~08~

16 10 0
                                    

08. Salam kenal, Salju Dalivona...

❄️❄️❄️

"Ekhem, oke action!"

"Dere, kamu mau ga jadi paca-"

"Ihh Bang! Kok pakai nama Dere sih, kan feelnya jadi ga dapet. Pakai nama cewe yang Abang suka aja, biar kerasa nyataa,"

"Ribet banget sih! Ya udah oke! Ulang.
Vina... Lo mau ga jadi paca-"

"Bang Iyannn! Itu terlalu to the point! Basa basi dulu kek, atau gombalin dulu cewenya biar ada kesan romantis,"

"Kok lo yang sewot sih Re! Kan gua yang mau nembak Vina,"

"Kan Abang yang minta bantu sama Dere! Inget ya Bang, cewe itu suka yang romantis sama yang manis,"

"Lo kenapa ga ngomong dari tadi si peang! Yaudah kalo gitu temenin gua ke Alfamart didepan,"

"Lah, ngapain?"

"Ya beli gula! Kira-kira berapa karung ya Re, biar Vina mau nerima gua?"

"Ya ga gitu juga konsepnya monyet!"

"Lah tadi kan lo bilang cewe suka yang manis!"

"Au ah! Males gue ngomong sama lo Bang,"

"Dih! Lo niat ga sih bantuin gua?"

"Ya niat Bang! Tadi itu niat banget malah, tapi makin kesini otak lo makin oon, jadinya otak gue juga ikutan ngelag,"

"Durhaka lo!"

"Bang?"

"Hm?"

"Banggg!"

"Ih apa sih Re?!"

"Ituuu, Bang Atka pulang,"

"Lah terus?"

"Tanya aja sama dia, tutorial nembak cewe,"

"Ha? Ga salah lo? Lo ga lupa kan Bang Atka itu reinkarnasi dari tembok Berlin, mana tau dia caranya nembak cewe. Gua aja penasaran pernah ga sih dia ngomong sama cewe selain lo sama bunda," 

"Lo jangan ngeremehin Bang Atka dulu, siapa tau dia itu diam-diam mendalam, mungkin dia juga lebih jago dari lo,"

"Masa sih?"

"Yaudah kuy tanya,"

"Abanggg"

"Apa?"

"Tutorialnya dong?"

"Tutor apa?"

"Nembak cewe,"

"Sniper bodyguardnya ayah banyak, AWM juga ada, MP40 kualitasnya di atas rata-rata, mau softgun tinggal pilih aja. Terus arahin aja ke kepalanya, langsung tembak, ntar juga headshoot,"

"..........."

" Ya Allah, Mengapa dia berbeda,"

❄️❄️❄️

Atka langsung berjalan menaiki tangga menuju kamarnya setelah memberikan tutorial yang unfaedah kepada adiknya. Laki-laki itu berjalan ke kamar mandi, ia berniat berendam di bathtub untuk merelaksasi otot-otot tubuhnya setelah seharian beraktivitas, khususnya di sekolah.

Apa yang dilihatnya dalam perjalanan pulang tadi juga sedikit membebani pikirannya. Ia yakin penglihatannya tidak rabun, yang dilihatnya tadi benar-benar ayahnya yang sedang mendorong kursi roda milik seorang wanita didepan rumah sakit, dan dia tidak mengenal wanita itu. Yang jelas bukan bundanya. Detik berikutnya laki-laki itu menghilangkan pikiran negatifnya, ia sangat percaya ayahnya. Ia yakin ayahnya bukan laki-laki brengsek.

She's Not Snow White [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang