1: I Might Cross the Line (Surya203)

9K 569 89
                                    

Summary: This is a bit dangerous. I think I might cross the line.

Cerita ini milik kembaran saya di dunia maya @Surya203

.Happy readinG.

Moonstar Hall, 1st Floor. Dec 13th, 23.50 PM.

Musik yang lembut mengalir dengan pelan, deretan minuman beralkohol yang tinggal setengahnya saja, kumpulan pria berdasi serta wanita dengan gaun anggunnya tersebar dalam ruangan tersebut. Rata-rata memiliki kepentingan utama yang sama, mencari relasi atau melobi terhadap pihak-pihak yang memiliki jabatan penting. Tidak, tempat ini bukan tempat dimana dilakukan pertemuan bisnis karena mustahil dilakukan di dalam Aula sebuah gedung. Ruangan dengan dua lantai dan diisi kegiatan yang terlihat membosankan ini seharusnya sebagai tempat diadakannya pesta perayaan suksesnya kerjasama dalam bidang perdagangan antara China dengan pihak Republik Korea Selatan selama setahun ini. Tidak ada musik yang menghentak ataupun manusia-manusia yang berjoget heboh, disini dilaksanakan pesta yang diperuntukkan kalangan atas sehingga lebih didominasi dengan percakapan bisnis.

Pesta yang dilaksanakan dengan mewah mengesankan betapa sang penyelenggara begitu menghargai tamu yang datang, juga sebagai simbol betapa suksesnya kerjasama yang dilakukan kedua pihak. Setidaknya itulah yang manusia-manusia di luar sana pikirkan, pada kenyataannya pesta ini diselenggarakan sebagai salah satu ajang pamer betapa mampunya sang penyelenggara, Pemerintah Kota Beijing, hingga mampu menggelar acara semewah ini. Salah satu peserta sekaligus penanggung jawab pesta, dengan setelan jas mahal serta sentuhan elegan di wajah, rambut, dan aksesoris yang digunakan, cukup menjadi pusat perhatian sejak awal dimulainya pesta. Betapa tidak seorang Walikota Beijing yang baru, masih begitu muda, usianya menginjak 29 tahun depan. Dialah Sean Xiao Zhan, pria yang penuh ambisi dan idealis. Kejeniusan yang tidak diragukan, kepribadian yang begitu tenang bagai air tanpa riak, keberaniannya dalam memberikan inovasi baru dalam pemerintahannya, gebrakan-gebrakan kebijakan yang menguntungkan baik Pemerintah maupun rakyat membuatnya begitu dicintai oleh masyarakat secara luas. Jarang sekali ada seorang yang mampu menolak pesona darinya. Ditambah seorang pendamping yang begitu cantik dan anggun membuatnya terlihat tanpa cela. Terlalu sempurna hingga banyak orang yang menginginkannya. Terlalu sempurna hingga banyak pula orang yang membencinya. Terlalu sempurna hingga tidak sedikit orang ingin menjatuhkannya.

Sean Xiao Zhan sedang sibuk berbincang dengan tamu lainnya ketika ia merasakan sepasang mata sedang mengawasinya. Nalurinya yang tajam tentu saja menjadi salah satu faktor yang mampu menggiringnya untuk melangkah sejauh ini. Dia dapat merasakan dari arah mana datangnya tatapan yang tertuju padanya, namun ia tak buru-buru memastikan. Ketika Xiao Zhan memilih untuk mengakhiri perbincangan, barulah ia menoleh pada lantai atas dan langsung dengan tepat menemukannya, seorang pria dengan sampanye di tangan sedang memandangnya penuh minat. Bukan Xiao Zhan terlalu percaya diri, tetapi ia mampu membedakan setiap tatapan lawannya, dan pria di atas sana menginginkannya. Xiao Zhan menyeringai mengetahui fakta ini. Semakin yakin begitu pria yang masih asing bagi Xiao Zhan membalas seringaiannya. Tak dapat ia pungkiri bahwa si Pria asing memiliki aura yang begitu menantangnya. Lebih dari 5 tahun Xiao Zhan tidak pernah lagi menemukan pria yang mampu mengetuk hatinya, maka dari itu semua hasrat yang ia punya berhasil dikuburnya dalam-dalam.

Sebuah sentuhan lembut di lengannya menyadarkan Xiao Zhan kembali bahwa ia tidak sendirian sekarang, seorang wanita yang begitu cantik dalam keanggunannya meminta perhatian dari dirinya. Xiao Zhan melepas kontak mata antara ia dan sang Pria asing untuk memenuhi keinginan sang istri, saling berbisik dengan cara mendekatkan kepala masing-masing sebentar sebelum ia mengangguk. Ketika Xiao Zhan menoleh lagi ke lantai atas, sang Pria asing masih menatapnya.

.DecalcomaniE.

Moonstar Hall, 2nd Floor. Dec 13th, 23.50 PM.

Candaan kosong yang sama sekali tidak lucu demi memberikan kesan yang baik terhadap lawan bicaranya supaya mempermudah mendapatkan relasi bisnis terdengar sejak tadi, disana dan disini. Hanya ada kumpulan para penjilat yang haus akan uang. Daripada mendengarkan ocehan tak bermutu yang semakin menjadi-jadi, seorang pria yang hanya menjadi pengamat memilih untuk menyingkir dari perkumpulan. Sedari tadi ia hanya memperhatikan, tanpa mengeluarkan sepatah katapun, karena pada dasarnya ia tidak pernah suka dengan basa-basi. Pria itu, Wang Yibo berjalan mendekat pada pagar yang membatasi lantai dua dengan ruangan kosong dihadapannya.

DECALCOMANIETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang