Fluke melihat bekas tamparan Miya di pipinya. Untung saja di ruangan itu tidak ada orang. Phi Note berada di ruangan Ohm. Fluke membaca pesan dari Phi Note begitu ia masuk ke dalam ruangan.
Phi Note kembali mengiriminya pesan.
'Fluke, kalau kau sudah kembali. Pergilah ke ruangan Ohm. Ada yang ingin bertemu denganmu.'
Tak lama Fluke membalas pesan Phi Note. 'Ya, Phi'
Dengan cepat Fluke mencoba menutupi bekas tamparan itu dengan bedak. Setelah menurutnya sudah tak terlihat, Fluke pergi ke ruangan Ohm.
Mengetuk pintu dengan pelan, karena ia merasa tidak enak pada Ohm kalau harus masuk begitu saja ke dalam."Phi-"
"Ayo masuk sayang!"
Baru saja membuka pintu, seseorang tiba-tiba saja menarik tangannya. Seorang wanita dewasa berambut pendek dengan badan yang sedikit gemuk.
"Mae... jangan langsung menarik Fluke seperti itu. Ia pasti terkejut!" Mark Ritprasert menegur sang istri.
Atika tersenyum. Ia menoleh ke Fluke setelah menyuruhnya duduk di sampingnya. "Apa Mae membuatmu terkejut?"
"Eh... Ti-tidak P̂ā (Bibi/Tante)" jawab Fluke terbata.
"No no no no. Panggil aku Mae, dan panggil dia Pho." Ucap Atika menunjuk Mark. Fluke mengangguk sambil tersenyum malu.
"Sayang, Mae membuatkanmu makanan ini. Mae suapi ya?"
"Tapi Mae-"
"Mae tidak suka penolakan," mau tak mau Fluke meng-iyakan ucapan Atika. Walaupun sebenarnya ia merasa tak enak hati. "Ohm bilang kau menyukai hidangan Mie. Jadi Mae meminta bantuan Yāy (Nenek) untuk mengajari Mae membuat berbagai macam hidangan dengan Mie. Bagaimana? Kau menyukainya?"
Ohm melihat interaksi antara ibunya dan Fluke diam-diam tersenyum. Tapi ia merasa aneh dengan pernyataan ibunya. Kapan ia bercerita tentang Fluke kepada ibunya. Setahunya ia tidak pernah menceritakan tentang Fluke ke kedua orangtuanya. Dari mana ibunya tahu kalo Fluke sangat menyukai Mie.
Ohm menggeleng-gelengkan kepala. Masa bodo. Ia tak ingin memikirkan itu. Yang terpenting ibunya menyukai Fluke yang sudah membuat dirinya seperti dirinya. Ahhh ia tak tahu bagaimana menjabarkannya.
"Ohm.... Tolong fotokan Mae dengan Fluke,"
Ohm segera melakukan apa yang Atika suruh. Berkali-kali ia memotret Fluke dengan kedua orangtuanya, walaupun akhirnya Ibunya lah yang lebih banyak berfoto dengan Fluke. Sampai News datang dan meminta kedua orangtua Ohm untuk segera menempati kursi mereka. Karena FM segera dimulai.
"Kapan-kapan Mae ingin mengajakmu ke rumah. Kau juga harus menginap di rumah kami. Ingat Mae tidak suka penolakan! Khun Note tolong luangkan schedule Fluke,"
"Siap,"
.
.
.
.Acara FM berjalan lancar, walaupun ada kendala saat Ohm perform dirinya tanpa sengaja terjatuh dan membuat bibirnya terluka. Dan Fluke yang kala itu sedang berada di ruangannya, berganti pakaian dan memperbaiki sedikit make-up, mendapat kabar dari Phi Note bahwa Ohm terluka. Langsung menoleh dan meminta penjelasan Phi Note lebih rinci.
"Ohm sudah tidak apa-apa sekarang. Dia sudah ditangani oleh paramedis. Kau tenang saja," Phi Note mencoba menenangkan Fluke.
"Apa Phi yakin, Phi Ohm baik-baik saja? Apa lukanya parah?"
![](https://img.wattpad.com/cover/232835263-288-k177918.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Destiny Indonesia Version
Fanfic"Aku merasa nyaman saat bersamanya...." _ Ohm Thitiwat _ ••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••• "You are the best!!!!!" _ Fluke Natouch _ ••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••• Ketika rasa nyama...