Part 6

1.7K 107 11
                                    

Hari ini Zidny akan mengunjungi kantor Iqbaal

"Penampilan aku udah cantik jadi ga sabar cepat - cepat ketemu Iqbaal dan mengatakan aku menerima lamarannya" ucap Zidny tersenyum

Kakinya melangkah memasuki lobby perkantoran Iqbaal dan menuju meja resepsion

"Permisi mba pak Iqbaalnya ada? Saya mau ketemu ada urusan" ucap Zidny dengan senyum angkuhnya

"Maaf mba ini siapa dan sebelumnya sudah ada janji sama pak Iqbaal" tanya mba resepsion

"Udah mba saya udah janji sama pak Iqbaal" sentak Zidny

"Ii...iya mba ruangan pak Iqbaal di lantai 5 mba" ucap mba resepsion tergugup

Zidny pun memasuki lift setelah pintu liftnya terbuka Zidny langsung melangkah menuju ruangan Iqbaal tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu
Iqbaal pun tersentak dengan kehadiran Zidny

"Lagi sibuk ini pak boss" ucap Zidny menuju meja kerja Iqbaal

"Eh tumben ke sini ada apa Zee?" Tanya Iqbaal

"Iya aku ke sini mau ngasih tau kamu sesuatu kalau.." ucap Zidny gugup dan menggantungkan ucapannya

"Kalau apa?" Tanya Iqbaal dengan menaikkan sebelah alisnya

"Ka..kalau aku terima lamaran dari kamu" ucap Zidny tersenyum

"Seriusan Zee?"tanya Iqbaal seraya bangkit dari duduknya

"Iya"

"Kami ngga bercanda kan" tanya Iqbaal mendekati Zidny yang berdiri di sebelah mejanya

"Ngga bay aku serius sama kamu" ucap Zidny dan menggelengkan kepalanya dengan gemas

"Aku mau jadi istri kamu karena kamu berhasil buat aku jatuh cinta sama kamu" lanjut Zidny senang

"Alhamdulillah, aku senang banget makasih ya sayang" ucap Iqbaal dan memeluk Zidny

Zidny pun tersenyum tak lama Iqbaal melepaskan pelukannya

"Kamu ngga kenalin aku ke bunda kamu dulu bay" tanya Zidny

Iqbaal membawa Zidny duduk ke sofa yang ada di ruang kerjanya

"Iy...ya pasti dong sayang nanti aku kenalin kamu ke bunda" ucap Iqbaal

"Secepatnya ya bay" ucap Zidny manja dan memeluk lengan Iqbaal

Iqbaal pun membalas dengan mengusap kepala Zidny lembut

"Iya tapi nanti setelah aku talak istri aku dulu" batin Iqbaal dan tersenyum miring

***

Sesampainya di rumah Iqbaal menemui bunda Rike yang berada di kamarnya. Iqbaal mengetuk pintu dan masuk ke dalam kamar bunda Rike terlihat bunda Rike tersenyum menatap Iqbaal

"Masuk le"

"Bun Ale mau talak (namakamu) aja ya Ale ngga cinta sama dia cinta ngga bisa di paksain Bun" ucap Iqbaal memelas

Bunda Rike terkejut mendengar ucapan Iqbaal

"Ngga le pokoknya bunda ga setuju kalau kamu talak (namakamu), kamu belajar sabar dong dan harus percaya sama bunda suatu saat kamu bisa mencintai (namakamu)" ucap bunda Rike tegas

"Ngga bisa Bun Ale udah mencintai gadis lain" ucap Iqbaal santai

"Dan kamu mau menikahi dia?"tanya bunda Rike memastikan

"Pokoknya bunda ga bakalan restuin kamu nikahin gadis itu" lanjut bunda Rike

"Bunda kenapa sih, bunda ngga mau liat anaknya bahagia?" Tanya Iqbaal malas

"Le yang namanya pernikahan itu sakral kamu belajar dewasa dong itu sama aja kamu mengorbankan pernikahan kamu sama (namakamu) bunda ga bakalan setuju dan restuin kamu sama gadis lain" ucap bunda Rike sedih

"Terserah bunda deh mau setuju atau ngga Ale tetap nikahin gadis pilihan Ale karena Ale berhak untuk bahagia" bentak Iqbaal dan keluar dari kamar bundanya

"Ya Allah nak" ucap bunda Rike mengusap dadanya



























Bersambung.......











Jangan lupa vote dan comment ya guysss 🥰



Istri Pilihan Bunda [IDR]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang