Part 2

651 135 17
                                    

Shin Hye POV

"Apakah kau masih merasa sakit?"

Aku menatap pria itu sebelum menjawab pertanyaannya. "Sedikit, tapi menurutku ini akan semakin baik."

Yong Hwa sangat fokus sehingga matanya terpaku pada jalan.

"Senang mendengarnya." Dia berkata lagi tanpa melihatku. "Maaf... aku menumpahkan kopi padamu sebelumnya."

Aku hanya tersenyum ketika mendengar itu. Dia terus mengemudi ke rumahku sementara aku melihat ke jalanan. Mengapa jalanan terlihat sangat berbeda? Eh tunggu, ini bukan arah ke rumahku. Ini jalan menuju Itaewon. Aku mulai merasa cemas dan gelisah. Aku baru saja akan bertanya pada Yong Hwa ketika dia tiba-tiba berbicara setelah lama diam.

"Shin Hye-ssi, ayo makan sebelum aku mengantarmu pulang. Kau perlu makan obatmu."

"Eh?" Aku mulai berkeringat. "Ani.. Jung Yong Hwa-ssi. Aku hanya ingin pulang."

Aigoo, pria ini. Apakah kami benar-benar perlu makan di suatu tempat? Aku tidak berpikir itu perlu, ditambah aku tidak terlalu mengenalnya. Pasti canggung bagi kami berdua duduk bersama di satu meja. Berpikir! Berpikir, Shin Hye-yah! Tiba-tiba, Mina muncul di dalam kepalaku. Aku harus meneleponnya. Mungkin aku bisa menggunakan Mina sebagai alasanku.

Aku mulai mencari tasku. Aishh! Kemana tas itu pergi?

“Tasku..” bisikku, hampir tidak bisa didengar oleh siapapun. Pikiranku kembali ke apa yang terjadi sebelumnya.

"Shin Hye-yah, pergi saja dengan Ny. Jung. Aku akan memberi tahu Tuan Lim tentang kondisimu." Ucap Mina sambil membantuku masuk ke dalam mobil. Dia memegang tasku.

"Ne.." Aku menjawabnya
segera tanpa meminta tasku. Kepalaku sangat sakit sehingga aku tidak repot-repot melakukan apa pun.

Terakhir kali aku melihat Mina, dia melambai padaku dengan ekspresi khawatir yang tergambar di seluruh wajahnya.

Aku tersentak kembali ke kenyataan ketika mendengar Yong Hwa bertanya kepadaku apakah ada yang salah. Aku menggelengkan kepala. Tiba-tiba, merasa lemah. Bernafas, Shin Hye-yah! Hirup. Hembuskan. Hirup. Hembuskan.

Aku bisa melakukan ini! Aku harus melakukan ini!
 
"Yong Hwa-ssi.."

"Ne?"

Mata kami bertemu. Jantungku berdebar kencang. Tenang, Shin Hye. Mengapa aku merasa seperti ini?

"Ada apa, Shin Hye-ssi?" Dia bertanya sambil tersenyum.

Aku mulai merasa gugup. Tanpa sadar, aku menyelipkan rambut ke belakang telinga sambil menggigit bibir bawah.

"Ada yang salah, Park Shin Hye-ssi?" Dia bertanya lagi.

Astaga! Dia memanggil nama lengkapku.

Aku menggelengkan kepala perlahan saat dia melanjutkan perjalanan ke arah tujuan kami. Kami mencapai Itaewon dan kemudian makan di salah satu restoran terkenal yang ada di sana.

Aku tersentak saat mengingat blusku penuh noda kopi. Yong Hwa hendak keluar dari mobil saat aku memanggil namanya.

"Blusku.." Aku tidak bisa menyelesaikan kata-kataku saat matanya tertuju pada blusku.

"Ah! Tunggu di sini. Aku akan mendapatkan sesuatu untukmu." Dia keluar dari mobil dan pergi ke belakang mobil. Aku bisa mendengar dia mengobrak-abrik sesuatu. Ketika dia kembali, aku hanya bisa memberinya senyuman tipis. Aku mengambil jaket dari tangan Yong Hwa dan memakainya. Aku bisa mencium parfumnya. Itu sangat manly. Eh?!

"Lewat sini, Shin Hye-yah.." Oh! Apakah aku baru saja mendengar dia menggunakan banmal denganku?

***

Yong Hwa POV

Aku bersiul gembira saat masuk ke rumah dan berjalan langsung ke dapur. Aku tahu dia pasti ada di sana. Pada jam ini, dia harus memasak makan malam untuk keluarga kami.

"Eomma.."

"Yong Hwa-yah, kau sudah pulang. Apakah kau mengantar Shin Hye pulang dengan selamat?"

Aku mengangguk.

"Itu melegakan. Pergi mandi dulu. Panggil adikmu untuk makan setelah itu."

"Ne, eomma tapi aku tidak akan bergabung dengan kalian untuk makan malam."

Eomma segera berbalik menghadapku dengan alat masak di tangannya. Alisnya terangkat meminta penjelasan.

"Aku makan dengan Shin Hye sebelum mengantarnya pulang."

Eomma tersenyum saat mendengar jawabanku dan kembali fokus pada masakannya. "Yong-ah, bagaimana menurutmu tentang Shin Hye?"

Eh! Kenapa eomma tiba-tiba menanyakan tentang Shin Hye? Yah, dia cantik, terawat dan aku ingin tahu lebih banyak tentang dia.

"Yah, dia baik-baik saja."

"Baik baik saja?!" Suara Eomma hampir membuatku kaget.

Aku memandang Eomma yang sepertinya tidak puas dengan jawabanku. "Kenapa, Eomma?"

"Tidak apa-apa. Panggil saja adikmu untuk makan malam."

Aku menyeringai dan pergi.
 
"Oppa!"

Dongsaeng-ku, Soo Jung, berjalan super cepat ke arahku, meninggalkan nenek kami.

"Oppa, Shin Hye Eonni, apa dia baik-baik saja?"

Aku mengangguk sambil tersenyum pada nenek kami yang sepertinya juga penasaran dengan Shin Hye. Aku segera berjalan ke arahnya dan membantunya duduk di sofa.

"Shin Hye baik-baik saja, halmonie."

"Aigoo, Yong-ah. Bagaimana bisa kau begitu ceroboh menumpahkan kopi panas padanya? Dia pasti terluka parah."

"Itu kecelakaan. Dia menabrakku lebih dulu." Aku menjawab dengan membela diri.

"Kau harus lebih berhati-hati."

Aku menggaruk kepala yang tidak gatal. Bagaimana mungkin itu salahku ketika Shin Hye adalah orang yang tidak melihat ke jalan. Cih!

".. kau harus minta maaf padanya, Yong. Yah! Apa kau mendengarkan perkataan nenekmu? Aigoo, anak ini!" Halmonie terlihat sangat kesal ketika aku tidak memperhatikannya.

"Ne, Halmonie." Aku tersenyum malu-malu. Jangan khawatir, Halmonie. Bahkan jika kau tidak meminta, aku sudah berencana untuk bertemu dengannya lagi. Aku sengaja menyeringai nakal tanpa sadar Soo Jung masih ada di sana menatapku dengan saksama.

"Yah! Oppa, apa yang kau pikirkan?" Dia cemberut.

Aku hanya menggelengkan kepalaku dan meninggalkannya. Pikiranku sudah mulai merencanakan sesuatu. Shin Hye-yah, tunggu dan lihat saja.

***

-TBC-

(02/04/2021)

Without You (Tamat) ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang