21) Epilog

1.2K 101 28
                                    

Dua Puluh Satu—Epilog

(24 Desember 1987)

Sirius tahu bahwa Devlin hendak pergi sebelum Harry tahu.

Ketika Animagus itu akhirnya melepaskan diri dari Harry, dia dengan lembut menutupi bocah itu dengan selimut, dan diam-diam meninggalkan kamar. Saat itu pagi-pagi sekali, lebih pagi dari biasanya bagi Sirius untuk terjaga, tetapi karena suatu alasan dia terbangun dan tidak dapat kembali tidur. Dia berhenti di lorong, terdiam di tengah langkah oleh perasaan aneh, dan menatap ke luar jendela pada salju yang turun dengan perasaan tidak enak yang aneh.

Devlin duduk di pintu, dalam wujud anjingnya, memperhatikan Sirius sambil menuruni tangga. Sirius dapat menghitung dengan satu tangan berapa kali Boggart itu telah berbicara dengannya sejak mereka kembali ke Safehouse. Devlin tampaknya tidak menerima Sirius ataupun Remus dengan baik, terlepas dari argumen Harry yang terus bertentangan, dan Sirius cukup gelisah untuk berada di ruangan berdua saja dengan makhluk diam itu.

Namun, pagi ini Devlin ingin mengatakan sesuatu. Aku akan pergi.

Sirius tiba-tiba teringat Harry yang menjelaskan bahwa Devlin sering pergi selama seminggu atau lebih tanpa alasan yang jelas, dan bahwa anjing itu selalu pulang dengan selamat. Untuk suatu alasan, Sirius merasa ini berbeda; cara Boggart itu mengucapkan kata-katanya membuat itu tampak... final.

"Kau... akan pergi? Untuk berapa lama?"

Devlin menatap lurus ke arahnya, pancaran di matanya yang sekarang sudah familier itu membuat Devlin tampak lebih bijaksana daripada hewan mana pun. Pada saat yang sama, Sirius tiba-tiba menyadari aura liar dan usia tua yang mengelilingi makhluk itu. Aku mungkin tidak akan kembali untuk waktu yang lama. Dan aku mungkin tidak kembali sama sekali.

Sirius berhenti. "Bagaimana dengan Harry?"

Makhluk itu terdiam beberapa saat. Dia memilikimu sekarang, katanya, dan Sirius tidak bisa menahan perasaan bahwa kata-kata itu diucapkan dengan... kegetiran?

Sirius menggeleng. "Tapi dia membutuhkanmu. Kau adalah teman pertamanya. Kau tahu lebih banyak tentang dia daripada... siapa pun. Dia menyayangimu, Devlin."

Kalau Animagus itu tidak salah, mata si Boggart sedikit melunak. Dia memang menyayangiku, kurasa. Tapi masalahnya tetap sama—Shapeshifter dan Boggart-nya selalu berpisah di akhir pelatihan, dan pelatihan Harry sudah sangat lama berakhir.

"Itu tidak masalah," kata Sirius—betapa pun sedikit yang dia ketahui tentang makhluk ini, dia tahu bahwa akan sangat menyakiti Harry jika Boggart itu pergi. "Dia membutuhkanmu."

Dan lagi pula, lanjut Boggart itu seolah-olah dia tidak mendengar Sirius berbicara sama sekali, Ini... sulit bagiku untuk tetap terkurung selamanya di satu tempat. Aku tidak ditakdirkan untuk ini, dan Harry tahu itu. Dia selalu tahu bahwa aku harus meninggalkannya suatu hari nanti.

Sirius menghela napas perlahan. "Kau tahu dia akan terluka." Dia berkata sambil menemui mata asing itu.

Devlin mengangguk. Memang beginilah seharusnya.

"Tidakkah kau mau menunggu untuk mengucapkan selamat tinggal?" tanya Sirius.

Boggart itu memalingkan muka. Aku tidak terlalu pandai mengucapkan selamat tinggal, katanya lembut sambil bangkit berdiri. Kemudian dia berbicara dengan pelan, suara di benak Sirius bergema sangat samar sehingga Sirius tidak yakin dia mendengar apa-apa. Dan aku yakin bahwa jika Harry memohon padaku untuk tetap tinggal, aku akan melakukannya.

Sirius membuka pintu dengan ragu. Dia menyaksikan anjing itu menyelip melewatinya ke anak tangga di luar. Boggart itu kemudian berhenti mendadak, seolah sebuah pikiran tiba-tiba terlintas di benaknya. Devlin berbalik menghadap Sirius. Sirius Black, katanya. Aku rasa kau harus tahu bahwa aku tidak akan pernah meninggalkan Harry jika aku tidak tahu dia akan dijaga dengan baik. Dan jika aku tidak bisa melindunginya, aku bersyukur dia akan berada dalam perlindunganmu. Sirius mengerjap, agak terkejut mendengar pujian itu.

Shift | ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang