"Bapak apaan sih?" Ucap cewek itu dengan sedikit gelak tawa.
"Permisi, 2 bakso" Penjual bakso itu datang membawakan 2 mangkuk bakso. "Ini yang gak pakai daun bawang"
"Makasih bang" Ujar Cewek itu. Gadis itu mengarahkan rambutnya ke belakang lalu menyantap bakso tersebut.
Mata Bangchan tidak bisa berhenti menatap side profile cewek itu.
Gadis itu langsung menaruh rambut kecilnya ke belakang telinganya menampakkan tindik yang ada ditelinga kirinya.
"Sejak kapan kamu punya tindik?" Tanya Bangchan kepo.
"Sudah mulai nakal kamu"
"Saya lihat dulunya kamu anak baik baik"
"Punya tindik itu bukan berarti nakal pak, lagipula gak ada larangan untuk tindik di kampus kan?" Ujar Gadis itu lalu tersenyum setelahnya
"Jadi gak salah dong"
Bangchan sedang memegang semangkuk bakso dan tinggal melahapnya sekarang.
"Pak"
"Saya ngerasa awkward nih pak"
"Gimana kalau ada anak kampus" Cewek itu nampak melihat ke kanan dan ke kiri lalu kembali fokus pada bakso yang ada dihadapannya.
"Menurut kamu gimana?" Tanya Bangchan.
"Kalau ada yang lihat, kamu akan jawab apa?"
"Saya takutnya ada yang sebarluaskan baru di pajang di mading, kan saya jadi malu pak" Ujar Cewek itu.
"Kamu malu ya sama saya?" Tanya Bangchan kaku sambil akhirnya menyantap suapan pertamanya.
"Bukan gitu pak"
"Bapak emangnya gak takut digosipin?"
"Gosip kalau udah nyebar satu kampus susah direduce pak"
Bangchan hanya menggeleng. "Saya tinggal jawab kamu teman kecil saya"
"Kamu sama sekali gak ingat?" Tanya Bangchan lalu dibalas gelengan kepala oleh cewek itu.
"Bagaimana kalau ini"
"Tunggu sebentar" Bangchan langsung memasuki mobilnya lalu mengeluarkan kunci dengan correction tape sebagai gantungannya.
"Ini barang pertama yang kamu lemparkan ke badan saya saat hari pertama saya memasuki sekolah itu"
"Saya tidak sempat kembalikan karena saya harus pindah sekolah beberapa hari setelah itu" Jawab Bangchan menjelaskan secara detail.
"Bapak saya ada urusan bisnis dan saya juga harus ikut akselerasi"
"Saya berasal dari sekolah yang muridnya semua laki laki. Tiba tiba saja saya dipindahkan ke sekolah yang ada perempuannya, membuat saya sedikit anti sosial terhadap perempuan"
"Saya agak terkejut saat kamu mengira saya sudah punya istri, bagaimana saya bisa punya istri kalau saya sedikit anti sosial terhadap perempuan?"
"Sekarang kan sudah gak anti sosial pak, sudah banyak ketemu dosen dan mahasiswi juga"
"Kenapa gak pacaran aja?" Tanya gadis itu sambil menyeruput kuah bakso.
"Kamu nembak saya?" Tanya Bangchan pede.
"Bukan gitu pak, maksud saya kenapa gak coba pacaran sama siapa gitu" Bangchan tertawa kecil lalu menggeleng.
"Saya gak mau pacaran, saya mau langsung lamar saja" Jawab Bangchan.
"Jadi, kapan kamu siap jadi istri saya?" Tanyanya yang berhasil membuat gadis itu membeku.
Hi semuanya,
Akhirnya aku balik dengan new part
Jangan lupa buat di baca part partnya ya dan cerita aku yang lainnya juga
KAMU SEDANG MEMBACA
DOSEN • Bangchan
Fanfiction"Jangan panggil saya 'pak' kalau diluar kampus, karena saya bukan bapak kamu"