"Sena sekolah yang benar ya" Tak lama mereka sudah sampai didepan sekolah Sena. Disekolahnya, beberapa siswa siswi sudah berbaris untuk upacara bendera.
"Kakak sayang sama kamu" Senyuman pun terpancar dari wajah Bangchan.
"Kalau kamu dapat peringkat 10 besar, kakak belikan kamu hadiah"
"Apa kak?" Ujar Sena penuh semangat. Ia bahkan melompat kecil.
"Sekolah dulu yang benar" Bangchan menyentuh hidung mungil Sena yang membuat Sena tersenyum.
"Kakak mah gitu"
"Dah mau masukan nih, sana masuk" Bangchan menatap jam tangan yang melingkar ditangannya lalu mengarahkan tubuh Sena pelan ke dalam gerbang sekolah.
"Topi upacaranya ada?"
"Didalem tas tiap hari" Jawab Sena. Sena membalikkan tubuhnya untuk meminta kakaknya mengambilkan topi upacaranya.
"Dibagian mana?" Tanya Bangchan.
"Depan" Bangchan menemukannya setelah mengikuti beberapa instruksi dari Sena. "Nih" Bangchan memasangkan topi upacara itu ke kepala sena.
"Pulang jam berapa? Kayak biasa?" Gadis itu mengangguk pelan.
Lalu, Bangchan melambaikan tangannya diikuti oleh Sena. Ia pun pergi meninggalkan sekolah Sena.
*****
"Kita selesaikan materi kita sampai sini saja, ada pertanyaan?"
"Ga ada pak"
"Jika ada pertanyaan boleh tanyakan di WA atau Email, akan saya respon" Ujar Bangchan.
"Asal jangan lewat jam 11 malam, mengerti?" Tanya Bangchan lalu diiyakan serentak.
"Baik, terimakasih atas perhatiannya"
"Have a nice day" Dosen itu merapikan buku bukunya yang ada diatas meja.
"Pak, ada yang ingin saya bicarakan" Ucap seorang dosen lainnya didepan pintu.
"Maaf bu, saya banyak kerjaan. Kalau tidak keberatan, bisa bicara besok saja?" Tanya Bangchan sambil membereskan laptop dan mouse yang ada dimejanya juga.
"Sebentar saja pak" Dosen itu mulai menyentuh bahu kekar milik Bangchan lalu ditepis secara cepat.
"Maaf, kalau ada apa apa silahkan email atau WA saya saja. Saya ada urusan" Setelah lengkap membereskan barang barangnya, ia bergegas meninggalkan dosen itu.
"Selalu aja dia begitu"
*****
Cowok itu menuruni satu per satu anak tangga untuk menuju motornya. Namun dengan cepat ia mengurungkan niatnya karena ia lupa membawa berkas penting dari mejanya.
Dengan sedikit senyuman, ia menatap salah satu kelas terutama seorang gadis yang sedang duduk dibelakang. Ia terlihat cantik dengan makeup tipis dan rambut diikat. Kemeja kotak kotaknya menambah kesan elegan dalam dirinya.
Ia nampak sedang mendiskusikan pelajaran dengan beberapa orang temannya ada laki laki dan perempuan.
Cowok itu mengeluarkan gantungan kunci motornya. Gantungan kunci dengan sebuah correction tape yang tergantung disana.
"Suatu saat kamu akan tau"
"Hanya kamu yang berani dengan lancangnya merebut hati saya"
"Padahal saat itu saya sedang menutup diri dan putus asa"
"Mungkin kamu sudah lupa sama saya, cowok culun di SMA kamu, pada saat itu"
"Tapi kita bisa mulai dari awal lagi dengan diri saya yang sekarang"
*****
Suara deru motor pun dihentikan oleh cowok itu. Nampaknya, motor cowok itu berhenti disebuah rumah. Dari luar saja, sudah terdengar suara anak anak yang menyambutnya.
Ia mengetuk pintu lalu seorang wanita paruh baya membuka pintunya beberapa saat kemudian. "Bangchan"
Seolah olah sudah akrab, beberapa anak lainnya menyapa Bangchan dengan senyuman, "Halo kak"
Bangchan melambaikan tangannya disertai senyuman pula.
"Anak anak, sebentar ya, ibu mau bicara sama kak Bangchan dulu"
"Kalian masuk dulu, lanjut belajar"
*****
"Bagaimana kabar Sena?"
"Sena baik baik saja"
"Ibu agak khawatir sama kamu, secara ibu dulunya guru sekolah kamu"
"Dan selama kamu SMA, ibu gak pernah lihat kamu berbicara dengan teman cewek kecuali tentang sekolah dan bayar uang kas"
"Justru Ibu takut Sena buat kamu kebingungan"
"Saya belajar tentang hal itu bu, jangan khawatir. Sena aman sama saya" Bangchan langsung menyentuh lengan wanita paruh baya itu lalu muncul senyuman kecil terpancar dari wajahnya.
"Ibu lega, kalau kamu benar benar sayang sama Sena"
"Ibu percaya sama kamu" Ujarnya sambil menepuk bahu Bangchan disertai anggukan kepala yakin.
Hai,
Finally aku balik lagi dengan new partJangan lupa divote dan baca part / ceritaku yang lain juga ya :)
KAMU SEDANG MEMBACA
DOSEN • Bangchan
Fanfiction"Jangan panggil saya 'pak' kalau diluar kampus, karena saya bukan bapak kamu"