~14~

3 7 3
                                    

Baca dari part sebelumnya ya, supaya feelnya lebih dapet...

Vote dulu gessss

Udah?

Okey, kuy bacaaa..


14. Mencoba terbuka.

❄️❄️❄️

Salju melangkah'kan kaki'nya memasuki sebuah alfamart yang berada tak jauh darinya.

Setelah lama menangis dan meratapi nasib malangnya, Salju merasakan tenggorokan'nya kering dan memutuskan untuk membeli minuman dingin guna melepaskan dahaganya.

Salju membawa satu minuman kaleng di tangannya dan berjalan menuju kasir. Namun karena lelah dan tak hati-hati minuman itu jatuh dan meluncur dari tangannya.

Tukk...

Minuman itu berhenti di ujung sepatu milik seseorang setelah beberapa detik bergelinding di lantai.

Salju menatap orang di depannya itu dari ujung kaki hingga tatapannya berhenti pada satu titik, yaitu wajah orang itu terutama mata tajamnya.

"Kak Atka!!" sapa Salju hangat, tak lupa senyuman lebar yang terbit di bibirnya.

Sedangkan Atka, laki-laki menatap Salju dengan datar walaupun di dalam hatinya ia cukup terkejut melihat kondisi gadis di depannya ini. Mata sembab, hidung memerah, rambut sebahunya yang terlihat berantakan, dan jangan lupakan seragam sekolah yang masih melekat di tubuhnya.

Salju masih setia menatap Atka dengan hangat, entah mengapa ketika ia menatap iris tajam itu kehangatan menjalar di hatinya. Walaupun tatapan mata itu terlihat tajam dan menusuk tapi bagi Salju, tatapan itu seakan memberikan rasa aman dan hangat baginya.

"Lo... Sendiri?" tanya Atka setelah sekian detik terpaku pada gadis di depannya. Lalu tangannya tergerak untuk mengambil minuman kaleng di salah satu lemari pendingin dan menyerahkan'nya pada Salju.

"Hemm... Gue sendiri," jawab Salju sambil menerima minuman itu dengan antusias.

"Oohh..." balas Atka kikuk. Entah mengapa ia tiba-tiba menjadi seperti orang bodoh di depan Salju, karena ia tidak tahu harus memberikan respon seperti apa pada gadis di depannya ini.

Setelah di rasa tak ada lagi yang perlu di bicarakan, keduanya berjalan menuju kasir dengan posisi Salju di depan Atka. Namun, belum sempat mereka mencapai tujuan, langkah Salju terlebih dahulu terhenti kala mata sembabnya menangkap seorang wanita yang berada tak jauh darinya.

Senyum lebar terbit di bibir Salju, ia menatap wanita itu dengan raut ceria. Tentu saja gerak-gerik Salju tak luput dari penglihatan Atka, laki-laki jangkung itu mengikuti arah pandang gadis di depannya dan ternyata mata Salju tertuju pada seorang wanita cantik yang sedang berdiri di depan kasir. Dan Atka... Tidak mengenal wanita itu.

"Mama..." gumam Salju pelan.

Ya, wanita itu adalah Monika, wanita yang selama ini selalu Salju banggakan di depan teman-temannya.

Akhir-akhir ini Monika jarang pulang ke'rumah, ia dan Salsa lebih sering menghabiskan waktu berdua di kantor ibunya. Tentu saja hal itu di karenakan Monika tidak ingin melihat Salju.

She's Not Snow White [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang