Queen and Poor Girl 9

24 15 0
                                    


Meski orang tak bisa berbuat baik pada ku, setidak nya jangan buat aku menjadi orang jahat karena takdirmu Tuhan

Selamat membaca❤❤❤

Nita sudah siap dengan seragam nya dan bergegas untuk segera berangkat

namunn-

BRAKK

BUGHH

"AWW BANGSAT STOP SAKITT!"



----------




"Fifa" panggil Fedra. "Bareng aja yuk?" Ajak fedra yang sudah menaiki motor nya.

Nita yang masih berdiri di pintu pun hanya menatap nya datar namun tajam.
"Ga.perlu bang.sat!." Balas Nita penuh penekanan.

"Kamu kenapa Fifa?" Tanya Fedra karna agak aneh dengan tatapan Nita dan juga penampilan nya yang berantakan.

"Jangan berani berani manggil gue pakek panggilan itu."

"Iya maaf, kamu kenapa?"

"Lo masih tanya kenapa hah?!" Jawab Nita emosi. "Asal lo tau ayah lo itu emang gak pantes di bilang manusia! dan lo, pasti lo kan yang udah ngejelek jelekin gue depan dia biar dia ngamuk sama gue, iya kan?! banci banget sih cara main lo." Sambung Nita menahan emosi nya.

BUGH
"Ini buat lo yang udah fitnah gue"

BUGH
"Ini buat lo yang udah buat gue dipukul"

"Dan ya lain kali gak usah makek cara banci ya, cowo kan lo? apa lo takut sama gue? kalo gak karna kasian dan karna hukum lo sama bokap sok iya lo itu udah gue jadiin gelandangan"

" Jangan lo fikir gue gakbisa ngelakuin itu ya, disini gue yang lebih berhak jadi jangan macem macem!" lanjut Nita masih dengan emosi nya.

Fedra tak membalas atau menangkis sekalipun ia hanya pasrah dipukul oleh Nita.

"FIFA!!! BERANI BERANI NYA KAMU HAH!!!" Teriak Zio yang baru keluar dari rumah dengan wajah memerah menandakan emosi nya sudah di ujung tanduk.

"Kenapa? anda tidak suka?" jawab gadis itu santai.

"TUNGGU DISINI KAMU ANAK SIALAN!! KAMU AKAN TERIMA AKIBATNYA!!!" Sambung Zio dan langsung masuk kedalam rumah, ntah apa senjata Zio kali ini. Pisau mungkin?

"Non cepat pergi! seperti nya tuan udah emosi banget itu" Suruh salah satu pembantu nya.

Nita memilih pergi meski ia juga bisa melawan namun itu hanya membuat kotor tangan nya saja, ia harus bermain mulus. Nita mulai melajukan mobil nya, di perjalanan tanpa disadari air mata gadis itu jatuh.Bukan, bukan karena lelaki brengsek itu, dia hanya sudah sangat lelah. Dan sekarang ia tak tau tujuan nya akan kemana. Kesekolah? Tapi ia takut semua orang akan menatap nya aneh. Ah sudahlah bahkan tak ada yang peduli kalau Nita ada didunia lalu kenapa dia harus takut hanya karna tatapan seseorang?

----------

"Nita kok kamu baru dateng sih? Tumben kamu siangan dateng nya." Tanya Fanda

Liatlah bahkan Fanda tak menanyakan keadaan ku yang tak terlihat baik baik saja, baju ku yang berantakan, rambutku yang tak tertata rapi, mata ku yang bengkak, pipi ku yang merah akibat tamparan ZIO SIALAN, dan bahkan kaki ku yang sakit sebab pukulan ZIO membuat ku tak berjalan dengan baik. Lihat saja aku tidak akan diam, kalian akan lihat aku yang sebenar nya.

Nita kenapa? Aku ragu untuk bertanya. Batin Fanda

Nita memang sangat tertutup jika menyangkut tentang keluarga nya tak ada satu pun teman nya yang mengetahui kisah nya kecuali seseorang di masa kecil nya.

"Nita apa kamu masih pusing?" Tanya Fanda karna melihat Nita yang hanya melamun saja.

"Gue gapapa." Jawab nita datar.

aku bakal tunggu Nita, sampai kamu siap berbagi sama aku. batin nya.

"Hem. Kamu kalo mau cerita aku siap kok jadi tempat cerita kamu Nita". Ucap Fanda.

"Udah Gue bilang gue gapapa Fan!" Balas Nita sedikit membentak. Fanda hanya membalas nya dengan senyuman, ia tau sahabat nya ini hanya butuh waktu untuk menenangkan diri nya.

------------

"Kamu mau pesen apa Nit? Biar aku aja yang pesenin." Tanya Fanda.

"Gue ga laper." Jawab Nita

"Oke bakso gapake sawi satu, cabe nya dikit aja sama pangsit yang banyak dan es teh satu." Ucap Fanda dengan senyuman nya, meski hanya dibalas tatapan datar Nita, Fanda sangat tau apa yang disukai Nita.

"Nah ini dia jeng jeng jeng pesanan sudah datang tuan putri." Ucap Fanda antusias.
Ha? Tuan putri kata Fanda.

Fanda meletakkan nya dimeja dengan hati hati, namun Nita tak sengaja menyenggol tangan Fanda membuat kuah bakso itu jatuh ditangan nya.

"AAAAAA!!!!!" Teriak Fanda histeris.

"Eh fan lo gapap," ucap Nita namun langsung dipotong oleh seseorang.

"FANDA!!" Teriak pria itu cemas.
"Ayo duduk dulu disini ya kamu tempelin ini di tangan kamu biar gak melepuh" Ucap Satria sembari memberikan segelas es jeruk yang tidak ikut tumpah itu. Sial kenapa gak es jeruk nya aja sih yang tumpah. Kan dingin.
"Aku ke Uks dulu mau ambil obat sama P3K." Sambung Satria.

"Cih caper banget sih lo, manja!" Ketus Nita.

"Nita ini beneran perih, aku gak caper." Ucap Fanda dengan air mata nya mulai mengalir, ia tak menyangka kenapa sahabat nya jadi seperti ini.

"Ck, lemah! Dikit dikit nangis!" Balas Nita lebih ketus dari sebelum nya lalu meninggalkan Fanda sendirian.





Queen and Poor GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang