06

993 141 15
                                    


"Hidup, cinta, dan cita-cita. Pantas untuk kamu perjuangkan."
• Asti Lstri 2K21 •





















VOTE SAMA KOMENTAR NYA JANGAN LUPA:)

Setelah puas bermain di pasar malam sampai kaki Wonyoung rontok, akhirnya mereka pulang juga ke rumah masing-masing

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Setelah puas bermain di pasar malam sampai kaki Wonyoung rontok, akhirnya mereka pulang juga ke rumah masing-masing. Begitupun dengan Yena yang sudah siap mau masuk ke dalam mobil, tapi tiba-tiba Jeongwoo berucap.

"Yena, Lo bisa pulang sendiri?"

"Hah?"

"Gue ada urusan, nih. Jadi Lo gak kenapa-kenapa pulang sendiri? Atau gue pesan ojol aja?"

Yena menggeleng cepat saat Jeongwoo akan memesan ojek online, "gak usah, gue bisa naik bus aja."

"Ya udah, kalau udah nyampe di rumah kabarin gue. Gue duluan dulu," ujar Jeongwoo. Kemudian masuk ke dalam mobil, meninggalkan Yena yang kebingungan.

Jadi, bagaimana bisa Yena tidak baper jika perlakuan Jeongwoo begitu perhatian? Yena itu gadis biasa yang jika di perhatikan sedikit oleh doi pasti bakalan baper. Hati Yena itu lembek kayak jelly bukan keras seperti otot baja tulang besi Samson Betawi.

Apaan sih anjirt-_-

Sekarang Yena merasa menyesal karena tidak mengiyakan ucapan Jeongwoo untuk memesan ojek online saja.

Yena malah berakhir berjalan kaki sebab uangnya hanya cukup untuk ongkos besok. Jadi orang susah memang seperti ini, sangat harus memikirkan bagaimana keadaan hari esok. Enak kalau jadi anak yang lahir dari keluarga kaya, apapun yang dia mau pasti akan ia dapatkan. Tidak perlu susah-susah untuk berjuang mendapatkan nya, hanya dengan ucapan lisan pasti dapat.

Tapi ini adalah hidup, dunia ini keras. Rasanya monoton jika tidak berusaha untuk berjuang terlebih dahulu, pahit dulu baru manis.

Yena berjalan di pinggir jalan, sesekali ia menendang batu-batu kecil. Jalanan lumayan sepi hanya ada satu dua motor atau mobil yang lewat, dan beberapa pejalan kaki yang lewat.

Hingga akhirnya Yena sampai di jembatan, ia berhenti dulu. Menghampiri pembatas jembatan, melihat ke arah air sungai yang jernih. Di sana juga masih ada beberapa pasangan yang sedang berpacaran, tak terkecuali dengan seorang laki-laki yang tak jauh dari Yena.

"Ternyata anak sultan juga bisa galau," ujar Yena tiba-tiba yang dapat di dengar oleh laki-laki tak jauh di sampingnya.

Hyunsuk menoleh, "ngapain Lo di sini?"

"Cuma mikirin besok pagi harus makan sama apa."

Hyunsuk memutar bola matanya sambil berdecak pelan.

"Enak, yah, jadi Lo. Kayak gak ada beban hidup, mau makan, mau jajan, mau main, mau belanja, gak perlu mikirin gimana kalau uang nya habis."

Hyunsuk hanya diam, mendengarkan Yena berbicara.

PELAMPIASAN ✓ [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang