Selamat membaca❤️❤️❤️
Siapa dia?
"Iko kamu sekarang dimana, kamu masih inget gak sama aku." Ucap gadis itu begitu lirih.
Dimana kah sekarang lelaki kecil menyebalkan itu, ah mungkin sekarang dia sudah menjadi lelaki yang sangat sok cool.
Semua foto kenangan mereka hilang hanya tersisa sebuah gelang itu pun sudah sangat tidak layak dipakai, ini akibat dahulu semua mainan nya dibakar oleh pria tua iblis itu dan semua kenangan itu ada disana, mungkin akan sangat sulit jika harus mencari seseorang hanya bermodalkan gelang.------
"Apa info yang kalian dapatkan?" Ucap wanita itu dengan tegas kepada pria pria yang menggunakan seragam berwarna hitam.
"Dia hanya pria miskin Nona."
"Iya itu benar, satu persen pun dia tidak berhak atas harta itu."
"Bagus kalau begitu. Ada lagi?"
"Maaf, namun untuk sekarang hanya itu Nona. Kita pun harus tetap berhati hati karna otak nya itu begitu licik bahkan kami belum menemui sedikit pun jejak atas kejadian itu, dia sangat amat pintar menyembunyikan."
"Bahkan jasad nya saja tidak bisa ditemukan kalau benar korban sudah tiada, dan-
"CUKUP! JANGAN PERNAH ANDA SEBUT DIA SUDAH TIADA!" Hampir saja air mata wanita itu jatuh mendengar kalimat itu.
"Maaf Nona."
"Kalian bisa pergi." Ailia benar benar tidak sanggup untuk mendengar kalimat itu. Ya wanita itu Ailia. Bertahun tahun ia berusaha susah payah mengatur segala nya, tidak boleh ada yang menyebut nya tiada. Demi apa pun mulai sekarang Ailia tidak akan pernah membiarkan orang yang menyakiti berlian nya hidup tenang.
______
"Eh Nita lo ngapain."
"Lomba master chef."
"Yeee orang nanya serius juga."
"Ya gue lagi mungut sampah Satria, buta lo?"
"Maksud gue ngapain lo pagi pagi udah rajin banget gini mungut sampah dikantin atau lo sekarang udah jadi gembel?"
"Gue telat jadi dihukum." Jawab Nita seada nya, jujur Nita sudah sangat lelah.
"Tapi tadi gue liat Fanda dateng pagi tuh emang lo gak bareng dia?"
"Enggak, dia sama Juna. Gue naik angkot tadi lama banget nunggu angkot gak lewat lewat jadi telat." Jawab Nita mencoba menjelaskan agar Satria gak banyak nanya lagi, pusing tau buat bedmut aza.
"Emang mobil lo belom bener?"
"Belom masih banyak yang harus diperbaiki maklum mobil tua." Nita masih mencoba menjawab dengan tenang meski ia sudah sangat kesal, Satria nanya mulu kayak helikopter.
"Ohh lo-
"Nanya mulu si Sat! lo ngapain juga masih disini sih kan ini udah bel masuk." Akhirnya Nita meluapkan nya juga, cukup sudah cukup roma.
"Emosi mulu lo cepet keriput."
"Gue males dikelas, mereka lagi gak negur gue kayak bocah aja kan gue jadi males sama mereka yang cuek babi sama gue." Lanjut Satria menjelaskan.
"Emang kalian ada masalah?" Sebenarnya Nita gakmau kepo tapi jiwa raga nya menyuruh untuk kepo.
"Ya, kemarin gue nganterin Fanda ke Uks waktu dia pingsan terus gue lagi ngomongin sesuatu sama Fanda, dan gue rasa mereka salah faham apa lagi sih Juna, ya gitu deh."
"Jelasin aja baik baik Sat, mereka pasti ngerti kok."
"Hem ya, gue sama Fanda tuh udah sahabatan dari kecil Nit jadi wajar aja dong kalau gue mau cerita gitu, sih Juna nya aja yang cemburuan banget."
"Iya juga sih, nama nya juga bucin Sat."
"Udah sekarang gue bantuin lo aja biar cepet masuk kelas." Ucap satria lagi beralih mengambil kotak sampah lain nya yang tak berada jauh dari mereka berdua.
"Eh gapapa nih?"
"Gapapa santai aja."
"Makasih ya."
______
"Assalamualaikum."
"Eh Nita kenapa baru pulang?" Tanya Ailia
"Aku habis ngambil box ini di warung warung kak, jadi pulang nya telat." Jawab Nita jujur.
"Kenapa kamu harus jual kue?"
"Kok kakak tau? padahal aku gakpernah cerita kalau aku jual kue sama kakak."
"O-ohh itu kakak tau dari Fanda."
"Udah sana kamu ganti baju, ikut kakak sama Fanda ke Mall kita shopping kakak yang bayarin deh." lanjut Ailia.
"Eh tapi kak aku-
"Udah gak usah banyak alasan pokok nya ikut ya kakak mau kekamar dulu dahh." Ucap Ailia lalu segera menuju kamar nya.
Sekarang ketiga gadis itu sedang berada di tempat kesukaan para wanita itu, apalagi kalau bukan Mall.
"Kakak capek dari tadi keliling, kita makan dulu yuk." Ajak Ailia di angguki Fanda dan Nita lalu berjalan ke arah restoran.
"Wah ada nasi goreng komplit, kakak mau ini aja deh." Ucap Ailia melihat lihat menu.
"Kalian mau apa?" Lanjut nya.
"Samain aja kak, kamu juga kan Nit?" Ucap Fanda di angguki Nita.
"Oke baik nasi goreng komplit nya tiga sama jus jeruk nya tiga ya Mas." Ucap Ailia pada pelayan restoran.
"Baik ada lagi?" Tanya pelayan itu.
"Nggak mas itu aja, oh iya nasi goreng nya satu gak usah pakek udang ya."
"Baik mohon ditunggu pesanan nya." Ucap pelayan restoran lalu beranjak pergi dari meja ketiga gadis itu.
"Kakak kenapa pesen gak pakek udang, bukan nya kakak suka udang ya?" Tanya Fanda heran.
"Itu buat Nita Fan." Jawab Ailia.
"Nita aja dari tadi gak ngomong apa apa kak." Ucap Fanda lagi masih terheran heran.
"Aku memang alergi udang Fan, tapi aku gak pernah kasih tau ke kak Ailia, kakak tau dari mana?" Kali ini Nita yang angkat bicara.
"Nebak aja." Jawab Ailia seada nya.
"Kakak ke toilet dulu." Lanjut nya.
Jujur Fanda sedikit aneh dengan kakak nya seperti cenayang saja namun memilih untuk tidak ambil pusing, berbeda dengan Nita yang begitu ingin tahu kenapa kak Ailia tahu hal hal kecil tentang diri nya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Queen and Poor Girl
Mistério / Suspense"Jangan! jangan lakuin itu! kamu harus tetap bertahan." Tempat dimana kedua gadis itu berada sangat sunyi, semua nya putih dan hanya ada mereka berdua. "Kamu sudah memenang kan permainan ini, apa kamu tidak mau merasakan hadiah nya atas perjuangan...