[Name] turun ke bawah dan menghampiri Andre karena dia bosan. Sekali-kali ikut membantu lah, batinnya.
Lalu, gadis itu dan Andre mulai berdiskusi mengenai buku manuskrip yang kemarin.
.
.
.
.
.
.
.
."Aku ulangi semua dari awal biar jelas," kata Andre.
Andre pun mulai menjelaskan. "Pesan ayah Petra adalah... 4x + 6 = 4x + 2. Temukan solusinya. Kalau tidak bisa, tanyakan pada guru sejarah atau pada kematian. Ketika aku mencoba mengerjakan soal ini dengan rumus matematika biasa..."
Andre menuliskan pengerjaan soal itu di secarik kertas.
________________
4x + 6 = 4x + 2
4x + 6 - 4x = 4x + 2 - 4x
6 = 2________________
"Lihat, soal ini tidak ada solusinya, karena persamaan ini kiri dan kanannya tidak sama. Nilai x menjadi tidak valid, makanya aku berpikir nilai x bukanlah jawaban dari pesan ini," jelas Andre.
Pusing juga ya, pikir [name].
"Manuskrip ini ditulis tangan oleh tiga shaman pertama yang membuat perjanjian dengan kematian untuk menciptakan undead. Disini tertulis srmua dialog antara mereka dengan kematian di alam perbatasan hidup dan mati. Inilah yang dimaksud ayah Petra dengan bertanya pada guru sejarah atau kematian. Kita harus membaca sejarah tentang kematian, dan mencari bagian yang memuat kalimat yang diucapkan oleh kematian itu sendiri," jelas Andre, panjang lebar kali tinggi.
"Panjang amat Ndre," gumam [name].
"Selanjutnya mengikuti petunjuk ayah Petra, aku membaca manuskrip ini..."
Tidak ada yang sadar bahwa sedari tadi Petra menatap Jayden lamat-lamat, dengan horor. Jayden yang ditatap pun jadi merasa tidak nyaman.
"Eh, itu si bocah ayam kok ngeliatin aku terus daritadi?" Bisik Jayden pada Lemon. Lemon hanya mengabaikannya, bilang bahwa itu mungkin hanya perasaan Jayden.
"Ada dua kemungkinan," timpal Gecko yang tiba-tiba ada di samping Jayden.
"Kemungkinan pertama, dia bukan liatin kamu tapi liatin Lemon. Yang bisa diartikan... Dia naksir Lemon."
"Kemungkinan kedua... Dia naksir padamu... Pilih mana?" Tanya Gecko.
"Nggak dua-duanya, anj1ng!" Umpat Jayden sambil menendang muka Gecko.
[Name] yang sedari tadi memperhatikan mereka hanya tertawa tertahan.
Andre berdehem dan lanjut menjelaskan. "Bagian yang menarik perhatianku adalah bagian dimana salah satu dari shaman bernegosiasi dengan kematian. Sang shaman berkata..."
Tiba-tiba, muncul kain hitam entah darimana, dan Andre menggunakannya untuk mengcosplay shaman yang mengenakan jubah. "'Wahai kematian yang agung. Saya mohon, izinkan jiwa manusia yang sudah mati kembali ke tubuhnya agar mereka dapat berperang melawan jinn gila.'"
[Name] sweatdrop. "Ndre, kamu terlalu niat."
Andre berpindah tempat dan menaruh kain hitam itu di kepala. "Kematian bertanya, 'Mengapa harus menggunakan orang mati?'"
"'Sebenarnya ini bukan perang kami. Korban jiwa adalah manusia, sudah selayaknya kaum mereka sendiri yang berjuang mempertahankan hidup mereka. Kami bangsa jinn cukup membantu dalam kreasi penciptaan undead saja, mengingat musuh mereka adalah dari bangsa kami. Lebih mudah untuk memodifikasi tubuh manusia yang sudah mati agar menjadi lebih kuat. Lagipula, tidak etis menggunakan manusia yang masih hidup untuk berperang.'" (Shaman)
KAMU SEDANG MEMBACA
Born From Death | Gecko x Fem!reader [Revisi]
Fanfiction[Name] adalah gadis berusia 23 tahun, dia selalu dibully oleh alumni anak-anak di SMA-nya dikarenakan dia belum kuliah, sementara semua 'teman-teman'nya sudah. Dia belum diterima di universitas manapun. Orang tuanya juga selalu keras padanya, membua...