12: Lullaby_Spesial (Ika Zordick)

940 107 13
                                    

Cerita ini masih dan akan selalu menjadi milik Ka, IkaZordick

...
...
...

Sorry for typos

...
...
...
..
.

Jangan lupa vote dan komen
...
...
...


"Yibo, bangunlah! Kau hampir terlambat!"

Masih bergelut dengan selimut dan tahta sucinya-di bawah AC, di atas tempat tidur empuknya, seseorang yang di panggil 'Yibo' itu enggan bergerak. Dia lebih menyamankan dirinya-mencari posisi terbaik untuk tidur terbaik pula. Dia bisa mendengar suara Xiao Zhan, kembarannya berwajah tak mirip dengannya.

Terdengar sayup-sayup, karena dia kembali terlayang ke dalam alam bawah sadarnya. Hingga-

Piip-

Itu suara surga dunianya yang baru saja di matikan oleh Xiao Zhan yang agung. Yibo pernah bermimpi, di sebuah mimpi yang sangat melelahkan-dia nyaris tak pernah tertidur dan menjagai Xiao Zhan yang merupakan seorang putra mahkota. Dia harap mimpi itu takkan terulang lagi-selain mimpinya di kejar-kejar seseorang sehingga ketika bangun kakinya terasa pegal.

"Bangun!" itu perintah mutlak. Yibo menggeser tubuhnya, bukan ke samping kanannya, samping kirinya jelas dinding buntu yang dingin, dia bergeser ke bawah-menyelusup ke dalam selimutnya kemudian meliuk seperti ulat hingga ia bisa menapakkan kakinya di lantai berkarpet kamarnya. Dia tak ingin suara Xiao Zhan dipadukan dengan suara ibunya-tidak baik untuk kesehatan telinga.

Menyeret langkahnya, remaja setinggi seratus tujuh puluh centi itu-Yibo baru saja mengalami ledakan tinggi saat memasuki usianya yang ke enam belas-dia masuk ke dalam kamar mandi yang ada di kamarnya. Setelah sebelumnya wajahnya menyapa pintu kamar mandi yang ternyata belum terbuka.


"Yibo, jangan tertidur di bawah shower!" ini pesan Xiao Zhan, setengah berteriak. Dia melangkahkan kakinya ke depan kamar mandi, menutup pintu kamar mandi-kakak kembarnya itu suka sekali mengekspose kegiatan mandi. Karena Xiao Zhan adik yang baik, dia selalu setia menutupkan pintu kamar mandi.



*****Lullaby*****






Xiao Zhan melirik sesekali pada Yibo yang baru saja bergabung di meja makan dengan setelan seragam sekolah mereka yang terlihat lebih berantakan dari milik Xiao Zhan. Kancing bajunya terbuka dua kancing di atas dan kancing baju terakhir salah. Yibo itu saking pemalasnya, nyaris terlihat idiot. Xiao Zhan berdecih. Geram sekali dengan kakaknya yang tak berubah sedikitpun, dia jadi sering pura-pura tak kenal dengan Yibo di sekolah.

"Yibo, benarkan seragammu, pakai dasi dan blazermu juga kemana tasmu." Haikuan-ayah mereka hanya terkekeh melihat si bungsu yang selalu lebih banyak menasihati dari pada si sulung. Haikuan menyesap kopi dengan gula sehatnya-istrinya yang seorang dokter selalu menjauhkannya dari sesuatu yang berbau manis, sejak Haikuan positif terkena diabetes setahun lalu. Dia sudah tua, meski wajahnya masih terlihat muda.

Haikuan itu contoh pria sederhana yang bahagia.

Istrinya dokter cantik yang selalu memperhatikan pola makan, anak bungsunya juga cerewet tentang lingkungan sehat. Dia benar-benar ayah yang bahagia. Jika saja-

"ASTAGA YIBO!" Haikuan berteriak ketika Yibo jungkir balik dari kursi makannya. Bokongnya meleset sedikit beberapa derajat sehingga sekarang bernasib sial menyentuh lantai. Xiao Zhan tertawa. Tidak khawatir sama sekali dengan rutinitas kakaknya yang suka berjalan sambil tidur itu.

DECALCOMANIETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang