III. Melawan

633 49 16
                                    

"Apakah aku mengganggumu kawan? Aku tidak menyangka misi yang satu ini menjadi sangat menyenangkan bagimu bukan?" kekeh seorang Pria berambut pirang berpakaian biru yang juga seorang pemburu iblis, bernama Alucard.

"Tidak. Maksudku, Aku bersyukur Kau datang dengan tepat waktu. Mungkin jika tidak, suatu hal buruk akan terjadi kepadaku dan juga kepadanya." Pandangan Granger melirik kearah Guinevere yang tengah bersenang-senang bersama dengan bocah yang menyerupai kucing.

"Hahaha!" Alucard tidak bisa menahan tawanya akibat melihat perilaku rekannya, Granger yang baru-baru ini sifatnya menjadi hangat.

"Hmmm... Apanya yang lucu?" Granger mengerutkan keningnya.

"Hey, Aku tahu ini adalah area hutan yang terlarang dan sesaat sebelum aku datang, hanya ada dua manusia saja disini, yaitu kalian berdua. Hehe, apakah kau melakukan suatu hal aneh kepadanya? Pfft!" tanyanya sembari terkikik menahan tawa.

*BAM!

Dengan rasa kesalnya yang telah memuncak, Granger langsung memukul kepala rekannya yang malang tersebut menggunakan kotak biolanya."Apa yang kau bicarakan dasar *****!" geramnya."Hmm... Kau masih saja tidak ada perubahan dari waktu ke waktu."

"Ayolah kawan, Aku hanya bercanda kepadamu Hehee~!" Alucard kembali terkikik, menampilkan wajah konyolnya seraya memegangi kepalanya yang sakit.

"Lupakan itu. Sekarang ayo kita harus bergegas karena sebentar lagi matahari akan segera terbenam!" seru Granger."Nona! Kemarilah dan perkenalkan, ini adalah rekanku Alucard." Tambahnya.

"Ahm... Nona, lepaskan Aku. Aku bisa berjalan sendiri," pinta leonin kecil itu yang diketahui bernama Harith.

"Wahh rupanya kau juga bisa bicara, pfft!" ucap Guinevere, wajahnya hidup sambil tersenyum dan terkikik ceria.

"Jika dia adalah Tuan Alucard, lalu siapa hewan kecil ini?" tanya Guinevere. Lalu Dia memberikan kecupan manis disalah satu bagian pipi dari Leonin tersebut. Dengan berbangga hati, Harith pun tersenyum licik kearah Granger.

Granger yang melihat kejadian itu hanya menatapinya tanpa memberikan jawaban yang sesuai dengan pertanyaan yang dikatakan Guinevere.

"Beraninya K-Kau har-"

"Hey Tuan, apakah Anda tidak mendengarkanku?" sergah Guinevere, memincingkan kepalanya.

"I-Iya Nona. Perkenalkan, Dia bernama Harith. Dia bukanlah ras manusia, melainkan Leonin dan Dia juga bagian dari anggota kami," ucapnya sedikit terbata-bata.

Guinevere mengangguk pelan, lalu dia menoleh kearah leonin kecil nan menggemaaskan tersebut."Apakah benar kau bernama Harith?" tanyanya, matanya berbinar

Harith tersenyum, lalu menjawabnya."Yup, benar! Dan anda adalah Nona violet! Haha, aku tahu tentang hal itu!"

"Ehh!? Bagaimana kau bisa tahu secepat itu?" Guinevere tersentak kaget ketika mengetahui Harith yang langsung mengenalnya. Padahal ia belum memperkenalkan dirinya kepada Harith.

"Aku tahu itu karena Anda adalah putri dari kerajaan Gorge! Astaga Nona, semua orang di penjuru moniyan tahu tentang itu!" jawabnya dengan gembira.

"Owh, soal itu...-"

"Apakah Nona melarikan diri? Ataukah suatu hal lainnya yang membuat Anda cemas?" Harith krmbali bertanya dengan rasa kepenasarannya yang tinggi.

"Ahm... Sepertinya kau tidak perlu mengetahuinya. Hehe!" jawab Guinevere sembari sedikit terkikik.

"Ayolah! Aku bukanlah anak kecil biasa dan-" Tiba-tiba ucapan Harith berhenti begitu saja, seketika dia pun mendengkur dengan keras.

"Teeehee! Bagaimana perasaanmu sekarang?" Guinevere tersenyum licik sembari mengelus-elus bagian kepala dari Harith."Walaupun kau adalah ras leonin, tetapi kau juga memiliki kesamaan pada kucing ya?! Pfft!"

Violin & Violet: The Beginning of Love [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang