ternyata mengekorinya.

"Audi" Yang dipanggil menoleh.
"Eh Andin, sama siapa?" Tanya Audi menoleh ke sembarang arah mencari siapa Andin kesana.

"Hai Audi"
"Eh Al, duduk dulu kalian" Ujar Audi mempersilahkan keluarga kecil itu duduk bersama nya.

"Sendiri?"
"Seperti yang kamu lihat" jawab Audi singkat.

"Ini anak kamu Al?" Aldebaran mengangguk.
"Lucu banget. Siapa namanya sayang?"
"Reyna tante" jawab Reyna ramah.

"Enak ya dah punya anak. Aku nikah aja belum" Ujar Audi seraya mengaduk aduk minuman yang sudah dipesannya. Dia kesini memang bukan untuk makan, hanya saja dia suka kopi dan float khas KFC itu.

"Bisa aja kamu. Kamu sendiri kapan nikah?"
"Doain aja Ndin" Pertanyaan Andin itu sedikit membuat mood Audi down. Tapi tak mengapa, bukan hanya Andin saja yang menanyakan hal itu. Banyak orang di luar sana menanyakan hal yang sama. Bagaimana tidak? Seorang wanita baik hati, lembut, pintar, mapan, feminim, good looking dan good attitude. Siapa yang tidak mau bukan? Hanya saja Audi sendiri sepertinya belum siap 100% untuk menikah. Walaupun dia belum siap untuk menikah, tetapi dia sangatlah menyukai anak anak.






























Bersambung......

Jangan lupa Vote dan Komen untuk Next-!!
Jangan lupa juga follow akun aku

Wattpad : bct917
Instagram : fansnyaaryasaloka
Twitter : AryaSalokaFans

Aladin storyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang