Di padang rumput yang hijau dan begitu sejuk. Ada beberapa tulip pink yang tumbuh disana juga.
Wanita itu heran. Seingatnya tadi dia berada di rumah duka. Tapi mengapa sekarang ada di sini?
Wanita dengan balutan dress putih yang begitu cantik itu berjalan tak tentu arah. Entah, dia akan kemana. Namun tiba-tiba suara khas suaminya memanggil namanya.
"Park Hanyeon,"
Wanita itu menolehkan kepalanya. Yang ia dapati suaminya yang tengah tersenyum padanya. Lee Taeyong.
Tiba-tiba saja air matanya mengalir. Dia begitu merindukan pria itu. Tanpa basa-basi, sang wanita berlari pada suaminya. Ingin memeluk suaminya lagi.
Tetapi saat langkahnya hanya sekitar sepuluh langkah, dia tidak bisa mendekat lagi. Bagaikan ada tembok transparan yang menghalangi mereka. Hanyeon mencoba masuk, tetapi tak bisa.
Pria itu tetap dalam tempatnya. Dia tersenyum pada istrinya itu. Lalu melambaikan tangan dan pergi meninggalkannya.
****
Diruangan putih, yang disinari cahaya yang cukup, dua orang pria disana mengawasi seorang perempuan yang terbaring lemah di atas ranjang pasien. Wanita itu tampak begitu pucat, sampai bibirnya kering dan memutih.
Padahal tadi saat di rumah duka, dia tidak menangis. Bahkan pria yang membawanya kemari pun mengira jika dia sama seperti dirinya. Tidak sedih ditinggal pergi salah satu keluarganya.
Namun perkiraannya salah, saat wanita itu pingsan terlihat sekali gurat kesedihan yang mendalam di wajahnya. Pria itu langsung membawanya ke rumah sakit. Dia yang membopong wanita itu, bahkan dia lupa untuk mengambil anaknya sendiri di rumah orang tuanya. Pria itu menggandeng anak kecil. Yang dia pikir adalah putra dari wanita yang terbaring disana.
Anak itu melepaskan genggamannya dari pria itu. Dia mendekati sang ibu, "Maa~"
"Dia hanya pingsan, mungkin karena baru ditinggal keluarganya. Tapi syukurlah dia dan kandungannya baik-baik saja."
Pria yang membawanya ke rumah sakit itu mengernyit. "Apa? K-kandungan?"
Sang pria yang lebih tua dengan jas putih mengangguk sembari tersenyum. "Ne, dia sedang mengandung sekarang."
Lalu pria itu menatap pada wanita itu lagi. Entah kenapa tiba-tiba merasa iba pada wanita ini. Dalam keadaan hamil, masih memiliki seorang anak yang masih kecil, dia sudah menjanda. Dia dengar wanita itu adalah istri dari salah satu direktur ternama di Seoul.
"Saya permisi dulu, Tuan Na." pamit sang dokter.
Pria bermarga Na itu mengangguk, "Ne, Kamsahamnida, Dokter."
Kemudian pria berjas putih itu keluar dari ruangannya. Meninggalkan tiga orang itu di ruangan UGD. Pria Na mengamati wajah wanita yang masih terpejam.
Mengamati wajahnya secara detail. Yang entah mengapa sangat menarik hati dan membuatnya tersenyum simpul. Wanita ini, membuatnya semakin penasaran.
"Lee Taeyong-ssi..." tiba-tiba wanita itu mengucapkan nama seorang pria.
"Lee Taeyong-ssi!" dan matanya terbuka. Nafasnya tersengal sampai dia terbangun dari posisi berbaringnya. Rasanya pening kepalanya.
"Nyonya, lebih baik anda berbaring." saran seorang pria yang ada di samping kanannya. Hanyeon menoleh.
Mendapati pria asing yang tampaknya lebih muda dari suaminya. Entah bagaimana dia bisa ada di ruangan ini bersama dengan pria yang tidak dia kenal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Boss In Love 2 : Saudade
Fanfic[END] Pernahkah kalian kehilangan orang yang kalian cintai? Ya, dia mengalaminya. Dia kehilangan cintanya saat usia pernikahannya masih seumur biji jagung. Berat, tetapi harus dia lakukan. Menerima takdir dengan ikhlas. Inilah dia dan kisahnya, sete...