"Uhmm... Sudah pagi dan-"
Guinevere mengucek matanya setelah terbangun dari tidurnya. Lalu setelah itu ia tersadar dan betapa terkejutnya ia ketika mendapati dirinya kini telah berada di sebuah tenda serta juga melihat seorang Pria yang baru saja di temuinya semalam.
Guinevere langsung bangkit dari sana dan mencoba berlari keluar dari tenda itu. Namun usahanya digagalkan oleh seorang pemburu iblis yang tidak lain adalah Granger. Pria itu langsung mencengkeram tangan kiri Guinevere.
"Ahh! Lepaskan aku dasar orang jahat! Aku tahu kau adalah orang jahat yang berpura-pura baik padaku dan Kau sekarang menculik ku! Itu adalah bukti pertamanya! Aku akan membunuhmu sekarang juga dasar tidak tahu diri!"
Pelan-pelan Guinevere mulai mengumpulkan ilmu sihir racikannya di tangan kanannya yang telah siap untuk menyerang sesuatu yang ditargetkannya.
Namun lagi-lagi, usahanya digagalkan oleh Granger begitu saja. Pria tersebut langsung menambah kekuatan cengkeramannya, lantas ia menumbangkan Guinevere hingga terbaring bersamaan. Hal tersebut membuat Guinevere tidak bisa melakukan apapun lagi, seolah pergerakan seluruh tubuhnya kini telah terkunci.
"Nona, apakah anda sudah gila?!"
"Kau yang gila dasar bodoh! Lihatlah posisimu saat ini, Aku akan melaporkan kepada kaisar moniyan bahwasanya kau telah melakukan kasus pelecehan kepadaku!" tukas Guinevere seraya menggeliat serta memberontak, berusaha melepaskan dirinya dari Granger yang dianggapnya cabul tersebut
Seketika itupun tatapan dari Pria pemburu iblis itu menjadi dingin. Lalu dengan bola matanya yang merah menyala menyerupai kristal ruby, Granger menatap mata hijau zamrud milik Guinevere dengan tatapan yang menyeramkan.
"!!!" Hal yang baruan berhasil membuat Guinevere berhenti memberontak dan disaat itu juga, Dia mematung ketakutan dibuatnya.
"Saya hanya ingin menolong anda Nona. Jika saya tidak datang untuk menolong Anda kemarin malam, mungkin Anda sudah mati konyol bersama para iblis yang menjijikan. Apakah anda ingin dinikmati oleh para iblis?" ucap Granger mengintimidasi. Lalu dia melepaskan nya.
Setelah itu, Guinevere bangkit dan keluar dari tenda tersebut. Namun Granger kembali menghalangi jalannya.
"Ini bukanlah hutan biasa Nona, melainkan ini adalah hutan terlarang. Tidak akan kubiarkan anda melarikan diri dari sisiku. Kalaupun jika anda lari, saya masih akan tetap mengejarnya karena anda adalah bagian dari Moniyan!" larang Granger tegas.
"Lepaskan aku, aku tidak melarikan diri, melainkan aku hanya ingin membersihkan tubuhku di sekitar danau itu..." balas Guinevere lirih seraya menunjukkan sebuah danau yang tidak jauh dari area camp nya.
Tidak ada pilihan lain bagi Granger, Dia pun membiarkan Gadis Baroque itu untuk pergi ke danau yang ditujunya tersebut. Sedangkan Dirinya segera menyalakan kembali api unggun yang berada di depan camp nya untuk memanaskan makanan kaleng yang telah dibawanya sebagai persediaannya ketika menjalankan misi.
Walaupun ini adalah daerah terlarang yang penuh dengan kecemasan disetiap orang yang menyusuri nya, namun kebahagiaan Granger saat pertama kali bertemu Guinevere, tidak akan pudar didalam hatinya.
•••
Waktu demi waktu telah berlalu, kini Guinevere telah kembali ke tempat yang tidak lagi jauh dari area campnya sembari membawa beberapa buah yang baru saja dipetiknya tersebut. Namun demikian, buah itu masih tidak diketahui jenisnya.
"Nona, tolong jangan mengambil sesuatu apapun di daerah ini, karena kita tidak mengetahui jenis dan asal-asulnya. Cepat buang benda itu! Jika tidak, anda akan terkena racun," kata Granger yang kembali mengintimidasi Guinevere.
KAMU SEDANG MEMBACA
Violin & Violet: The Beginning of Love [END]
FantezieGuinevere Baroque, seorang Gadis aristokrat dari keluarga bangsawan baroque, menolak untuk dijadikan alat pernikahan politik oleh kedua orang tuanya. Paxley, yang juga keluarga bangsawan di daerah moniyan empire, telah mengusulkan pengajuan pernikah...