O3. Latihan (2)

1.1K 212 25
                                    

N : y/n bakal ketemu Gecko kemungkinan chapter depan or 2 chapter lagi

Tapi bagus juga aku punya kekuatan yang mirip karakter anime. Dengan begitu, aku bisa meniru gaya bertarung mereka dengan sempurna. Aku bisa berlatih sendiri. Aku akan berlatih keras sampai aku menjadi seperti Muichiro!" (Y/n) menggumam tidak jelas yang tentu saka bisa didengar Nirmala dan Paramitha.

"Kak, anu... Dia kenapa?" Nirmala heran melihat (y/n).

"Gatau tuh. Udah, biarin aja. Kita fokus latihan."

.
.
.
.
.

Pukul 8 malam pun tiba. Dwi menjemput para calon undead dan membawa mereka ke asrama calon undead, tempat mereka akan tidur malam ini.

"Ini adalah asrama khusus calon undead, kalian akan makan dan istirahat di tempat ini pada malam hari. Kalian tidak diizinkan untuk keluar asrama selain untuk berlatih. Sekarang, makanlah sepuasnya," kata Dwi. (Y/n) yang sedari tadi sudah ngiler langsung lari ngambil makanan. Seusai mengambil makanan, dia hendak duduk di kursi kosong, tetapi Nirmala mencegatnya.

"Kak (y/n), sini duduk bareng kita!" Katanya. Disampingnya pun ada Paramitha yang melambaikan tangannya pada (y/n). (Y/n) yang tidak bisa menolak pun menghampiri mereka.

(Y/n) menatap wajah mereka bergantian.

Mereka sedang bahagia, batinnya.

...Tunggu, bagaimana aku tahu? Dia bertanya-tanya pada dirinya sendiri.

Surya datang dan duduk disamping Nirmala, menanyakan tentang latihan tadi siang. Nirmala memang belum ada kemajuan sejak tadi.

"Hei, Pet! Kamu nggak ikut makan?" Tanya Surya ketika melihat Petra yang membawa jaketnya, hendak pergi entah kemana.

"Ga. Lihat mukamu aja udah nggak nafsu makan." Jawab Petra dengan dingin dan ngejleb.

"AHAHAHAHAHAHHHHHH-" (y/n) tertawa lepas.

"Hei! Menusuk sekali kata-katamu!" Tegur Nirmala.

"Ga apa, udah biasa..." —Surya mengnangis

"Apa gitu cara ngomong sama teman?!" Tanya Nirmala.

"Dia bukan temanku." Petra berjalan, tanpa melihat ke depannya dan akhirnya tertabrak Danny yang memegang piring penuh nasgor yang ditumpuk,budah kaya mau tumpengan.

"Nasgorku tercinta!!" Ucap Danny dengan dramatis.

"Kualat deh." —(y/n)

Kalau aku ngomong kaya gitu sama orang, pasti udah dihukum ayah," kata Nirmala.

"Nggak apa. Dia begitu padaku karena aku ada salah," timpal Surya.

"Kalau ada masalah harusnya dibicarakan baik-baik," saran Nirmala.

"Bener tuh..." Ucap (y/n).

Surya sedikit menunduk. "Tapi kesalahanku bukan sesuatu yang bisa dibicarakan baik-baik."

"Semua pertengkaran bisa diselesaikan dengan damai. Yang penting bukan salah karena membunuh atau merampok kan?" Tanya Nirmala sambil mengangkat gelas berisi minuman berwarna hijau.

"Benar... Aku pembunuh."


"Akulah yang membunuhnya."

"Hah...?" (Y/n) menengok kearah lelaki itu. Sedangkan Nirmala terlihat terkejut dan takut.

(Y/n) yang lebih dewasa sudah mengerti, hal ini pasti sudah biasa di kalangan undead. Adik membunuh kakak, kakak membunuh adik, dan lainnya. Jadi, tak heran dia biasa saja. Tapi, dia juga sebenarnya tidak menduga bahwa Surya membunuh Petra.

Born From Death | Gecko x Fem!reader [Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang