Cerita ini masih dan akan selalu menjadi miliknya Ka, IkaZordick
…
…
…Jangan lupa tinggalkan vote dan komen!
…
…
…Bocah kecil itu menghentakkan kakinya. Pipinya di gembungkan—menjadikan wajahnya semakin bulat. Matanya ia sipitkan—mencoba terlihat seram. "YIBOOOOOO!" dia menjerit kuat kemudian. Mencoba memarahi kakak kembarnya. Dia Xiao Zhan, si bungsu Wang yang suka berteriak dan mengadukan kelakuan tidak baik kakaknya.
Ini hal yang biasa terjadi. Di kediaman keluarga Wang yang di kepalai oleh Wang Haikuan yang seorang PNS berwajah malaikat dan sangat baik hati. "Mama" si kecil Xiao Zhan berlari, menuruni anak tangga. Xuanlu berteriak, agar Xiao Zhan berhati hati atau dia akan terjatuh dari tangga kemudian cidera. Sebenarnya tidak terlalu masalah, tangganya sengaja dibuat landai mengingat tragedi tragis yang terjadi.
Yibo—si sulung Wang dan tangga tidak cocok sama sekali. Dia sering berguling di tangga atau sekedar salah menginjak anak tangga ketika turun—mengingat dia selalu jalan dengan mata nyaris tertutup.
"Ada apa Xiao Zhan? Ada apa? Jangan berteriak!" Xuanlu mengucapkan itu dengan suara yang menggema di seluruh rumah. Sepertinya sudah jelas siapa yang di tiru oleh Xiao Zhan. "Kelakuanmu persis seperti ayahmu." dia mulai melakukan fitnah pada Haikuan yang baik hati.
Haikuan memilih diam. Ini hari libur dan ia tak ingin membuat perkelahian kecil-kecilan yang berujung Xuanlu mendiamkannya. Haikuan cepat belajar dari pengalaman. "Kenapa Yibo memiliki pakaian yang persis sama denganku?" dia protes kembali. Xiao Zhan memang termasuk anak yang kritis. Tapi kritisnya tidak pada tempatnya.
Yibo terlihat di anak tangga terbawah, sepertinya dia berhasil tanpa luka—dan tanpa bantuan Xiao Zhan. Dia menguap lebar dua kali dan kemudian berjalan persis seperti orang mabuk ke meja makannya. Haikuan hadir tak lama setelahnya, dia mengecup bibir Xuanlu sebagai ucapan selamat pagi kemudian mengecupi pucuk kepala dua bocah lima tahunnya—mereka akan segera masuk Taman Kanak-Kanak. Haikuan jadinya ingin menangis, anaknya sudah besar.
"Tentu saja, kalian kan kembar." Haikuan menjawab dengan senyuman di wajahnya. Membuat Xiao Zhan semakin memajukan bibirnya.
Xuanlu menghidangkan makanan di mejanya. "Aku tak kembar dengan Yibo." katanya menatap tajam Yibo yang melihat ke seluruh penjuru meja makan. Dia tak menemukan susunya di depan wajahnya. Apa dia salah tempat duduk? "Kami tidak mirip!"
Benar juga, mereka tidak mirip.
Xiao Zhan itu wajahnya dipenuhi dengan aura menggemaskan, pipi putih chubbynya seperti mochi, rambutnya kecoklatan dan kulitnya pucat. Sementara Yibo itu—
Aura kehidupannya tidak ada. Wajahnya tampan—seluruh tetangga mengatakan itu. Mereka mendadak menjadi peramal dan mengatakan Yibo akan menjadi playboy di masa depan. Dia suka tidur dan malasnya berada di tingkat akut.
Tentu saja berbeda dengan Xiao Zhan yang selalu cerah dan periang. Menjadi kembaran Yibo itu membuatnya berada dalam kesulitan. Kesulitan karena dia tak lebih tinggi dari Yibo—oleh karenanya dia selalu meminum susu lebih banyak dari Yibo. Dia juga tak lebih tampan dari Yibo—ini kesaksian tante-tante tetangga dan kawanan suster di rumah sakit tempat ibunya bekerja—Xiao Zhan bertekad dia akan lebih tampan dari Yibo suatu hari nanti.
"Kalian kembar tidak identik, Xiao Zhan. Tapi tetap saja kalian berada di perut yang sama dalam waktu yang sama. Jadi jangan banyak protes." Xuanlu menengahi. Mencoba membujuk anak bungsunya itu kalau mereka tak punya waktu untuk mencari baju baru untuk Xiao Zhan. Dia tak mengerti selera kedua anaknya. Menyuruh keduanya memilih pakaian sendiri, dia yakin Xiao Zhan akan melakukannya dengan baik, tapi Yibo. Dia sedikit khawatir.
KAMU SEDANG MEMBACA
DECALCOMANIE
RomanceXiao Zhan seorang walikota Beijing, pria beristri yang telah lama berhasil mengubur penyimpangan orientasi seksualnya, harus menyerah dihadapan seorang Wang Yibo(one shot) Summary ini hanya berlaku untuk chapter awal karena chapter kedua dst akan b...