U || 03

3.4K 315 42
                                    

Vote dan komennya ya!


•UNCONCIOUS•

Evelyn cukup terkejut dengan pria yang berada di sebelah kanannya. Wajahnya tak asing, ia seperti pernah melihatnya di suatu tempat. Kulit pria itu putih pucat namun kontras dengan warna bibirnya yang merah muda.


"EVE!" teriakan Johnny sukses membuyarkan lamunan Evelyn.


Gadis itu segera berdiri dari posisi tersungkurnya untuk menghadap papanya.


"Apa yang kau lakukan disini?!"


"Pa—pa" senyum malu Eve karena telah ketahuan diam-diam masuk ke dalam ruangan ini.


Segera Johnny menarik pergelangan tangan putrinya sedikit kasar seolah menyeretnya keluar dari ruangan ini.


"PAPA IHH SAKIT!" ringis gadis itu.


Keduanya telah berada di suatu ruangan. Johnny meletakkan kedua tangannya pada pinggangnya, terlihat juga raut wajah marahnya atas kelancangan putrinya tadi.


"Bagaimana kau bisa masuk?! Kau ini susah sekali sih diberi tahu. Papa bilang jangan pernah kesini!"


"Papa, Eve hanya ingin memilih sendiri ajudan baru Eve. Aku tidak mau jika Cheetah atau Pitbull!" tolaknya.


"Papa, jika Kai saja yang menjadi ajudan baru Eve bagaimana?" senyumnya.


Sungguh, semenjak pertama kali bertemu dengan Kai, Evelyn langsung jatuh cinta pada pandangan pertama. Siapa yang tidak akan runtuh jika melihat ketampanan dan sisi seksi yang dimiliki teman papanya ini.


"Hentikan omong kosongmu itu"


"Papa, jika papa membolehkan aku bersama dengan Kai. Aku pasti akan menurut dan papa tidak akan khawatir lagi," senyumnya membujuk.


"Ia itu sudah memiliki kekasih. Hentikan halumu itu!"


"Ayo turun kebawah!" Johnny mengajak Evelyn untuk turun ke lantai dimana mereka tinggal.


Keduanya telah berada di dalam Lift, Eve terus saja berpikir dan mencoba mengigat siapa pria tadi yang dilihatnya.


Hidung dan bibirnya sangat tidak asing, dimana aku melihatnya ya?. Batin gadis itu.


"PRIA MALAM ITU!" teriak Eve yang sukses membuat Johnny terkejut.


Evelyn telah ingat sempurna. Pria tadi adalah pria malam itu yang menolongnya dari orang jahat.


"Pa, pria tadi adalah pria yang menolongku pada malam itu!" kata Eve antusias.


"Pria apa sih? Malam itu apa?" tanya Johnny heran.


"Pria tadi yang berada disebelah Kai adalah pria yang malam itu menolongku. Bekas cekikan leher ini," Eve segera memperlihatkan bekas kebiruan pada lehernya.


Johnny lekas paham, yang dimaksud putrinya adalah kejadian malam itu.


"Apa kau yakin?"


Eve mengangguk.


"Aku sangat yakin pa! pada malam itu, ia juga memakai topi yang sama. Ia selalu berusaha menutupi wajahnya dengan topinya, sama seperti tadi"


Johnny terlihat seperti berfikir sejenak.


Pintu Lift telah terbuka, keduanya telah sampai pada penthouse mereka.


UNCONSCIOUSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang