Part 24

332 89 9
                                    

"Hamil?!" Shin Hye menunjuk dirinya sendiri. Ia melihat sekilas ke arah Yong Hwa yang menatapnya terkejut. Shin Hye langsung membantahnya dan tersenyum gugup pada Gary. "Apa yang membuatmu berpikir aku hamil?"

“Aku baru mengetahui itu. Aku ingat ketika istriku hamil, dia bersinar sepertimu. Meskipun kau terlihat lelah tetapi kau masih tetap bersinar.” Kata Gary dengan tenang. "Dan pipimu terlihat lebih chubby dari sebelumnya."

"Aku makan banyak hari ini."

Gary mengetuk dagunya dan menatap Shin Hye curiga. “Shin Hye-yah, sebaiknya kau melakukan pemeriksaan. Kau mungkin sudah hamil. ”

“Ne..” Ucap Shin Hye datar, berusaha untuk tidak bersemangat tentang kehamilannya meskipun ia sangat ingin memberi tahu orang-orang di sekitarnya tentang kehamilannya.

Shin Hye harus mengakui bahwa ia tidak siap untuk mengungkapkan kehamilannya bahkan kepada Yong Hwa. Ia takut dengan reaksi pria itu.

Ketika Gary meninggalkan toko, Shin Hye masih bisa merasakan suaminya menatapnya. Yong Hwa menatapnya dengan rasa ingin tahu, menuntut penjelasan darinya. Alih-alih maju ke arah Yong Hwa, Shin Hye pergi ke rak bunga untuk mengatur pot bunga.

Melihat istrinya mengabaikannya, Yong Hwa berdeham, mencoba untuk mendapatkan perhatian Shin Hye tapi wanita itu pergi ke ruangan belakang meninggalkan suaminya yang tercengang.

****

"Bagaimana dia bisa mengabaikanku?" Yong Hwa merengek saat makan siang bersama pasangan Lee. Ia meninggalkan Shin Hye di toko ketika Shin Hye terus-menerus mengabaikannya meskipun Yong Hwa mengundang wanita itu untuk makan siang. Tapi Shin Hye menolak ajakannya.

Jun Hee, istri Jong Hyun, terkekeh pelan. “Kau pantas mendapatkannya, Yong. Kau telah mengabaikan Shin Hye sebelumnya.”

Yonghwa menatap Jun Hee tak percaya. Yong Hwa tidak percaya wanita itu membela Shin Hye dan bukan membelanya yang menjadi teman Jun Hee selama lebih dari sepuluh tahun.

“Yong!” Kata Jong Hyun sambil menggendong putranya yang berusia dua bulan. “Aku pikir kau harus bekerja lebih keras jika kau ingin Shin Hye melihatmu lagi sebagai suaminya.”

"Apa maksudmu?" Yong Hwa mengerutkan kening dan menatap pasangan itu.

“Kau harus memenangkan hatinya lagi. Ingat kau telah menyakiti Shin Hye sebelumnya. Beri dia waktu.” Ucap Jun Hee.

“Benar, Yong.” Jonghyun setuju. "Apakah kau tidak iri padaku?"

Yong Hwa memutar matanya saat melihat Jong Hyun bermain-main dengan putranya. Tentu saja ia ingin memiliki bayi dengan Shin Hye tetapi dengan situasi mereka seperti ini sepertinya tidak mungkin. Yong Hwa hanya bisa menghela nafas.

“Bicaralah padanya, Yong. Aku yakin Shin Hye juga ingin hubungan kalian seperti dulu. Aku seorang wanita, aku mengerti bagaimana rasanya ketika seseorang yang paling kau cintai mulai bersikap dingin dan mengabaikanmu.” Ucap Jun Hee lagi. “Pasti berat untuknya, Yong.”

“Arasso..” Jawab Yong Hwa lemah.

****

Sambil menunggu Yong Hwa pulang malam itu, Shin Hye menyiapkan hidangan favorit pria itu. Shin Hye tahu Yong Hwa akan pulang lebih cepat jadi ia memutuskan untuk menunggunya di ruang tamu sambil menonton drama favoritnya.

Satu jam berlalu namun Yong Hwa masih belum pulang. Shin Hye mulai merasa khawatir. Saat itu hampir pukul sepuluh. Yong Hwa tidak pernah pulang selarut ini. Shin Hye terus berjalan mondar-mandir menunggu suaminya dengan ponsel di tangan, mempertimbangkan untuk menelepon pria itu atau tidak. Matanya terus melirik jam. Akhirnya Shin Hye mengambil keberanian untuk menghubungi suaminya.

Without You (Tamat) ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang