14. Destiny

215 24 4
                                    

"Kita berpisah disini Phi Nad. Sampai jumpa. Sampaikan salamku untuk Phi Sun,"

"Ya. Nanti akan Phi sampaikan. Berhati-hatilah dalam perjalanan. Situasi di Thailand sedang tidak baik akhir-akhir ini."

Fluke mengangguk. Sekali lagi ia berpamitan dengan Nadew, lalu melambai.

Phi Note juga berpamitan dengan Nadew, bagaimanapun Nadew adalah calon adik ipar Phi News.

Nadew membalas lambaian tangan Fluke. Sambil menarik kopernya, Nadew berjalan keluar bandara menuju taksi yang sudah menunggu.

"Bisa antarkan saya ke tempat ini?" Nadew menyerahkan secarik kertas ke supir taksi itu, yang langsung memberikan anggukan.

...

"Kau belum menelepon Ohm?" Tanya Phi Note, membantu Fluke membongkar isi kopernya.

"Aku lupa Phi,"

"Cepat kau telepon dia,"

Fluke mengangguk dan berlari ke kamarnya. Menunggu Ohm mengangkat teleponnya, Fluke bersenandung kecil.

"Kenapa baru menelepon Phi?" Ohm merajuk.

"Maaf Phi, aku lupa. Phi marah padaku?"

"Sedikit," ucap Ohm. "Nong, sepertinya kita harus memiliki nama panggilan masing-masing."

"Apa itu?"

"Kau harus memanggilku 'Pho' dan aku memanggilmu 'Mae'. Bagaimana?"

"Phi Ohm ~~ kalau panggilannya seperti itu, aku tidak mau. Panggil saja seperti biasa. Ingat kita sedang backstreet!"

"Ya, baiklah! Besok kita pergi kencan."

"Kalau ketahuan bagaimana?"

"Kita menyamar. Aku sudah menyiapkan perlengkapan menyamar untuk kita pakai. Setelah kencan, kau harus mengajakku ke rumah baru mu. Apa yang kau inginkan?"

"Em, aku mau juicer, aku belum punya itu. Phi Ohm harus membelikannya untukku."

"Besok kita pergi bersama membeli perlengkapan untuk rumah barumu,"

"Ya.... Phi Ohm kembalilah syuting. Aku akan kembali beres-beres. Jangan lupa makan Phi,"

"Ya kau juga, jangan lupa makan. I love you,"

"Love you to,"

Fluke menghela napas dan tersenyum. "Sudah selesai Phi?" Tanya Fluke, begitu keluar dari kamar dan melihat semua pakaian yang tadinya di dalam kopernya sudah tertata rapih di atas meja.

"Hemm.... Ini!"

Fluke menerima kotak kecil dari tangan Phi Note. "Apa ini Phi?"

"Tidak tahu. Aku menemukannya di dalam tasmu yang lain."

Fluke memandangi kotak kecil itu. Ia membuka apa isi didalamnya. Secarik kertas dan sebuah jam. Yang jika dilihat dari merk dan bahannya. Jam itu terbilang sangat mahal.

'semoga kau menyukainya Fluke-ku sayang'

Tangan Fluke menjadi gemetar setelah membaca tulisan di secarik kertas itu. "Phi a-aku lelah. Aku tidur lebih awal,"

Fluke menutup pintu kamar dan menguncinya. Jantungnya berdetak cepat. Ia kembali mengingat peristiwa yang pernah terjadi padanya beberapa waktu silam.

Seseorang pernah mengirimkannya sebuah kotak yang berisikan foto-foto candid miliknya. Dengan tulisan yang sama.

"Apakah orang yang sama?" Batinnya.

Destiny Indonesia VersionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang