Sudah sedari kemarin semenjak kepergian Guinevere bersama Granger yang tak kunjung kembali. Hal itu membuat sang kakak yaitu Lancelot merasa cemas terhadap adik perempuannya sekaligus ia juga kehilangan kepercayaan nya dengan pemburu iblis yang ditemuinya kemarin.
Sebelumnya, Lancelot tidak pernah mempercayai seseorang yang mencoba mengambil Guinevere kepada siapapun tanpa seizinnya.
"Chh, sial! Kenapa aku terlalu mudah untuk percaya kepadanya?!" gerutunya kesal sembari menyeruput secangkir teh hangat nya.
"Sayang, ada apa dengan wajahmu? Kau tampak kesal dan marah. Apa yang menggangu pikiranmu? Padahal teh itu sudah kubuat dengan sepenuh hatiku," katanya lembut oleh seorang wanita yang disebut sebagai Putri angsa bernama Odette regina, juga selaku kekasih dari Lancelot.
Lancelot menghela nafas."Tidak, bukan itu maksudku," sangkalnya."Kemarin aku bertemu dengan Pria pemburu iblis yang datang menjemput Gwen. Entah apa yang akan mereka lakukan. Tapi sampai sekarang mereka berdua belum kembali juga," jelasnya.
"Mungkin kau saja yang terlalu mengkhawatirkan nya. Lagi pula pemburu iblis itu adalah orang baik kan? Sangat tidak mungkin jika dia akan menyakitinya. Aku yakin pasti mereka akan baik-baik saja! Mungkin juga dia sedang menjelajahi kota bersama Gwen." Odette tersenyum manis, bertujuan untuk menenangkan kekasihnya itu.
"Tuan!" seru salah seorang swan maid yang datang menghampiri majikannya.
"Tuan, saya telah mencari Nona Violet ke seluruh bagian kastil, tapi saya tidak menemukannya. Saya benar-benar minta maaf untuk ke sekian kalinya," ucapnya, sedikit menundukkan kepalanya.
"Sebenarnya kau tidak perlu melakukan itu karena kemarin dia sudah pergi bersama seseorang," sanggah Lancelot.
"Eh, benarkah?" Swan Maid itu terkesima."Apa jangan-jangan Pria itu adala--"
"Sudahlah. Lebih baik lanjutkan saja tugasmu. Yang jelas, aku akan memberinya pelajaran ketika mereka tiba," kata Lancelot tanpa melirik seraya mengepalkan kedua tangannya.
Swan Maid itu mengangguk mengerti dan kembali melanjutkan pekerjaannya. Sedangkan Odette, ia masih terus berusaha menenangkan kekasihnya itu.
•••
Dengan rasa kesal dan kekecewaan yang mendalam, Guinevere berjalan dengan hentakan kakinya yang keras serta menampilkan cibiran di wajahnya, sebagai isyarat bahwa dirinya sudah muak dengan perlakuan Granger yang telah mencuri banyak waktu kesenangannya yang seharusnya digunakannya untuk waktu yang tepat atas kemauannya sendiri.
Sadar jika dirinya sedang diikuti oleh Granger, Guinevere segera mempercepat langkah kakinya, berharap ia dapat menemukan jalan pulang untuk kembali ke kediamannya.
"Hey tunggu! Jangan asal berjalan! Kota ini sangat padat dan bagaimana jika kau tersesat?!" ketus Granger yang langsung mencengkeram lengan tangan Guinevere.
"Lepaskan aku dasar kurang ajar!" Guinevere menariknya kembali. Lalu dia kembali berlari meninggalkan Granger.
Banyak orang yang berlalu lalang ditengah padatnya kota Lumina untuk menjalankan aktivitas hariannya, sampai-sampai Guinevere tanpa sengaja menabrak seorang Pria bersurai kelabu dengan pakaian ungu kebiruan yang membuat dirinya terjatuh terkecuali orang itu. Merasa bersalah, Guinevere langsung meminta maaf kepadanya.
"A-Aku benar-benar tidak sengaja, Tuan--" Seketika perkataannya terhenti begitu saja ketika melihat paras dari Pria asing itu yang tampak familiar baginya.
![](https://img.wattpad.com/cover/255805896-288-k258023.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Violin & Violet: The Beginning of Love [END]
FantasyGuinevere Baroque, seorang Gadis aristokrat dari keluarga bangsawan baroque, menolak untuk dijadikan alat pernikahan politik oleh kedua orang tuanya. Paxley, yang juga keluarga bangsawan di daerah moniyan empire, telah mengusulkan pengajuan pernikah...