Ya Allah telat banget yg up 😭 mian gais 😭
Happy Reading~
Langit sore yang lebih redup menembus kaca mobil yang melaju dengan kecepatan standar di jalanan Kota Seoul. Wanita yang duduk sembari menopang dagu dengan mata yang melirik ke arah luar masih memikirkan tentang teori yang dia ciptakan sendiri.
Walaupun teori ini masih membutuhkan beberapa bukti kuat bahwa suaminya masihlah ada di muka bumi ini. Tetapi dia cukup yakin dengan asumsinya.
Helaan nafas panjang keluar dari mulut tipisnya. Tanpa menggulirkan pupilnya, dia menghidupkan ponselnya yang memang dia genggam. Tangan dan matanya kini sibuk menjelajahi sosial media. Bukan untuk hiburan, tetapi hanya untuk mencari akun temannya. Yang dia curigai sebagai orang yang tahu tentang kebenaran kecelakaan yang mengenai suaminya.
Wanita itu mengirim pesan untuk temannya setelah mengikuti akun orang tersebut. Dia mengatakan bahwa dia meminta kedatangan temannya di sebuah restoran. Beralibi jika dia ingin membicarakan reuni sekolah menengah yang memang kebetulan kemarin Hanyeon di ajak oleh teman satu angkatannya.
Syukurlah teman yang dia hubungi itu sedang aktif. Segeralah si teman mengiyakan ajakan Hanyeon. Dan membuat janji untuk bertemu di tempat tersebut sekitar lima menit yang akan datang.
Setelah dia mengirimkan pesan terakhir, wanita itu mengunci layar ponselnya. Matanya kembali menatapi jalanan yang tampak ramai dan sibuk seperti biasa. Meski matanya sibuk melihat seisi kesibukan kota, nyatanya otak nya berputar menciptakan teori dan kemungkinan yang terjadi jika jasad dan kecelakaan itu ada satu hal yang mengganjal.
Namun entah darimana, pikirannya seperti dilintasi oleh sekelebat ingatan. "Cincin pernikahan." cicitnya. Sial, Hanyeon baru sadar jika cincin suaminya belum dia temukan. Bahkan sejak awal semua barang itu kembali, Hanyeon tidak menemukan cincin pernikahan yang tidak pernah Taeyong lepaskan dari jarinya.
Jika pun memang Taeyong tidak melepasnya, seharusnya masih ada di jari mayat suaminya. Dan jika para petugas yang mengurus jenazah waktu itu menemukan cincin, maka cincin itu akan kembali padanya. Tetapi ini? Dia tidak menemukan cincin suaminya.
"Sudah sampai Nyonya,"
Suara sang supir taksi mengejutkan wanita yang masih berpikir keras. Menyela kegiatan yang tengah di lakukan wanita itu sejenak. "Ah, Ne." Dia segera mengeluarkan beberapa lembar uang dari tasnya. Bahkan dia tak memikirkan berapa nominal yang dia keluarkan. Lalu dia menyerahkannya.
"Kamsahamnida!" ucapnya lalu turun dati taksi.
"Nyonya, ini kelebihan!" teriak sang supir namun tidak di dengarkan oleh si wanita. Ya, memang sudah keberuntungan untuk sang supir saat itu.
Wanita itu sidah menginjakkan kaki di restoran yang di jadikannya tempat untuk bertemu dengan temannya. Oh ya, dia mengenakan masker lantaran dia tak ingin beberapa orang memandanginya. Tentu mereka semua tahu apa yang terjadi pada Hanyeon. Wanita itu tengah menjadi pembicaraan hangat seluruh negara lantaran skandalnya dengan Na Jaemin.
Matanya mengedar keseluruh ruangan. Mencari seorang wanita yang tadi dia temui. Ah, itu dia. Kim Minjeong, seorang kepala Biro di TBO. Wanita itu langsung bergerak ke tempat di mana Minjeong duduk.
Hanyeon menurunkan masker yang menutupi setengah wajahnya. Mengembangkan senyumnya pada temannya. "Hai," sapa wanita itu lebih dulu.
"Hai, kau sudah datang rupanya." sambut Minjeong dengan ramah. Hanyeon duduk di depan Minjeong dengan nyaman. "Aku sudah memesankanmu matcha latte. Aku tahu kau sangat menyukai teh hijau." ucap Minjeong.
Hanyeon melirik minuman dingin yang ada di hadapannya. Bersampingan dengan minuman Minjeong yang berwarna coklat. Dia mengembangkan senyumnya lebih lebar. "Terimakasih, kau ternyata masih ingat minuman kesukaanku."
KAMU SEDANG MEMBACA
Boss In Love 2 : Saudade
Fanfiction[END] Pernahkah kalian kehilangan orang yang kalian cintai? Ya, dia mengalaminya. Dia kehilangan cintanya saat usia pernikahannya masih seumur biji jagung. Berat, tetapi harus dia lakukan. Menerima takdir dengan ikhlas. Inilah dia dan kisahnya, sete...