07

691 93 4
                                    

Cewek itu refleks menutup wajahnya karena malu.

"Jangan berpikir saya berbuat macam macam sama kamu"

"Saya Dosen kamu, keselamatan anak didik saya adalah tanggung jawab saya"

"Sekarang"

"Tunjukkan luka kamu sama saya" Cewek itu pun menaikkan lengan bajunya yang panjang. Terdapat luka lebam dipergelangan tangannya yang berhasil membuat dosen itu menggeleng gelengkan kepalanya.

"Kalian tidak ada kapok kapoknya bermain ke anak anakan seperti ini"

"Semua bisa diselesaikan secara damai, bukan?"

"Gimana bapak bisa tau?" Tanya Cewek tersebut dengan suara yang siapapun tahu kalau dia sedang menangis.

"Kamu tahu alasan saya memisahkan tempat duduk kamu dan Taehyun saat dikelas? Karena anak didik saya adalah tanggung jawab saya" Cowok itu malah menjawab hal yang lain dari yang ditanyakan.

"Sejujurnya saya ingin kamu jujur dengan student service soal masalah kamu dengan Taehyun"

"Tapi satu sisi saya mengerti, itu adalah masalah pribadi"

"Dan saya tidak akan ikut campur karena saya harus admit itu adalah privasi kamu" Dosen itu berbicara sambil memberikan obat ke luka cewek itu.

"Jadi sebaiknya kamu belajar untuk take care, bisa menjaga diri sendiri" Senyuman terpancar dari wajah Dosen itu.

"Karena jika bukan kamu yang jaga dirimu sendiri, siapa lagi" Dosen itu lagi lagi tersenyum namun senyuman itu tidak dapat dilihat oleh cewek itu karena cewek itu masih menutup wajahnya terutama matanya yang bengkak akibat menangis.

"Bapak bisa pelan pelan gak? Sakit" Omongan dosen itu nampaknya tidak diperdulikan oleh cewek itu, ia malah mengeluh kesakitan.

"Kamu ini seperti anak kecil saja"

"Padahal kamu sudah jadi mahasiswi, bukan?"

"Harusnya kamu pikirkan setelah lulus kuliah mau kerja apa"

"Oh iya"

"Jangan panggil saya 'pak' kalau diluar kampus, karena saya bukan bapak kamu"

"Panggil saya Bangchan atau Chan hanya diluar kampus, apabila di area kampus kamu harus menghormati saya sebagai dosen kamu"

"Bapak kok jadi cerewet sih? Biasanya sensian"

"Saya tidak akan berkutik jika kamu atau siapapun anak didik saya memanggil saya dengan panggilan 'bapak' diluar kampus"

"M-maksudnya, Chan kok jadi cerewet gini sih?"

"Saya memang banyak bicara apabila soal nasihat, tapi sebagai orang biasa diluar kampus bukan sebagai dosen"

"Kalau tidak bisa menulis, saya akan berikan materinya agar kamu tidak tertinggal"

"Saya harus pulang dulu, sudah mulai gerimis" Bangchan tiba tiba menyadari langit makin gelap dan rintik hujan sudah mulai turun perlahan.

"Kamu bagaimana?"

"Saya lagi pesan ojek online" Ujar cewek itu perlahan mulai mengangkat kepalanya dan meraih HPnya.

"Bapak pulang aja, saya tunggu ojolnya disini" Ucap cewek tersebut.

"Baiklah kalau begitu, saya duluan ya" Bangchan akhirnya pamit dan pergi meninggalkan cewek itu dengan berjalan kaki karena ia parkir di parkiran khusus dosen.

                               *****

Dosen itu hanya menaiki motornya dan memasang helmnya namun ia siaga meratapi spionnya yang menunjukkan kepergian gadis itu dengan ojek online yang gadis itu pesan.

"Saya akan protect kamu lebih dari ini"

"Bukan hanya karena kamu anak didik saya"

"Tapi karena saya cemburu"

"Kalau saja ini sudah jauh dari kampus, saya pasti akan mengajak kamu pulang bareng saya"

"Sayangnya ini belum jauh dari area kampus"

Halo gais, finally update lagi
Jangan lupa votenya ya dan baca cerita / part lainnya juga ya

DOSEN • BangchanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang