~13~

2 7 2
                                    


Kalo lupa alur ceritanya, baca dari chap sebelumnya aja^^






Note: part ini akan ada banyak narasi, kenapa? Karena di sini author akan menjelaskan tentang penyakit Salju.

Jadi, suka ga suka kalian harus baca, supaya paham akan penyakit apa yang di derita Salju selama ini.

.
.
.
.
.

•~Happy Reading~•

13. Penyakit Salju...

❄️❄️❄️


"Hahhh..." suara helaan nafas berat itu keluar dari mulut seorang gadis dengan rambut sebahu.

Gadis itu berjalan di pinggir trotoar dengan langkah berat dan gontai. Tangan kirinya memegang sebuah kantong plastik yang berisikan berbagai macam obat-obatan.

Seragam sekolah masih setia melekat di tubuh mungilnya. Sesekali gadis itu akan menendang kerikil-kerikil kecil yang dia anggap mengganggu jalannya.

Gadis itu mengangkat tangan kanannya yang memegang handphone berlogo apple. Menekan tombol power, lalu memperhatikan jam yang terpampang jelas di layar utama.

15:49, begitulah angka yang tertera di disana.

Gadis itu kembali melanjutkan langkah gontai'nya, kali ini dengan wajah yang lebih menunduk.

Tes

Satu tetes cairan bening mengalir di pipinya, tapi gadis itu tak ada niatan untuk menghapus ataupun mengusapnya seperti yang ia lakukan sebelum-sebelumnya.

Tes

Tes

"Hiks... Hiks..."

Kali ini terdengar suara isakan yang keluar dari kerongkongannya. Namun keadaan masih sama, gadis itu sama sekali tak menghiraukan matanya yang semakin gencar mengeluarkan cairan bening itu.

Ia juga tak peduli tatapan aneh orang-orang yang melihatnya.

Bagaimana tidak aneh? Seorang gadis dengan balutan seragam sekolah lengkap berjalan seorang diri sambil menangis sesenggukan.

"Kerusakan pada hati kamu semakin parah Salju..."

"Saya sangat tidak yakin bahwa kamu akan bertahan lebih lama lagi dengan kondisi hati separah ini..."

"Saya tidak bermaksud menakuti, Salju. Tapi, bagaimanapun juga saya ini dokter kamu. Saya berkewajiban memberitahukan kondisi pasien saya..."

"Obat-obatan ini, hanya mampu meredakan nyeri sesaat. Kamu sendiri tau itu..."

"Saya harap, kamu mau mendengarkan saran saya. Kita lakukan operasi transplantasi hati, sebelum keadaan kamu semakin memburuk..."

Kata-kata lembut yang keluar dari mulut dokter Jordan, terus menggema di telinga Salju.

Ya, gadis dengan rambut sebahu itu adalah Salju, Salju Dalivona.

Setelah sepulang sekolah tadi, memutuskan untuk ke rumah sakit guna melakukan check up tentang penyakitnya.

Sirosis kronis, penyakit yang terus menempelnya dalam tahun-tahun belakangan ini.

Ketergantungan terhadap obat-obatan penenang dari umur 12 tahun adalah penyebab kenapa ia bisa menderita penyakit mematikan itu.

She's Not Snow White [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang