Part 12

1K 102 7
                                    

"gue tau ini menyakitkan makanya kalau nggak mau sakit lagi mending lo nyerah deh" lanjut Iqbaal dan berlalu di hadapan (namakamu)

(namakamu) tak kuasa menahan air mata yang mendesak keluar batinnya terlalu sakit menerima kenyataan ini

"Sampai kapan aku harus seperti ini" batin (namakamu)

***

(namakamu) memasuki kamarnya dan berusaha untuk tidur tapi kepalanya mendadak pusing
Ia pun mengambil gelas yang berisikan air bening tersebut mungkin dengan minum air bening sakit kepalanya akan reda namun naas gelas tersebut terjatuh dan pecah
Bunda Rike yang melewati kamar (namakamu) segera masuk mendengar pecahan gelas

"Ya ampun (namakamu) kamu kenapa nak? Bunda telpon dokter sekarang ya" ucap bunda Rike khawatir

(namakamu) hanya bisa menganggukkan kepalanya

Tak lama dokter pun datang dan memeriksa kondisi (namakamu)

"Gimana keadaan (namakamu) dok?" Tanya bunda Rike

"(namakamu) baik-baik aja kok Bu dia cuma banyak pikiran aja" ucap dokter

"Baik kalau begitu saya permisi dulu ya Bu" lanjut dokter seraya melangkah keluar

Bunda Rike hanya mengangguk

"Nak kamu mikirin Iqbaal ya jangan di pikirin ya nak" ucap bunda Rike iba

(namakamu) hanya mengangguk pasrah

"Bunda telpon Iqbaal dulu ya" ucap bunda Rike

"Jangan bun" ucap (namakamu) lemah

"Udah nggak apa - apa" ucap bunda Rike

"Assalamualaikum Le" ucap bunda Rike

"Waalaikumsallam kenapa Bun"

"(namakamu) sakit kamu pulang ya" ucap bunda Rike

"Nggak bisa Bun Ale udah janji sama Zidny hari ini ada acara sama dia"

"Le (namakamu) butuh kamu" ucap bunda Rike kesal

"Lagian kamu juga ga pulang beberapa hari ini kalau kamu ga pulang sama aja kamu gamau ketemu sama bunda" lanjut bunda Rike dan memutuskan panggilan sepihak

"Hallo bun.. bun"

Mau tak mau Iqbaal pulang ke rumahnya dan (namakamu)
Ia tak sendiri Zidny juga ingin ikut bersamanya

Sesampainya di rumah Iqbaal dan Zidny segera ke kamar (namakamu) ternyata di ada bunda Rike juga

"Le kamu kan istrinya ada 2 jadi kamu harus berlaku adil terhadap istri - istri kamu kalau kami ga adil sama aja kamu dosa" ucap bunda Rike pada Iqbaal

"Ya Ale juga gamau punya istri 2 bun bunda juga yang maksa Ale dalam kondisi kayak gini beristri 2" ucap Iqbaal santai

"Ale ga sayang sama (namakamu) jadi buat apa bersikap adil" lanjut Iqbaal

"Sekarang kamu bisa aja bicara seperti itu tapi bunda yakin sama kamu nak suatu saat nanti rasa cinta kamu akan tumbuh buat (namakamu)" ucap bunda Rike tersenyum melirik (namakamu) yang hanya diam

"Engga nggak mungkin" ucap Iqbaal yakin

"Kenapa nggak mungkin kamu harus yakin dong makanya kamu harus bisa mencintai (namakamu) sama kayak kamu mencintai Zidny" ucap bunda rike

Iqbaal nampak berpikir

"Gini deh aku kasih waktu 5 bulan sama (namakamu) kalau dia ga bisa ambil hati aku dan buat aku jatuh cinta sama dia ya bunda harus ikhlas aku talak dia" ucap Iqbaal santai ia begitu yakin (namakamu) tak akan bisa mengambil hatinya

Zidny mendengar itupun senang

"Aku setuju dengan permintaan mas Iqbaal" ucap Zidny

"Bunda juga setuju" ucap bunda Rike

(namakamu) begitu kalut dengan pikirannya bagaimana ia bisa melakukan itu semua hanya dalam waktu 5 bulan

"Oke Ale akan berlaku adil malam ini Ale tidur di sini sesuai dengan kesepakatan kita Zee" ucap Iqbaal kepada Zidny

"Iya ga masalah kok mas aku percaya hati kamu selalu untuk aku"ucap Zidny senang

"Yaudah kalau gitu aku pamit ya"lanjut Zidny dan melangkah keluar dari kamar (namakamu)

Ternyata ia tak bahagia akan keputusan Iqbaal

"Aku pikir aku akan tahan ketika suami aku bersama wanita lain meskipun ia ga mencintai wanita itu tapi aku salah rasanya sakit banget" batin Zidny











Bersambung.........












See next part :)
Jangan lupa vote and comment

Istri Pilihan Bunda [IDR]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang