02

892 102 4
                                    

Bangchan pun ke luar dari salah satu minimarket lalu membawa sebuah kantong plastik.

"Maafin kakak ya kakak gatau apa apa soal perempuan" Bangchan langsung mengobrak ngabrik isi dari kantong plastik itu yang berisi pembalut berbagai macam jenis dan ukuran.

"Duh apa bedanya ya" Bangchan benar benar panik. Bagaimana tidak? Ia bahkan tidak pernah pacaran sebelumnya. Ia tidak punya waktu karena harus belajar untuk berbagai macam olimpiade.

Ia hanya tau itu adalah menstruasi dan membutuhkan pembalut untuk mengatasinya.

"Kamu bisa masuk sendiri gak? Ini tutorialnya" Ucap Bangchan memberikan video youtube yang merupakan tutorial cara memakai pembalut.

"Sena takut kak" Sena perlahan menangis lalu digendong oleh Bangchan memasuki toilet cowok.

"Udah jangan nangis lagi-" Bangchan langsung menutup mata adiknya tersebut. "Tutup mata kamu"

Ia pun tidak punya pilihan lain. Ia kerap mengatakan "Maaf" lalu menutup matanya secara refleks.

"Kakak cuma ngikutin video ini"

"Mulai sekarang kamu biasain ya" Bangchan langsung ke luar secara refleks.

"Kalau Sena pintar, entar kakak kasih susu coklat"

*****

"Dosen tersampah"

"Ini tuh banyak banget" Cewek itu menggaruk garukan kepalanya. Ia menutup laptopnya setelahnya.

"Gue harus order kopi"

"Mata gue ngantuk banget" Ia mengambil HP yang ada dimeja kerjanya.

Ia pun mengerjakan sampai jam 4 pagi dan alhasil malah belum selesai juga.

You
Pak, bs minta delay sampe besok lusa gak? Saya janji deh bakal ada dimeja bapak pagi itu

*dibaca*

"Nih dosen fast respon tapi kok gini"

Dosen PMS
Tidak boleh

Dosen PMS
Saya tidak mau tahu, harus ada dimeja saya hari ini

Nulis chat udah kayak nulis buku bahasa indonesia njir Asumsi cewek itu menatap gaya chat dosennya itu.

Dosen PMS
Oh iya saya punya pertanyaan buat kamu

You
Apa pak?

Dosen PMS
Terdapat perbedaan dibagian mana ya?

Dosen itu mengirimkan foto sekantung plastik berisi pembalut dengan size dan warna yang berbeda beda.

Mata Cewek itu membesar tiba tiba saat menatap ketikan dosen itu.

You
Ini pasti bukan bapak. Ad yang hack nomor bapak pasti

Dosen PMS
Ini saya

You
*blocked*

"Dasar hacker bejat ganggu aja" kata kata itu dituturkan cewek itu lalu ia melanjutkan proyek yang diberikan dosennya itu.

*****

"Telat 20 menit" Dosen itu sudah duduk di kantornya lalu menatap Jam tangan yang melingkar di tangan kirinya.

"Pak"

"Saya pergi print tadi"

"Buru buru" Bangchan langsung jongkok lalu mengikat tali sepatu milik cewek itu.

"Tuh kan saya aja belum sempat pake sepatu dengan baik dan benar" Omel cewek itu sambil menunjuk nunjuk sepatunya.

Bangchan menoleh kehadapan cewek itu. Lalu perlahan ia berdiri. "Tidak ada alasan"

"Tidak ada perlakuan spesial"

"Oh iya"

"Kenapa kamu blokir WA saya?" Tanya Bangchan saat kedua kakinya sudah berada di luar kantor tersebut namun pintu yang terbuka membuat cewek itu masih bisa mendengar pertanyaan cowok itu.


Jangan lupa divote dan dibaca ya
Terimakasih
Baca juga cerita aku yang lainnya

DOSEN • BangchanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang