25

1.3K 57 1
                                    

❄Entahlah, aku terlalu takut untuk mempercayaimu kembali❄

Isabel P.S

🌬🌬🌬🌬

Isabel masih terdiam membeku tetap sama sedari tadi, masih berada di tempatnya tidak berpindah seinci pun, bibirnya terasa kelu walau hanya sekedar menggerakan saja dia tidak bisa entahlah apa yang terjadi padanya, sambil menatap manik mata lelaki itu dengan lekat tanpa ekspresi, tanpa diduga lelaki itu dengan cepat memeluk Isabel dengan erat, sambil membisikkan kata - kata yang mampu membuat Isabel membeku tak berkutik

"Aku sungguh merindukanmu Dear" Bisiknya di samping telinga Isabel dengan suara yang teramat lirih, tapi Isabel masih bisa mendengarnya

"Aku selalu mencarimu selama ini, setiap hari aku mencarimu selama 7 tahun lamanya, tapi Nihil" ucapnya parau

Isabel masih tak bergeming, ia menatap ke depan dengan tatapan kosong. Laki - laki itupun melepas pelukannya dan menangkup kedua pipi Isabel sambil menggerakkan jemari nya

"Ternyata kau berada di sini" ucapnya, dengan menatap Isabel sendu

"Darimana?" Tanya Isabel, laki - laki di depannya itu mengerutkan dahinya, tanda bahwa ia tidak mengerti. Isabel yang paham pun melontarkan kalimat

"Mak-" kalimat laki - laki itu terpotong oleh perkataan Isabel

"Darimana anda tau keberadaan saya?" Tanya Isabel dengan wajah datar, saat itu pula tangan laki - laki itu terlepas dari kedua pipi Isabel yang agak cubi. Lelaki itu yang mendengar kata formal Isabel pun terkejut, hatinya seperti terasa teriris pisau yang sangat tajam. Tapi dia tetap saja menampilkan senyum tipisnya, Isabel yang melihat itupun sedikit jengah. Entahlah sikap nya selama ini menjadi lebih dingin

"Kau sudah sangat berubah ya?" Tanya nya dengan senyum miris

"Ck, kalau anda hanya ingin mengatakan itu lebih baik pergilah, masih banyak urusan yang harus saya selesaikan" saat Isabel hendak pergi tangan nya segera di cekal oleh laki - laki tersebut, membuat Isabel menghadap lelaki itu dan menubruk dada bidangnya, laki - laki itupun tersenyum miring dengan segera dia meraih pinggang Isabel

"Are you Crazy? Lepaskan aku!" Kata Isabel tajam sambil memberontak mencoba untuk lepas dari lelaki itu

"Kenapa?" Tanya lelaki itu, Isabel menunggu lelaki itu melanjutkan kalimatnya

"Kenapa sikapmu berubah padaku?" Tanya lelaki itu

"Apa rasa di hatimu sudah berubah Dear? " tanya nya lagi

"Ya, perasaan ku sudah berubah sejak 6 tahun yang lalu, aku sudah meninggalkan kenangan pahit dan menyakitkan itu semua disana" kata Isabel dengan sengaja menekan kata di setiap kalimatnya

"Kenapa? Kenapa kau lakukan itu? Apa kau sudah tidak cinta padaku" tanya lelaki itu

"Tidak!" Kata Isabel dengan jelas, sambil menatap ke arah lain dia tidak sanggup untuk menatap mata lelaki itu. Dia takut dia sangat takut kalau sampai pertahanannya runtuh di hadapan laki - laki itu

"Tatap mataku! Dan katakan sekali lagi!" Perintahnya

"Aku udah ga cinta sama kamu Abraham Lexam Alexander" kata Isabel dengan menekan kata di setiap kalimatnya, kata - kata Isabel tentu saja semua bohong, itu semua tidak benar. Karena rasa di hatinya saat ini kian bertambah, dan dengan cekatan melepas dirinya dari Abraham dan pergi meninggalkan Abraham yang terdiam membisu. Ya laki - laki itu adalah Abraham, dia mendapat alamat butik Isabel dari Gavin.

"Apakah benar perasaan itu sudah hilang Isabel?" Tanya Abraham sambil tersenyum miris

"Aku harap perasaan cintamu padaku tidak akan pernah hilang, karena kau adalah cinta sejatiku, aku akan terus memperjuangkan mu Isabel. Aku ga akan nyerah ataupun mundur untuk dapetin kamu, karena tanpamu hatiku merasa kosong" kata Abraham, tetap berada di tempatnya

"Kamu selalu merjuangin aku walaupun udah aku tolak berkali - kali, bahkan waktu itu aku benci banget sama kamu, dan waktu itu aku juga masih menjalin hubungan dengan Vanilla, tapi kamu ga pernah nyerah buat dapetin aku. Kamu cuma nolak aq sekali dan aku nolak kamu berkali - kali, jadi kenapa aku harus nyerah. Aku tetap akan dapetin kamu Isabel apapun caranya, dan aku akan buat rasa cinta kamu ke aku kembali lagi seperti dulu, bahkan lebih besar dari yang dulu" kata Abraham tersenyum miring

****

Isabel keluar dengan perasaan teramat kesal kepada Abraham, tapi tak di pungkiri bahwa dia merasa senang, sedih, kecewa, benci mendominasi menjadi satu. Dia belum siap untuk ketemu Abraham

"Ck, kenapa dia bisa ada di siniiiiiii sihhhh!" Teriak Isabel frustasi sambil memegangi kepalanya yang terasa berdenyut

"Oh yaaampunnnn!!" Geram Isabel

Isabel pun memutuskan untuk pulang ke apartemen, ia meraih tasnya dan beberapa dokumen yang harus ia kerjakan, karena hari ini dia tidak bisa mengisi semua dokumen itu karena kedatangan tamu yang tak diundang itu. Dengan sisa - sisa perasaan kesal ia melangkah keluar ruangan menuju lift, dan sialnya di dalam lift itu ia bertemu dan satu lift bersama Abraham (omg!) bisa - bisa dia menjadi gila karena Abraham dan (Oh, shirt!) Jangan lupakan jantungnya yang diskotikan di dalam sana. Tapi Isabel bisa menyembunyikan semua itu dengan wajah datarnya

Dia masuk ke dalam lift dengan anggun, saat berada di dalam lift dia sama sekali tidak memperdulikan Abraham, dia menganggap bahwa hanya dirinya saja yang berada di dalam lift, dan dia tidak menggubris perkataan atau pertanyaan dari Abraham. Sampai lift terbuka, dengan cepat Isabel pergi keluar butik tapi saat akan melangkah keluar ada seseorang yang memanggilnya dari arah kasir

"Where you want to go?"
(nyonya! anda ingin pergi kemana?) Tanya salah satu karyawan

"Oh, I want to go home to rest for a while. You please take care of the boutiques and keep the boutique yes"
(oh, aku ingin pulang untuk beristirahat sebentar. kamu tolong urus butik dan jaga butiknya ya) perintah Isabel dengan senyum tipis, menambah kesan anggun di dirinya. Abraham hanya memperhatikan Isabel dari kejauhan sambil sesekali tersenyum, dia hari ini sangat senang karena bertemu dengan Isabel perempuan yang sangat ia cintai

"All right of Madam, I'll take care of everything"
(baiklah nyonya, saya akan mengurus semuanya) katanya

"Okay, then I'm home. see you tomorrow"
(oke baiklah, kalau begitu aku pulang dulu. sampai jumpa besok) pamit Isabel kepada mereka

"good madons"
(baik nyonya) setelah mendapat jawaban dari beberapa karyawannya, Isabel memutuskan untuk segera pulang, karena dia butuh waktu sendiri untuk menenangkan pikirannya dan hatinya

Dengan segera Isabel menuju mobilnya saat ingin membuka pintu mobil, Abraham dengan lancangnya mencekal tangan Isabel

"Ck, apalagiii?" Tanya Isabel jengah

"Besok aku jemput kamu ya?" Tanya Abraham tapi terkesan perintah

"Ga!" Tolak Isabel mentah - mentah

"Kenapa?" Tanya Abraham masih tetap tenang

"Ya aku ga mauu!" Jawab Isabel cepat dengan kesal

"Pokoknya kamu besok harus bareng aku titik! Besok aku jemput jam 9 oky Dear" dengan lancangnya Abraham mencium pipi Isabel lalu beralih ke bibirnya hanya mengecup ingat hanya mengecup, lalu pergi meninggalkan Isabel yang terdiam membeku dengan tatapan kosong, Abraham tertawa dalam hati

"ABRAHAMMN KAMPRETTT!!" Teriaknya membuat ia menjadi pusat perhatian, Isabel yang sadar pun menutup mulutnya lalu memasuki mobilnya dan melesat pergi dari area parkiran butiknya

































































































****

ASSALAMUALAIKUM WR. WB🙏
HAIIII! APA KABAR SEMUA?
ALHAMDULILLAH KALAU SEMUANYA SEHAT

JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN NYA YA
THANK YOU😘, SEE YOU AGAIN IN THE NEXT CHAPTER☺👋

21 - 12 - 2020

Stay! [END] 'tahap revisi'Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang