U || 07

3.1K 302 16
                                    

Ayo Vote dulu dong! dan jangan lupa Komennya ya..

Aku mau ucapin Selamat Hari Raya Idul Fitri 1442 H, Minal Aidzin Wal Faidzin mohon maaf lahir dan batin bagi readers umat muslimkuu..🙏🏻🤍🥰☺️


•UNCONCIOUS•

Jeffrey sayup-sayup membuka matanya yang berat, beberapa kali ia mengerjapkan kedua matanya untuk menyempurnakan penglihatannya. Pria itu segera bangun dari posisi tidurnya di sofa.


Saat berhasil mendirikan tubuhnya, lekas ia memegang kepalanya erat. Tiba-tiba kepalanya diserang rasa sakit yang cukup kuat yang sukses membuatnya meringis.


"Ahhh!"


"Sial, pasti obat tidurnya banyak"


Jeffrey mendudukkan kembali tubuhnya ke sofa untuk mendapatkan kembali keseimbangan tubuhnya.


Saat tubuhnya telah stabil, segera ia bangkit kemudian berjalan menuju pintu. Ia melihat disana jika alat kunci otomatis yang ia pasang masih melekat sempurna disana. Pria itu tersenyum tipis karena senang.


Setelah itu, ia berjalan lagi menuju pintu belakang rumah Carol. Disana juga masih melekat dengan baik alat kunci otomatis yang ia pasang. Seolah tidak terlihat adanya sentuhan pada alat tersebut.


Jeffrey tersenyum miring karena ia menang kali ini. Tentu ia tidak bodoh, ia sudah mempersiapkan ini semua dengan matang karena hal ini sudah diduganya. Perihal gadis itu yang akan memasukkan obat tidur kedalam minumannya sudah terbaca olehnya.


Dengan perasaan menang, segera pria itu berjalan dengan arogan menuju kamar gadis itu. Ia mengetuk sekali pintu, namun tak ada jawaban. Akhirnya Jeffrey membuka pintu kamar secara paksa. Ia melihat kedua gadis masih tertidur pulas disana.


Jeffrey berjalan menghampiri kasur bagian Evelyn. Segera ia tepuk perlahan lengannya berusaha membangunkannya.


"Eve, bangun" titahnya.


Eve belum bergerak, terlihat tidurnya sangat pulas.


"Eve, bangun!" suara pria itu sedikit mengeras, berusaha membangunkan gadis itu secara paksa.


"Uhh apasih!" rengek gadis itu yang masih memejamkan kedua matanya.


"Bangun, ayo pulang"


"NGANTUKKK!" racau gadis itu.


"Jika tidak tepat waktu papamu akan memberi hukuman," tegasnya lagi.


Dengan malas, segera Eve perlahan membuka kedua matanya.


"Uhh! Iya iya!"


Tentu Eve harus pulang tepat waktu sesuai perjanjiannya dengan papanya. Jika tidak, Johnny akan menghancurkan seluruh kamera kesayangannya.





Di rumah.


Evelyn telah sampai di rumah, ia memasuki rumah dengan perasaan malas. Tentu malas karena masih terlalu pagi ia harus pulang, padahal ia masih ingin berlama-lama dirumah sahabatnya itu.


Saat tengah berjalan memasuki rumahnya, ia melihat sekumpulan asisten rumah tangganya berada di tangga, mereka terlihat sedang bercengkrama sambil melakukan kegiatan masing-masing yaitu membersihkan rumah.


"Kapan perbaikan selesai?" tanya asisten rumah tangga yang satu.


"3 jam" jawab asisten rumah tangga yang lainnya.


UNCONSCIOUSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang