Selamat membaca❤❤❤
Kringggg
Bel pulang berbunyi, semua murid SMA langit berhamburan keluar.
"Yuk fan pulang bareng ya." Ajak Nita yang hanya dibalas dehemen oleh Fanda.
"Fandaa, ayoo mulai sekarang kamu pulang nya bareng kita." Ucap satria.
"Eh hai, Nit aku lupa ngasih tau kamu. Aku pulang nya bareng mereka, gapapa kan?."
"Hemm yaudah gapapa deh."Jawab Nita tanpa melihat ke arah Fanda melainkan kearah Satria. "Yaudah aku duluan."
"Iya maaf ya Nit, hati hati yaa!." Fanda melambaikan tangan pada Nita yang sudah mulai menjauh kearah tangga
"Iya lo juga." Nita melambaikan tangan nya juga sambil menuruni tangga.
"Ayo Queen." Ajak Juna sembari menjulurkan tangan nya.
Seketika wajah Fanda memerah. Ia berusaha menutupi nya namun tak bisa.
"Ehem ehemm." ucap satria.
"Udah udah lo ga usah iri sat, gandeng gue aja nih." Kata Sani menawarkan tangan nya yang kosong.
"OGAH!" Ketus Satria.
"Yodem berarti kau samo aku dik." ucap fedra dengan logat palembangnya.
"Ayok." Lanjut nya menjulurkan tangan nya kepada dika sambil menaik turunkan alisnya.Dika aneh melihat tingkah laku teman nya ini, selain bahasa nya yang kurang ia mengerti ia juga merasa kesal karna tiba tiba Fedra menggandeng nya mesra.
"Eh ga waras lo ya! Gue masih normal. Hancur harga diri putra keluarga regar kalo digandeng sama lo!" Ucap Dika.
"Sadis bener lo." Kata Fedra lalu melepaskan tangan Dika kasar.
"Eh ribut mulu deh, jadi pulang gak nih." Fanda yang mulai angkat bicara.
"Hehe iya Fanda jadi kok." Kata Fedra tersenyum manis.
"Yaudah ayok gausah bacot deh." Kata Sani yang sudah berjalan didepan mereka.
Brumm brumm
Mereka semua sudah keluar dari area sekolah, dan memutuskan untuk tidak nongkrong dulu karenan mereka lelah dan ingin langsung pulang kerumah masing masing, kecuali Juna yang harus mengantarkan Fanda dulu. Padahal Fanda sudah berusaha membujuk Juna kalau dia bisa pulang bersama abang nya namun Juna tetap kekeh pada keputusannya untuk mengantar Fanda pulang. Mau bagaimana lagi Juna tetaplah Juna yang egois dan tak menerima penolakan.
------------
"Nih helm nya, makasih ya Juna." Ucap Fanda tersenyum manis.
"Sama sama Fanda, hati hati ya dirumah kalo digangguin abang kamu langsung kabarin aku ya." Kata Juna cengengesan.
"Ada ada aja kamu, udah sana pulang pasti capek. Hati hati dijalan jangan ngebut ya." Ucap Fanda lembut.
"Iya Fanda, See youu besok Juna jemput ya."
Kata Juna memakai kembali helm nya."Eh," belum sempat Fanda menolak lelaki itu sudah menacapkan gas nya.
"Dasar Juna." Ucap Fanda penuh kesabaran.
"Udah bucin nya?" Kata Dika dengan wajah datar di depan pintu rumah.
"Apa sih bang, jangan gangguin aku nanti Juna marah loh." jawab Fanda lalu menjulurkan lidahnya.
"Gitu ya?" Ucap dika masih dengan wajah datarnya. Fanda hanya menatap aneh ke wajah Dika tapi Bodoamat lah, Fanda sangat senang karna Juna selalu saja bisa membuat nya seperti ingin terbang. Fanda masuk menuju kamar nya tanpa memperdulikan Juna.
-------
"Malam ma,pa." Kata Fanda, setelah selesai mandi dan mengerjakan pr Fanda keluar dari kamar nya karna mencium aroma yang sangat lezat. Lalu menarik kursi makan untuk menyantap makanan lezat buatan mamanya itu.
"Baru keluar kamu?" Tanya Dika lalu menyantap makanan didepan nya.
"Abang kenapa deh, datar banget tuh muka." Ucap Fanda kesal.
"Gasopan." Jawab Dika singkat.
"Gasopan apasih bang, aku kan cuma nanya doang. Liat tu ma,pa ngeselin banget deh." Kata Fanda memanyunkan bibirnya.
"Dika kekamar dulu Ma,Pa." Ucap Dika masih dengan wajah datar nya.
"Udah Fanda mungkin abang kamu lagi ga mood tuh, nanti abis makan tolong kamu anterin makanan kekamar dia ya, pasti dia masih laper tu makan nya sedikit banget."
Kata Nia-Mama Fanda&dika"Hem iya ma." Jawab Fanda lalu menyantap makanan nya.
"Kamu ada buat salah sama abang kamu?". Tanya Wildan-Papa nya.
"Fanda rasa gaada Pa tadi disekolah baik baik aja kok." Jawab Fanda bingung.
"Yaudah mungkin bener kata Mama kamu dia lagi badmood aja." Ucap Wildan yang hanya dibalas deheman oleh Fanda.
KAMU SEDANG MEMBACA
Queen and Poor Girl
Mystery / Thriller"Jangan! jangan lakuin itu! kamu harus tetap bertahan." Tempat dimana kedua gadis itu berada sangat sunyi, semua nya putih dan hanya ada mereka berdua. "Kamu sudah memenang kan permainan ini, apa kamu tidak mau merasakan hadiah nya atas perjuangan...