07. Dia rapuh?
❄️❄️❄️
Masih di hari yang sama, dengan cuaca cukup panas karena diluar matahari sedang semangat-semangatnya menyinari bumi. Kelas XII IPS 1 terlihat sedang melakukan ulangan harian di salah satu pelajaran. Yah, sebenarnya ini adalah alasan kenapa suasana terasa cukup panas dan...tentunya menjengkelkan.
"Baiklah anak-anak, waktunya tinggal sedikit lagi, Bapak harap kalian isi semua soal ulangannya. Jangan ada yang kosong," imbuh pak Harto selaku guru geografi dikelas XII. Beliau tampak teliti memperhatikan muridnya mengerjakan ulangan harian.
"Aduhhh, soalnya kok gini amat sih? Ja, nomor satu dong," dumel salah satu murid laki-laki di sudut belakang, sambil berusaha memanggil teman didepannya.
"Ck! Goblok banget sih lo Lang! Masa nomor satu aja belom," ucap Raja kesal.
"Udah, ga usah bawa-bawa otak lo, cepetan minta nomor satu," desak Langit.
"Nih! Soal gitu aja ga bisa, mau jadi apa lo nanti? Ngerjain soal gitu aja masih nyontek!" sarkas Raja sembari memberi jawabannya dengan gaya yang tidak ikhlas.
"Anjir Lo Ja! kita ini ulangan geografi goblok!" ucap Langit setelah melihat jawaban dari kertas ulangan Raja. Benar-benar Raja, apa-apaan ini jawabannya.
"Apaan sih njir! Emang iya geografi, yang bilang kimia siapa?" kesal Raja, dasar langit sudah menyontek komen lagi.
"Pertanyaannya tentang permasalahan tata kota, kenapa lo jawabnya Pithecanthropus Erectus, bego?!" omel Langit sambil berusaha memelankan suaranya.
"Bacot lo anjir! Udah nyontek komen lagi lo, terserah gue lah mau nulis apa," elak Raja kesal. Laki-laki terlihat tidak peduli dengan jawabannya, bahkan di saat ulangan harian geografi kelas 12, dia mengambil jawaban dari sejarah kelas 10, dasar Raja.
"Ga sudi gua nyontek sama lo, ajaran sesat! Ini ulangan materi kelas 12 lo jawab materi kelas 10," dumel Langit tanpa henti
Atka yang merasa terganggu melirik kedua temannya dengan kesal, "diam goblok, isi aja apa susahnya?" suara berat itu menghentikan adu bacot antara Raja dan Langit.
"KALIAN DI BELAKANG NGAPAIN?!" tanya pak Harto dengan suara yang tegas.
"Main layang-layang Pak," jawab Langit asal, tentu saja dengan sedikit memelankan suaranya.
"Ini Pak, masa Langit bilang Bapak mirip manusia purba Pithecanthropus Erectus," adu Raja dengan tak berhatinya, bahkan kenyataannya saja tidak begitu.
Langit melotot, apa-apaan Raja ini?!
"APAA?!!" pernyataan dari Raja berhasil membuat pak Harto naik darah. Siswa-siswi lain terlihat berusaha menahan tawa mereka, mereka tidak boleh menertawakan pak Harto di saat-saat seperti ini. Bisa-bisa nilai ulangan mereka kosong, kan ga lucu.
"Anjing lo Ja!! Ga Pak ga gitu kok. Raja ngarang Pak, suerr" ucap Langit panik, sambil melirik Raja dengan tatapan seperti akan memakan temannya itu.
"Udah Pak, hukum aja Langitnya. Masa Bapak di bilang mirip manusia purba," kompor Raja, dan detik berikutnya berhasil mendapat jitakan keras dari Langit.
KAMU SEDANG MEMBACA
She's Not Snow White [On Going]
Teen Fiction⚠️ Mengandung kata-kata kasar dan tindakan kekerasan, tidak untuk ditiru. (Jangan lupa follow akun Author!) ... "Dia lelah, dia rapuh, tapi rasa sakit itu tidak menginginkannya untuk beristirahat." Salju Dalivona, gadis dengan sejuta rasa sakit, me...