Queen and Poor Girl 8

27 14 3
                                    

Selamat membaca❤❤❤

Nita membuka mata nya perlahan, kepala nya terasa sangat berat. Mata nya terbuka disambut dengan lampu yang cukup terang dan juga dinding bernuansa hitam putih. Ya dia sedang berada dikamar nya.

"Ngapain lo disini!" Tanya Nita ketus saat melihat seorang pria duduk di sofa kamar nya.

"Aku nungguin kamu sadar fa." Jawab nya.

"Cih! Gue gabutuh!" Balas Nita dengan raut wajah yang menyimpan dendam amat dalam.

"Tap,,"

"Siapa yang bawa gue kesini!" Tanya Nita masih dengan nada ketus nya.

"Aku fa, tadi Satria yang nolong kamu yang hampir jatuh ditangga karna dia gatau rumah kamu jadi aku bilang aku aja yang anter, nanti kalo aku kasih tau kamu satu rumah sama aku yang ada kamu malah marah." Jelas pria itu.

"Ck, lebih baik gue di anterin Satria dari pada harus sama lo. NAJIS TAU GAK!" Balas Nita dengan emosi yang memuncak.

"FIFA! ANAK KURANG AJAR KAMU YA!" Bentak seorang pria parubaya yang berada didepan pintu.

"Fedra ayo keluar! Gausah peduliin orang kayak dia!" Ucap pria parubaya itu.

"Tapi yah,"

"Keluar Fedra! Untuk apa kamu ngurusin anak gaktau terimakasih itu! Dia bahkan gapantas jadi adik kamu!" Ucap Zio- Ayah Fedra dan Nita

Zio menarik tangan Fedra dan memberikan tatapan tajam pada Fifa. Lalu kedua Pria itu pergi meninggalkan Fifa, Tak lupa Zio menutup kasar sangat kasar pintu kamar Fifa.

BRAKKK

Nita yang sedari tadi menatap kosong kearah langit langit kamar nya pun tersentak kaget.
Kata kata Ayah nya sungguh menusuk hati nya, meski ini bukan untuk pertama kali nya namun tetap saja hati nya merasa begitu sakit. Ia sangat iri dengan orang yang berkata bahwa ayah adalah cinta pertama anak perempuan nya tapi tidak bagi Nita. Kata orang ayah akan melakukan apapun agar anak nya tidak merasa tersakiti namun itu kebalikkan nya bagi Hanita salfifa.

"Fifa juga pengen punya ayah yang sayang sama Fifa..." Ucap gadis itu menahan rasa sakit di kepala nya. Ia berusaha untuk tidur meski ia sudah tidak sadarkan diri dari pukul 2 siang sampai 8 malam, namun ia bingung harus berbuat apa jika bukan tidur. Jujur Nita sangat lapar karna belum makan seharian, Nita memang kurang mengatur pola makan nya hanya karna malas kata nya, kalian gitu juga gak? Nita juga sangat jarang memakan masakan rumah, ia selalu membeli makanan diluar.
"Bunda temenin Fifa tidur..." Ucap Nita pelan sangat pelan.

Mau tak mau pilihan nya adalah tidur kembali, karna dunia mimpi lebih indah dari kehidupan nyata nya. Karna tak bisa juga tidur Nita memutuskan untuk mengambil obat tidur nya, ia tak tahan lagi kepala nya sangat sakit

-------------

Mata Nita terbuka karna merasakan sinar matahari pagi yang tembus melalui jendela kamarnya.

Drtt drtt drtt

Ponsel gadis berbunyi, ia segera mengambil ponsel sambil berdehem menetralkan suara nya lalu menggeser tombol hijau dilayar ponselnya

"Hal,,"

Pandakuu🐼
Hallo Nita? Kamu gapapa? Tadi Satria bilang kamu pingsan. Kamu kenapa Nita? Kamu sakit? Aku kerumah kamu ya, Share lok sekarang soal nya aku gatau, kamu sih gapernah ngasih tau aku.

Nita terkadang sangat bersyukur memiliki teman seperti Fanda, meski terkadang dia sering membandingkan kehidupan nya dengan Fanda. Fanda yang begitu di istimewakan oleh semua orang namun tidak dengan diri nya.

Pandakuu🐼
Nita? Kok kamu diem aja sih, kamu pusing ya?

Nita tersadar dari lamunan nya.
"Eh enggak kok, udah lo gausah khawatir gitu fan gue ga kenapa napa kok serius dah." Jawab Nita yang ingin terlihat baik baik saja.

Pandakuu🐼
Baik baik aja gimana, orang tadi Satria bilang kamu pingsan sampe nimpuk badan dia.

"HAHAHAHAHAH seriusan gitu hahaha gasadar gue." Balas Nita tertawa meskipun ia sangat malu, mau tarok dimana nih wajah Nita kalo nanti ketemu Satria.

Pandakuu🐼
Ya iyalah ga sadar orang kamu nya pingsan. Aneh banget sih.

"Hehehe udah deh gua mau mandi udah jam 6 ntar telat lagi" kata Nita yang sedang mencari handuk nya.

Pandakuu🐼
La kamu sekolah Nit? Jangan dulu deh kalo masih sakit.

"Yaelah Fan gue gak selemah itu kali" kata Nita santui.

Pandakuu🐼
Hemm yaudah deh aku juga mau mandi, kamu hati hati berangkat nya ya bonitaa.

"Iya iya byeee" kata Nita lalu mematikan panggilan nya dan melempar ponsel nya asal dan mencoba bangkit dari tempat tidur nya meski kepala nya masih sangat sakit dan penglihatan nya terkadang sedikit buram namun ia tetap memaksakan untuk pergi sekolah, Nita tidak ingin berdiam terlalu lama dirumah neraka itu.

Queen and Poor GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang