Part 14

1.1K 111 11
                                    

Zidny menyeterika baju Iqbaal dengan asal - asalan ia paling malas dengan urusan menyetrika pakaian

"Duhh kemejanya nggak rapi - rapi sih" kesal Zidny

Iqbaal menghampiri Zidny di ruangan loundry rumahnya
Ia tak masuk ke dalam hanya di depan pintu saja ia melihat gerak gerik Zidny yang terlihat begitu kesal

"Kalau soal karier dan bisnis Zidny emang hebat tapi kalau soal rumah tangga Zidny nggak bisa apa-apa, masak nggak enak setrika baju nggak bisa" batin Iqbaal

***

Hari ini Iqbaal pulang ke rumahnya dan (namakamu) karena hari ini jadwal ia menginap di rumah (namakamu)

"(namakamu)...(namakamu)"panggil Iqbaal dengan nada sedikit berteriak

"(namakamu)" panggilnya lagi

Masih juga tidak ada sahutan

"Kemana perempuan itu?" monolog (namakamu)

Ketika hendak ke dapur untuk mengambil air dingin di kulkas Iqbaal melewati ruang loundry di rumahnya dengan pintu yang terbuka di sana terlihat (namakamu) sedang menyetrika pakaian

Iqbaal pun berdiri di ambang pintu mengurungkan niatnya untuk mengambil air dingin

"Pakaian mas Iqbaal harus rapi biar enak di liat rekan kerjanya" ucap (namakamu) sambil menyetrika kemeja Iqbaal

Iqbaal sering melihat (namakamu) membereskan rumah menyiapkan segala kebutuhan Iqbaal

"(namakamu) nyetrika sambil senyum jadi hasilnya jadi bagus nggak kayak Zidny ngedumel Mulu kalo masalah pekerjaan rumah" batin Iqbaal melihat (namakamu) yang sedang menyetrika pakaian

Ketika hendak mengambil hanger yang di gantung  di lemari khusus pakaian yang sudah di setrika (namakamu) melihat Iqbaal yang berdiri di ambang pintu ia pun menghampiri Iqbaal

"Mas udah datang dari tadi?" Ucap (namakamu) menyalami tangan Iqbaal

"Baru aja" ucap Iqbaal

"Nih aku udah setrikain kemeja kamu buat ke kantor besok" ucap (namakamu) tersenyum manis

Iqbaal menanggapinya dengan senyuman manis

"Eumm kamu udah sarapan mas?" tanya (namakamu)

"Oh iya tumben juga kamu pulangnya agak pagi mas?"tanya (namakamu) lagi

"Belom sempat sarapan tadi" jawab Iqbaal

"Yaudah sekarang kamu ganti baju kita sarapan aku masak dulu ya mas engga lama kok" ucap (namakamu) 

Ia sangat bahagia Iqbaal mulai berubah dari nada bicara yang mulai ga cuek lagi semoga aja Iqbaal bisa menerima dirinya

"Iya aku ganti baju dulu" ucap Iqbaal meninggalkan (namakamu) di ruang loundrynya itu

"Iya mas"

(namakamu) bergegas ke dapur untuk memasak ia

Iqbaal yang sudah berganti baju rumahan menyusul (namakamu) ke dapur
Ia duduk di ruang makan yang menghubungkan ke dapur
Ia melihat punggung (namakamu) yang membelakanginya sedang di sibukkan dengan memotong sayuran

"Masak itu harus pakai senyuman dan cinta apa lagi masak buat suami pasti rasanya jadi enak" monolog
(namakamu)

Sepertinya (namakamu) tidak menyadari kehadiran Iqbaal

"Kedua istri aku sama - sama masak, nyetrikain baju tapi di tangan yang berbeda hasilnya juga beda, aku tau Zidny udah berusaha tapi (namakamu) melakukan tugas istri dengan baik (namakamu) selalu masak dengan tangannya sendiri masakannya jadi lebih enak dia juga nyetrikain pakaian aku dengan senyum
Dulu aku ga pernah ngehargain apapun yang dilakukan (namakamu) sebagai istri tapi sekarang aku tau dia ngelakuin itu semua sebagai tanda bakti dia terhadap suami padahal dia tau aku ga mencintainya
Tapi dia selalu menyiapkan segala keperluan ku dengan penuh cinta" batin Iqbaal

(namakamu) merasa sedang di perhatikan seseorang pun menoleh ke belakang terlihat Iqbaal sedang melamun memperhatikannya


























Bersambung.........













See next part :)
Jangan lupa vote and comment

Istri Pilihan Bunda [IDR]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang