Jangan lupa vote + comment setelah baca karya orang!
Para author berhak dapet apresiasi dr pembaca:)
Happy Reading~
Suasana kian menegang saat pria itu melihat wanita didepannya menunjukkan cincin yang sudah ia bawa semenjak ia pulang dari rumah sakit. Dia memang tidak tahu mengapa dia memiliki cincin itu. Dan juga tidak ingat apakah sebelumnya dia mengenakan cincin atau tidak.
"Cepat katakan!" gertak sang wanita yang tak sabar. Air matanya mengalir deras saat cincin mendiang suaminya ada di pria yang tengah tinggal bersamanya. "Apa yang kau lakukan pada suamiku? Apakah dia masih hidup? Dan bagaimana bisa kau mendapatkan cincinnya?"
Jaejoong menelan ludahnya susah payah. "N-nyonya--"
"Ataukah... Kau adalah Lee Taeyong?" sela wanita itu membuat pria di depannya terdiam. Demi apapun dia tidak tahu harus menjawab apa, karena dia memang tidak tahu apapun. Dia bahkan tidak tahu jika cincin itu adalah milik suami Lee Hanyeon.
"Bukan. Saya bukanlah Tuan Lee." jawabnya, kepalanya agak tertunduk. "Cincin itu ada di pakaian yang saya kenakan saat kecelakaan." lanjutnya jujur.
Wanita itu tercekat tatkala mendengar penjelasan dari sang pria. Jisung pernah berkata, jika suaminya tidak ada dalam pesawat saat itu. Dan suaminya mengalami kecelakaan bersama seorang supir taksi. Kini dia sangat yakin jika pria di depannya adalah suaminya. Suaminya masih hidup! Dia tidak percaya ini. Sungguh kebahagiaan yang membuatnya tak dapat berkata-kata lagi.
Dia langsung memeluk pria di depannya. Sangat erat, seakan tidak ingin pria itu pergi. "Syukurlah..." ucapnya. "Kau telah kembali, Bubu-ya." lanjutnya dengan suara yang parau. Jaejoong hanya diam saat tubuhnya di peluk erat oleh wanita di depannya. Dadanya terasa hangat, matanya terasa memanas saat mendengar isak tangis wanita yang telah membuatnya jatuh hati.
"Kau telah menepati janjimu, untuk tidak pergi dariku dan Minhyung." lanjutnya. Yang Jaejoong rasakan adalah... Rasa bimbang. Dia bingung harus bahagia, ataukah sedih. Entah dia merasakan dua hal itu. Dia bahagia karena Hanyeon mengatakan hal seperti itu. Tetapi, dia sedih lantaran dia bukanlah Lee Taeyong seperti yang dikatakan wanita itu.
"Aku sangat mencintaimu, Lee Taeyong-ssi."
Jaejoong melepaskan pelukan wanita itu. Membuat wanita itu mengerutkan dahinya dengan tatapan seperti meminta penjelasan. "Maaf Nyonya. Tapi saya bukanlah Tuan Lee."
Kernyitan di dahi sang wanita semakin jelas. "Mengapa kau berkata seperti itu? Kau adalah Lee Taeyong. Itu sudah jelas karena kau memiliki cincin ini." ucapnya.
"Kalau begitu, cincin ini bukanlah milik saya." namun jawaban itu seakan tidak bisa diterima oleh Hanyeon. Mengapa? Bahkan cincin itu memiliki ukiran yang sama dengan cincin yang dikenakannya.
"Mungkin saja... Rumah sakit salah memberikan pakaian kepada saya. Dan juga, rasanya tidak mungkin jika Tuan Lee adalah saya."
"Mungkin saja!" sela wanita itu dengan sedikit gertakan. "Kau dengan Lee Taeyong-ssi memiliki wajah yang sama. Kalian sangat mirip," lanjut wanita itu sembari mengeluarkan ponselnya. Dia lalu menunjukkan layar ponsel dengan foto Hanyeon serta mendiang suaminya pada pria itu.
Membuat sang pria tertegun begitu melihat duplikat dirinya bersama Hanyeon. Seperti tidak mungkin jika dia melakukannya. Walaupun dia seperti merasa pernah melakukannya, tetapi dia bahkan tidak tahu apa itu. "Apa lagi yang harus membuatku ragu bahwa kau adalah Lee Taeyong-ssi?" pria itu hanya terdiam menatapi mata lentik yang memerah dengan genangan air yang membuat matanya memantulkan cahaya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Boss In Love 2 : Saudade
Fanfiction[END] Pernahkah kalian kehilangan orang yang kalian cintai? Ya, dia mengalaminya. Dia kehilangan cintanya saat usia pernikahannya masih seumur biji jagung. Berat, tetapi harus dia lakukan. Menerima takdir dengan ikhlas. Inilah dia dan kisahnya, sete...