"CUT!!!!"
Sang sutradara berteriak dengan lantang."Aktingmu benar-benar high class Nong Fluke. Ini sungguh diluar ekspektasi saya," puji sang sutradara, Phi Tum, hingga membuat Fluke tersipu malu.
"Phi Tum~~" rengek Fluke.
Phi Tum dan para kru tertawa. Pria kecil itu terlihat jelas kalau sedang tersipu malu. Pipi hingga daun telinganya akan memerah seperti kepiting rebus.
"Phi Tum senang sekali menggodaku," ucap Fluke mempoutkan bibirnya.
"Bagaimana aku tidak senang menggodamu. Wajahmu Itu gampang sekali memerahnya kalo sedang malu. Semua orang jadi semangat untuk semakin menggodamu,"
"Sudah cukup. Sekarang kembali ke hotel. Istirahatlah. Karena besok kau lebih banyak akting menangis dan juga besok kau harus latihan untuk FM pertama bersama pacarmu kan?" Phi Tum kembali menggoda Fluke.
"Siapa? Phi Ohm?"
"Oho~ padahal aku tidak menyebutkan nama Ohm,"
"Tidak menyebutkan tapi perkataan Phi Tum mengarah kesana,"
"Baiklah baiklah. Jadi benar dia pacarmu kan?"
"Siapa yang bilang phi. Aku dengan phi Ohm itu hanya sebatas teman tidak lebih,"
"Sebatas teman ya? Tapi- kenapa tengah malam dia datang kesini?" Ucap Phi Tum yang membuat heran Fluke.
"Kesini?"
Lalu Fluke menoleh kebelakang ketika melihat Phi Tum memberikan kode agar ia menoleh kebelakang dengan dagunya dan mendapati Ohm yang baru turun dari mobil dan berjalan kearahnya. Fluke menghampiri Ohm sebelum pria itu menghampirinya yang sedang bersama para kru dan rekan kerjanya yang lain.
"Phi Ohm? Kenapa kau disini?" Tanya Fluke.
Ohm nampak bingung harus memberikan jawaban apa kepada Fluke. Namun sebuah ide terlintas di kepalanya. "Phi News. Di- dia ingin bertemu Phi Note. Padahal aku sudah melarangnya untuk jangan datang kesini. Tapi dia terus saja memaksaku."
Phi News. Seseorang yang di kambing hitamkan oleh sepupunya sendiri baru ikut bergabung dengan Ohm dan Fluke. Ia justru bingung saat tiba-tiba saja Fluke memberitahu dimana keberadaan Phi Note.
"Kalau Phi News ada urusan dengan Phi Note, dia berada didalam."
"Phi Note? Untuk apa?" Tanya Phi News.
"Loh tadi Phi Ohm bilang-"
"Phi News apa kau lupa? Kau bilang ada urusan penting dengan Phi Note, makanya kau memaksakan untuk segera ke Chiang Mai," interupsi Ohm sambil memberikan kode dengan ekspresi wajahnya.
Phi News menyadari apa yang terjadi menatap tajam Ohm yang langsung memalingkan kepalanya. "Ya kau benar Ohm. Aku lupa bahwa aku yang memaksamu untuk ikut denganku ke Chiang Mai," ucap Phi News menekankan kata 'memaksa'
"Phi News mau aku antar ke dalam?" Tawar Fluke.
"Tidak! Tidak perlu! Phi News bisa sendiri menemui Phi Note!" Ucap Ohm.
"Ya, Ohm benar Nong. Aku bisa sendiri," Phi News tersenyum, lalu menoleh ke Ohm. 'puas kau?!'
Ohm membaca gerak bibir Phi News dan tersenyum tanpa dosa.Phi News menyusul Phi Note ke dalam. Ke ruang istirahat sambil memikirkan alasan apa yang harus ia berikan pada Phi Note.
"Semua gara-gara bocah sialan itu. Seenak jidatnya dia menjual namaku demi rasa gengsi-nya yang setinggi langit." Gerutu Phi News.
KAMU SEDANG MEMBACA
Destiny Indonesia Version
Fanfiction"Aku merasa nyaman saat bersamanya...." _ Ohm Thitiwat _ ••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••• "You are the best!!!!!" _ Fluke Natouch _ ••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••• Ketika rasa nyama...