EXTRA PART 4

12.4K 803 100
                                    

Heyooo

Siapa yang kangen pada diriku?!

Kangen gak? Kangen gak? Kangenlah masa enggak:(

Dahlah jgn banyak bacod. Kita baca langsung kuy!

🌹🌹🌹🌹🌹

{ EP 04. Gegara eek }

🌹🌹🌹🌹🌹

{ "A-... Asyila... hiks..." }

Ahsan menjauhkan ponsel dari telinganya lalu menyalakan load speakernya agar bulan juga bisa mendengarnya. "Mbak asyila kenapa, mas? Gosah dipotong-potong gitu elah." Keluh ahsan.

{ "Asyila udah ngelahirin huaaa!!! Ku mengsenang lah. Hayukk sini woy! Liat noh cebong gue. Udah ada 3 nich. Mau nambah lagi gak yah? Emm ku pikir-pikir lagi sajah. Ahsan kok diem? Iri ya? Minta jatah ke si bulan sana!" }

Ahsan langsung mematikan sambungan teleponnya secara sepihak. Matanya melirik bulan yang sekarang sedang diam sambil menunduk. Ahsan tahu apa yang kini sedang dipikirkan bulan.

"Bulan?"

Bulan mendongak dengan tatapan sendu. "Hm?"

Ahsan tersenyum lalu membawa tubuh bulan kedalam dekapannya. "Gak usah dipikirin omongan mas angkasa tadi. Kakak bakal tunggu sampai dek mbulnya kakak ini siap kok."

Mendengar hal itu, bulan langsung menenggelamkan wajahnya di dada bidang ahsan. "Maafin bulan, kak." Ahsan mengecup kepala bulan dengan lembut.

"Gak masalah, sayang. Yaudah siap-siap gih. Kita ke rumah sakit sekarang."

Saat ahsan ingin melepaskan pelukannya, bulan malah semakin erat memeluknya. Hal itu membuat ahsan terkekeh. "Kenapa hm?"

"Gendong."

Sifat manja bulan mulai keluar. Mau tak mau ahsan harus menurut. Dengan sigap, ahsan langsung menggendong tubuh bulan ala koala. Sedangkan bulan malah sibuk mencari tempat nyaman di leher ahsan.

"Sayang kak ahsan." Gumam bulan namun terdengar oleh ahsan. Dosen tampan itu terkekeh, lalu mencium sekilas pipi bulan. Bukan hanya mencium, ahsan juga menggigit pipi bulan dengan gemas dan membisikan sesuatu.

"Sayang dek mbul juga."

🌹🌹🌹🌹🌹

"Woaaanjay loh! Bini lo kuat juga ye. Ku kira bakal koid." Celetuk jordan sembari geleng-geleng kepala.

"Iya dong. Apalagi diranjang, Dia mah paling kuat dah. Betul tydack, sa?" Balas bayu tapi tak digubris oleh angkasa.

Angkasa lebih memilih duduk disamping kasur inap tempat asyila berbaring. Wanita itu masih setia memejamkan matanya tanpa mau membukanya. Angkasa terus mengusap punggung tangan asyila, sesekali mencium tangan ibu dari anak-anaknya itu.

Cool Doctor And Cute Girl [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang