📌DUA PULUH TUJUH

13.3K 863 27
                                    

🌹🌹🌹🌹🌹

{ 27. Kepolosan bocil }

🌹🌹🌹🌹🌹

Asyila memegang bola voli yg baru saja dibeli oleh Angkasa dengan erat. Dia sangat senang. Bahkan sedari tadi dia tak henti-hentinya bernyanyi. Angkasa yg sedang menyetir jadi ikut bersenandung.

"Mas, syila mau minta sesuatu boleh?"

Angkasa menoleh sekilas. "Boleh dong. Minta aja."

"Kalo mas gak sibuk, syila pingin setiap hari mas jemput aku kayak gini ya?"

Deg

Mobil berhenti dipekarangan rumah. Angkasa menatap asyila dengan tatapan sendu lalu turun duluan. Asyila terkejut. Dia segera menyusul Angkasa masuk kedalam rumah.

Saat masuk kedalam rumah, Asyila melihat suaminya sedang duduk dengan tatapan sendu di ruang tamu. Asyila segera menghampiri angkasa dan duduk disamping pria itu.

"Mas kenapa?" Tanya asyila dengan lembut.

Angkasa menggeleng. Laki-laki itu malah memeluk erat asyila dan menenggelamkan wajahnya dibahu gadis itu. Asyila mengusap rambut Angkasa dengan lembut.

"Coba cerita sama syila."

Angkasa melepaskan pelukannya dan menatap sendu asyila. "Aku disuruh ayah buat kontrol pembangunan rumah sakit di Samarinda. Aku harus disana selama 4 bulan syil. Aku gak mau jauh dari kamu. Apalagi selama 4 bulan aku gak dapet pelukan dari kamu. Rasanya itu anjim banget syilaaa..."

"Language nya sayang." Tegur Asyila.

"Monmaap hehe..."

Asyila terkekeh. "Cuma 4 bulan doang kan? Itu gak lama mas."

"Tapi bagi aku itu tuh waktu yg lama syila. Aku gak bisa liat perut kamu makin gendut. Aku gak bisa ngejagain kamu dan yg paling buat aku sedih itu aku bakal kedinginan setiap hari." Keluh Angkasa.

"Lah kan ada selimut."

"Ya percuma kalau ada selimut tapi gak ada pelukan kamu. Selimut jadi gak guna."

Asyila tertawa kecil lalu mencubit hidung mancung angkasa dengan gemas. "Asyila gapapa kok disini sendiri. Lagian kan disini ada mama syifa, bang jojo, Bunda Jeni, Ayah Tama, Ahsan, dek embul, rahma, azizah, ucup, dokter bay...  Eh iya dokter bayu ikut sama mas?"

Angkasa mengangguk. "Iya. Sama si gita juga."

Senyum diwajah asyila memudar. "Dokter gita yg waktu itu meluk mas?"

Angkasa yg menyadari perubahan raut wajah asyila langsung membawa asyila kedalam dekapannya. "Kamu tenang aja sayang. Mas gak akan berpaling ke siapa pun. Kan dihati mas udah ada kamu dan juga AngJu."

"Janji?" Tanya asyila.

"Janji."

"Mas berangkat kapan?" Tanya asyila sambil membuat pola abstrak didada bidang Angkasa.

"Minggu depan."

"Buru-buru amat." Keluh Asyila.

"Biar pulangnya juga bisa cepet sayang."

Asyila mengecup pipi angkasa sekilas. "Semangat sayang. Love you." Angkasa terkekeh lalu mengacak rambut asyila dengan gemas.

"Mau tinggal sama siapa? Bunda atau mama?"

Asyila berpikir sejenak lalu menggeleng. "Asyila gak bisa milih. Kalau asyila bisa. Asyila pingin tinggal dikedua rumah itu. Tapi asyila juga pingin tinggal disini" Angkasa merenung. Dia terlalu pusing dengan permintaan Asyila. Hingga satu ide terlintas dipikirannya.

Cool Doctor And Cute Girl [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang