14 Tahun kemudian.
"Nona violet! Tuan muda telah sampai dan sang raja memanggilmu untuk menemuinya. Apakah anda tidak ingin melewatkan hari-hari spesial anda dengan tuan muda?" katanya dari seorang amaid baroque.
"Katakan padanya, aku tidak ingin bertemu dengannya!" sanggah tegas Guinevere.
"Dimengerti nona."
Maid baroque itu segera pergi meninggalkannya. Di sisi lain, Guinevere seorang putri dari keluarga baroque, terus berlinang air mata sembari memeluk lutut dikedua kakinya diatas ranjang kasurnya. Ia seakan bingung harus berbuat apa dalam kondisi dan situasi seperti ini.
Tidak lama kemudian Guinevere bangkit lalu mengusap air matanya dan segera bergegas mengemas barang - barang pribadinya kedalam tas, berharap ia dapat kembali bertemu dengan kakak laki-lakinya yang telah lama menghilang bernama Lancelot baroque.
Saat malam hari tiba, Guinevere mencoba menyelinap keluar dari kastilnya melalui sebuah jendela yang berada di kamarnya. Sesaat setelah Gadis baroque itu keluar, iapun langsung berlari ke arah hutan yang berada di tepat belakang kastilnya.
Tidak ada yang menyadari kejadian tersebut. Guinevere pun melanjutkan perjalanannya menuju danau azure lake. Di sana terdapat kastil megah yang dihuni oleh salah seorang putri angsa dan beberapa asisten setianya.
Guinevere sangat yakin bahwa Lancelot ada di daerah tersebut karena ia pernah mengunjungi kastil swan bersama kakaknya 5 tahun yang lalu.
Namun ditengah-tengah perjalanan, Guinevere tidak sengaja bertemu dengan seorang Pria berambut cokelat yang diketahui adalah putra keempat dari keluarga paxley bernama Gusion, yang sangat menggemari pedang pendeknya.
"Kau!" Guinevere terkejut bukan main setelah melihat dengan mata kepalanya sendiri seorang paxley yang berada di hadapannya.
"Gwen? Apa yang kau lakukan di malam hari seperti ini?! Kau tahu, Gadis bangsawan tidak boleh keluar dimalam hari!" ketus Pria paxley tersebut yang diketahui bernama Gusion.
"Lalu, apa yang kau lakukan juga dimalam hari?" sanggah Guinevere sedikit mengerutkan keningnya.
"Aku hanya berlatih."
"Berlatih apa?" Guinevere memiringkan kepalanya.
"Ahm, lupakan itu. Jadi, sebenarnya apa yang ingin kau lakukan sekarang?" Gusion mengganti topik pembicaraan yang umum, bertujuan untuk menenangkan situasi.
"Seorang paxley ingin menikahi ku! Lagi pula aku tidak pernah bertemu dengannya kecuali salah satu paxley yaitu kau. Aku memutuskan untuk mencari kakakku dan kemungkinan besar, aku akan ikut bersamanya dikemudian hari," jelas Guinevere sembari memasang wajah cemberutnya.
"Jadi, semua berita ini benar adanya bahwa kita hanyalah alat pernikahan politik dari kedua keluarga bangsawan?" ucap Gusion lirih.
"Maksudmu?"
"Paxley yang kau maksud adalah aku. Aku juga telah mendengar kabar beritanya."
"J-Jadi semua ini?
"Ya, aku adalah tunangan mu. Tapi, maafkan aku, aku tidak bisa menerima kenyataan ini. Aku tidak bisa menghianati seseorang dengan cara seperti ini. Aku ingin hidup bersamanya lebih lama lagi. Yah walau hatiku benar-benar ingin meninggalkan nya."
Guinevere menghela nafas."Baiklah."
"Terimakasih Gwen."
"Tapi, mengapa paxley sangat menginginkan ku?" Guinevere kembali melontarkan pertanyaan.
"Sihir. Keluarga kami menginginkanmu karena kau adalah salah satu anggota yang mengandalkan ilmu sihir dengan potensi yang luar biasa. Hal itu jelas menjadi suatu hal yang cukup spesial dan langka dari keluarga pedang sepertimu," ujar Gusion.
KAMU SEDANG MEMBACA
Violin & Violet: The Beginning of Love [END]
FantasyGuinevere Baroque, seorang Gadis aristokrat dari keluarga bangsawan baroque, menolak untuk dijadikan alat pernikahan politik oleh kedua orang tuanya. Paxley, yang juga keluarga bangsawan di daerah moniyan empire, telah mengusulkan pengajuan pernikah...