Petra terbang di udara, sementara [Name] dan Gecko melompat dari awan ke awan. [Name] terus menciptakan awan di depannya, sampai akhirnya mereka melihat Nirmala, Kayla dan Mega bergelantungan di pohon, terlihat seperti sedang terjebak.
Kasian amat, batin [Name], setengah prihatin tapi ingin tertawa juga.
Ada beberapa undead yang mau menyerang para cewek yang bergelantungan di pohon itu, tapi untungnya, [name], Petra dan Gecko bisa menghajar mereka semua.
Semuanya tenang saja, sampai Nirmala tiba-tiba menyeletuk, "Paman Pradana?"
"Beliau ada di sekitar sini..."
"Apa?" Petra terkejut."Huh... Uh?" [Name] penasaran, membaca sedikit pikiran Nirmala. Rupanya yang menggiring mereka ke sarang kadal itu adalah Pradana.
"Akan ku ceritakan, tapi kita harus turun dari sini dulu," ucap Nirmala.
* * *
"Nirmala, kamu serius? Jadi, ayah yang menolong kita waktu di sarang kadal..."
"Wow... Tapi kan dia jauh waktu kita di sana, kok bisa?" [Name] pusing sendiri memikirkannya.
Petra memegang pundak Nirmala, terburu-buru. "Kau yakin dia di sekitar sini? Di mana dia? Cepat lacak!"
Asem, dikacangin, pikir [Name].
"Aku mendengar suaranya samar-samar tadi, tapi aku nggak tahu lokasi pastinya."
Terdengar sebuah suara bergema dari belakang mereka, yang hanya bisa didengar oleh empath. "Nirmala, [name]..."
"Ueh, apa itu?!" [Name] terlonjak kaget, lalu menoleh ke belakang—ke arah suara itu berada, Paman Pradana. Tapi itu hanyalah ilusi tentunya."Ikuti aku, aku akan mengantar kalian ke tempat yang aman."
"Paman Pradana?!" Nirmala juga terkejut."A- ayah di sini? Jangan bercanda dong, di situ nggak ada siapa-siapa."
"Cuma Nirmala dan [Name], empath—yang bisa melihatku. Aku menghubungkan pikiranku dengan pikiran kalian." Akhirnya, Nirmala mengerti juga.
Kepala [Name] saat ini penuh dengan pikiran. Jadi... Ini yang dimaksud Pradana itu? Tapi, menurut cerita Nirmala, bukankah dia sudah dikuasai bayangan jahatnya?
"Paman Pradana menghubungkan pikirannya dengan pikiranku dan kak [Name], jadi cuma kami yang bisa melihatnya. Semuanya ikuti kami, maksudku ikuti petunjuk Paman. Dia akan membawa kita ke tempat yang aman."
"Kita harus cari yang lain dulu," celetuk Kayla.
"Tunggu!" Seru Gecko."Nunggu apa lagi sih, cak?" Petra mengeluh.
"Ada yang aneh... Apa kalian yakin kalau 'itu' adalah ayah Petra? Katanya kan tubuhnya sudah diambil alih oleh bayangan jahatnya atau apapun itu namanya."Emosi, Petra pun menarik kerah baju Gecko. "Buat apa dia menolong kita di sarang kadal kalau punya niat jahat?!"
"Ayam aja dikasih makan sebelum disembelih. Emangnya ayamnya tau bakal dipotong?" Balas Gecko.
"Ngaco kau!"
[Name] sweatdrop. Tapi ada benarnya juga sih, pikirnya.
"Sudah jelas itu ayahku!" Genggaman Petra pada kerah Gecko semakin erat. "Kau mau bilang ayahku tidak bisa dipercaya?!"
Gecko mengalihkan pandangannya ke sembarang arah. "Yah, terserah kau sajalah... Pikiranmu kalut karena ingin secepatnya bertemu ayah," kalimat terakhir Gecko tidak terlalu terdengar karena dia bisik-bisik, tapi cukup terdengar oleh [Name].
KAMU SEDANG MEMBACA
Born From Death | Gecko x Fem!reader [Revisi]
Фанфик[Name] adalah gadis berusia 23 tahun, dia selalu dibully oleh alumni anak-anak di SMA-nya dikarenakan dia belum kuliah, sementara semua 'teman-teman'nya sudah. Dia belum diterima di universitas manapun. Orang tuanya juga selalu keras padanya, membua...