part 17

1.3K 120 13
                                    

Iqbaal menyerahkan amplop itu kepada (namakamu)
(namakamu) menerimanya dengan gugup

"Hari ini mungkin hari terakhir aku jadi istrinya mas Iqbaal aku pasrah aku ikhlas menerima keputusan mas Iqbaal" batin (namakamu)

(namakamu) mulai membuka amplop tersebut yang berisi

Isi surat tersebut
"Aku mencintai mu (namakamu)"
Hanya tulisan singkat padat dan jelas

Bertapa terkejutnya (namakamu) dengan isi surat tersebut yang ia kira surat gugatan cerai ternyata ia salah

"Ka..kamu cinta sama aku mas?" Tanya (namakamu) dengan gugup

Iqbaal hanya mengangguk tersenyum

Bunda Rike dan Zidny tampak begitu terkejut mereka tak menyangka akan keputusan Iqbaal yang akan memilih (namakamu)

"Ini apa maksudnya?" Tanya (namakamu) lagi

Iqbaal hanya terdiam

"Le ini bukan surat talak kamu untuk (namakamu) melainkan ini surat cinta kamu untuk dia" ucap bunda Rike tersenyum haru

"Iya Bun"ucap Iqbaal bahagia

Zidny begitu sedih akan keputusan Iqbaal

"(namakamu) akhirnya aku bisa mencintai kamu, sekarang aku percaya apa yang bunda bilang bahwa kamu adalah seorang istri yang sangat sempurna" ucap Iqbaal dengan lembut dan senyum yang tak pernah luntur dengan matanya yang menatap mata
(namakamu) begitu dalam yang terdapat ketulusan

"Karena itu aku jatuh cinta sama kamu (namakamu)" lanjut Iqbaal

Zidny benar-benar geram dengan sikap Iqbaal begitu mudahnya ia jatuh cinta pada (namakamu)

"Mas! Kamu apa-apaan sih" sentak Zidny

(namakamu) dan Iqbaal memutuskan kontak matanya mengalihkan pandangannya ke arah Zidny yang terlihat menahan tangis

"Kamu bohongin aku mas!" Lanjut Zidny lagi dengan nafas yang menggebu-gebu

"Ya terus aku harus gimana lagi Zee?" Tanya Iqbaal kepada Zidny

"Yang namanya rasa cinta ga bisa di atur kapan waktunya aku juga ga bisa bohongin perasaan aku sendiri ya sama aja waktu aku jatuh cinta sama kamu dulu"

Zidny benar-benar muak dengan Iqbaal
Bunda Rike sedari tadi diam akhirnya angkat bicara

"Kamu ga perlu khawatir Zidny, (namakamu) pernah kok ngerasain hal yang sama kayak kamu" ucap bunda Rike lembut berharap Zidny menerima kenyataan

"Engga bun aku dan (namakamu) jelas jauh berbeda, dulu iya posisi aku sama (namakamu) seimbang dulu (namakamu) di cintai bunda tapi ga di cintai mas Iqbaal, aku di cintai suami aku tapi ga di cintai bunda mertua aku tapi sekarang (namakamu) mendapatkan cinta dari bunda dan juga mas Iqbaal  sementara aku ga mendapatkan apapun" ucap Zidny dengan Isak tangisnya ini begitu menyakitkan

"Ini ga adil aku ga bisa terima mas" teriak Zidny

Iqbaal menghela nafasnya gusar ia juga bingung harus bagaimana
Sementara (namakamu) tak tega melihat Zidny

"Zidny semua ini bukan pertandingan..." Ucapan (namakamu) terpotong oleh Zidny

"Bagi gue ini pertandingan yang harus gue membangun" ucap Zidny dengan deraian air mata

Iqbaal, (namakamu), bunda Rike terdiam

"Kamu jahat mas! Dulu kamu kejar-kejar aku sekarang kamu bohongin aku dan di depan mata aku kamu juga menyatakan cinta pada istri pertama kamu"

"Apa kamu ga mikir perasaan aku mas?"tanya Zidny

"Iya aku tau aku salah aku minta maaf tapi saat ini aku lebih mencintai (namakamu)" ucap Iqbaal dengan rasa bersalah

"Sekarang aku sadar mempunyai istri itu ga cukup modal cantik dan pinter urusan bisnis dan juga seksi" lanjut Iqbaal jujur ia menyesal

Zidny semakin terisak dadanya terasa sesak

"Aku ga bisa terima ini ga adil buat aku" ucap Zidny dan berlari keluar rumah

"Zee" teriak Iqbaal

Iqbaal hendak mengejar Zidny pun di tahan (namakamu)

"Mas biar aku aja yang bicara sama Zidny" ucap (namakamu) dengan sedikit berlari mengejar Zidny
















































Bersambung.........
















See next part :)
Jangan lupa vote and comment

Istri Pilihan Bunda [IDR]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang