33

1.2K 51 0
                                    

"Apa yang gak gue tau hah?!" Tanya seseorang yang suaranya Isabel sangat kenali.

Mereka kenapa? Ga biasanya mereka berantem, kalau ga ada hal yang parah batin seseorang yang tak lain adalah Isabel menatap ketiga sahabat yang saling bertatapan tajam itu dengan heran

"Gue tau semuanya! Gue juga pernah ada di posisi lo! Tapi dengan tegas gue tolak mentah - mentah, buktinya gue ga jadi tunangan + nikah sama karin! Dan gua malah tunangan sama Nindi!" Kesal Gavin melihat sahabatnya yang menerima begitu saja perjodohan konyol ini

"Gue ga bisa nolak! Apalagi lihat tatapan mama gue! Seharusnya lo ngerti!" Bantah Abraham

"Trus Isabel gimana?" Tanya Raka terdengar tajam dan dingin apalagi aura nya yang terlihat datar menambah kesan menyeramkan pada dirinya tapi tak bisa di pungkiri bahwa dia memang tampan

Lalu tatapan Abraham teralihkan kala melihat Sosok wanita cantik berdiri menatap mereka dengan tatapan heran

Isabel melihat Abraham terdiam mematung  sambil menatap ke arahnya, dan Isabel juga melihat gadis cantik berlari menghampiri Gavin untuk mereda emosinya yang diyakini Isabel saat ini adalah Nindi sahabat nya ralat mantan sahabatnya

"Isabel!" Panggil Abraham membuat semua orang menatap dirinya, dengan santainya Isabel hanya menatap Abraham sambil menaikkan sebelah alisnya

Isabel bisa melihat teman - teman nya dulu menatap kearahnya dengan terkejut, Isabel sama sekali tidak terkejut ia terlalu bodo amat toh mereka juga sama - sama dewasa, hanya saja rasa kecewa itu masih tetap ada

Belum sempat Abraham berucap suara mc terdengar ia pun tidak jadi bersuara

"Baiklah kita mulai acara ini, saya ingin anak pertama saya naik ke atas panggung" suara menggelegar Arkam menambah acara makan malam itu semakin riuh

Abraham pun menatap kearah panggung dimana kedua orang tuanya menatap kearahnya, Abraham kembali menatap Isabel dan pergi begitu saja jujur hatinya sakit mendiami gadis yang selama ini sangat - sangat ia cintai

"Mungkin memang ini jalan terbaik untuk kita Isabel, ini takdir kita"  batin Abraham berkata, tak terasa Abraham meneteskan air matanya dengan segera ia mengusapnya kasar

Isabel hanya mengedikkan bahunya acuh walaupun hatinya terasa seperti tergores pisau yang tajam, ia menatap punggung Abraham yang berjala menjauh menuju panggung sebelum tangannya di tarik oleh seseorang

"Ini adalah anak Pertama saya bernama Abraham dan ini anak Kedua saya bernama Bella" kata Arkam memperkenalkan kedua anak nya dan tak lupa juga memperkenalkan istri tercintanya "Dan ini adalah Istri tercinta saya" jelas arkam sambil merangkul pinggang istrinya, membuat semua orang bertepuk tangan dengan riuh

"Saya ingin memberi tau selain mengadakan acara pesta makan malah ini saya juga ingin mengumumkan bahwa anak pertama saya akan bertunangan malam ini juga" kata Arkam yang lagi - lagi mendapatkan tepukan tangan para tamu undangan

Abraham yang mendengar ucapan Arkam terdiam mematung ia belum siap membuka hatinya kepada wanita lain, jantung nya seakan - akan seperti berhenti berdetak

Saat ini adalah acara dimana kedua pasangan saling memasangkan cincin di jari mereka, suasana acara makan malam pun semakin riuh dan meriah

Abraham masih belum tau siapa gadis yang bertunangan dengannya sejak tadi ia tidak menatap kearah wajah gadis itu, sedangkan teman - teman Abraham terkejut bukan main setelah tau siapa gadis yang bertunangan dengan sahabatnya itu yang tak lain adalah...

Stay! [END] 'tahap revisi'Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang