Part 29

1.4K 112 6
                                    

Sudah seminggu ini Vannesha bekerja di perusahaan Iqbaal, ia terus menggoda Iqbaal namun Iqbaal tak menghiraukan dirinya.

"Ck, Iqbaal sok jual mahal banget sih jadi orang" kesal Vannesha

"Gue harus apa ya? Supaya Iqbaal jatuh cinta sama gue?"

Vannesha melamun memikirkan cara agar Iqbaal bisa jatuh cinta kepadanya dan menjadi miliknya sepenuhnya.

Iqbaal memasuki ruangan kerjanya, ia melihat Vannesha yang sedang melamun.

"Ngapain tuh orang?" Batin Iqbaal

Iqbaal menghiraukan Vannesha ia menyalakan laptop dan kembali mengerjakan pekerjaan kemarin yang belum selesai.

Vannesha keluar dari ruangan ia menuju dapur kantor.

"Pak" panggil Vannesha pada OB yang sedang menyapu di depan dapur

"Iya Bu ada yang bisa saya bantu?"

"Bikinin kopi hitam panas ya"

OB tersebut mengangguk, ia bergegas memasuki dapur dan membuatkan kopi untuk Vannesha.

"Ini Bu kopinya"

Vannesha menerima kopi tersebut dan membawanya kembali ke dapur, ia mengeluarkan obat berbotol kecil.

"Kamu akan jadi milik aku Baal, malam ini juga" ucap Vannesha ia memasukkan obat tersebut ke dalam kopi Iqbaal

Ia kembali menuju ruangan kerjanya dan Iqbaal, Vannesha melangkah menuju meja Iqbaal dan meletakkan secangkir kopi dengan pelan.

"Pak Iqbaal saya bikinin kopi untuk bapak" ucap Vannesha tersenyum

Iqbaal mengernyitkan dahinya "ngapain bikin kopi? saya udah mau pulang lagian udah sore gini saya ga suka kopi"

Iqbaal menyadarkan tubuhnya di kursi seraya memijit pelipisnya, Vannesha melihat Iqbaal yang nampak lelah ia berjalan mendekati Iqbaal.

"Kalau bapak ga suka kopi saya pijitin bapak aja ya" ucap Vannesha ia mulai memijit bahu Iqbaal pelan

Iqbaal tak bergeming ia malah menikmati pijitan Vannesha, jujur ia sangat lelah hari ini setelah meeting bersama klien. Ia tak mengajak Vannesha Iqbaal ga mau ribet jikalau bersama Vannesha yang gayanya centil.

Soal penampilan wanita itu tak mendengarkan ucapan Iqbaal, ia masih mengenakan pakaian seksi. Ia tak peduli lagi dengan penampilan terserahnya saja.

"Udah cukup" ucap Iqbaal

Iqbaal meraih tas laptopnya dan pergi meninggalkan Vannesha yang terdiam.

"Apa? gagal lagi?" Monolog Vannesha

Ia terduduk di kursi milik Iqbaal sambil menatap secangkir kopi yang sudah dingin tak di sentuh oleh Iqbaal.

***

Sesampainya di rumah Iqbaal melihat (namakamu) yang sedang memasak, pantas saja tercium aroma harum masakan.

Ia sempat tak percaya jika (namakamu) yang memasak, ia melihat (namakamu) yang sedang membelakanginya dan sibuk dengan beberapa alat masak.

Iqbaal berjalan menuju kamarnya setelah selesai mandi ia akan menghampiri (namakamu) dan makan bersama, itulah rencana yang ada di pikirannya.

(namakamu) sedang menghidangkan beberapa makanan, cukup lama ia tak memasak. Ia duduk termenung memikirkan sesuatu.

"Iqbaal itu siapa sih? Kok ga asing ya" batin (namakamu)

Lamunnya buyar saat melihat Iqbaal yang duduk di sampingnya dengan rambut yang basah di karenakan ia baru saja selesai mandi, (namakamu) terpesona akan ketampanan Iqbaal terlihat wajahnya yang begitu segar.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 29, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Istri Pilihan Bunda [IDR]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang