03

865 105 1
                                    

"Itu betulan bapak yang tanya?" Tanya Cewek itu. Suasana pun hening sejenak.

Cowok itu hanya menoleh setelahnya. "Kalau bukan saya siapa lagi?"

"Ga ada dibuku ya pak makanya tanya saya"

"Kan pinter harusnya tau dong" Dosen itu terkekeh mendengar jawaban cewek itu. Ia mengeluarkan smirknya setelahnya.

"Kamu juga ngomong seperti itu nampaknya kamu pintar sekali ya"

"Siap siap hari ini saya tanya materi yang sudah saya ajarkan dari minggu pertama sampai pertemuan sebelumnya"

"Kalau kamu tidak bisa menjawab, saya potong nilai attitude kamu karena sudah tidak sopan sama saya"

Cewek itu hanya menatap dosen itu tidak percaya. Kini ia hanya bisa menatap punggung dosen bertubuh kekar itu.

"RESE BANGET SIH" Cewek itu berteriak kesal namun mau seperti apalagi. Dosen selalu benar.

                                *****

"Kamu" Baru saja masuk dan mengabsen siswa yang ada didalam kelasnya, Dosen itu sudah berdiri di meja milik cewek itu.

"Maju kedepan"

"Mau diapain loe? Sumpah demi apa" Yeji langsung menatap cewek yang duduk disampingnya itu sedangkan cewek itu sudah keringat dingin.

"Sebutkan jenis grafik yang paling sering dipakai oleh mahasiswa saat ini"

"Tabel?" Tanya Cewek itu.

"Minus 10" Beberapa pertanyaan langsung dilontarkan oleh dosen itu namun cewek itu selalu menjawabnya dengan salah dan sisanya ia menjawab dengan kata 'gak tau'.

"Tadi totalnya 10 pertanyaan jadi-"

"Nilai attitude kamu 0"

"Silahkan duduk"

"Kita lanjutkan pelajaran pertemuan sebelumnya"

                           *****
"Pak"

"Saya bisa gak lulus kalau nilai saya 0" Ucap cewek itu menatap dosennya yang sudah menyimpun laptop dan beberapa peralatannya ke dalam tas.

"Lagian salah bapak juga kan? Nanya soal kayak begituan kok ke saya"

"Tanya aja ke mantan istri bapak" Ucap cewek itu lancang.

Dosen itu hanya menoleh ke cewek itu. "Maaf saya tidak bisa memberi perlakuan spesial ke kamu kalau didunia perkuliahan"

"Kamu tau sendiri kan masa depan kamu ada ditangan saya?" Dosen itu langsung menggendong tasnya dan meninggalkan kelas itu.

Apa maksudnya sih? Sejak kapan masa depan gue ada ditangan dia. najis Ucap cewek itu didalam hati dan hanya bisa didengar oleh dirinya sendiri saja.

"Dan satu lagi"

"Jangan bahas mengenai status saya karena itu adalah privasi" Cowok itu perlahan pergi meninggalkan tempat itu.

"Saya tunggu kamu dibawah" Dosen itu berlagak aneh tiba tiba.

                             *****

"Yang ini nih" Cewek itu menunjuk beberapa pack pembalut ukuran 40cm.

"Kamu saja yang ambil, saya gak enak dilihat banyak orang" Dosen itu perlahan menoleh ke kanan dan ke kiri.

"Kalau saya ambil nilai saya ditambah ya" Cewek itu tersenyum kecil setelahnya.

"Biar saya saja kalau begitu" Dosen itu mengambil dengan tangan yang bergetar lalu memindahkannya ke dalam keranjang yang ia bawa.

"Kaku banget sih pak"

"Padahal bapak kan duda" Dosen itu tiba tiba menatap cewek dihadapannya tajam sedangkan cewek itu langsung menutup mulutnya refleks.

"Saya belum pernah pacaran sebelumnya"

"Apalagi menikah" Cewek itu langsung cengo mendengar pernyataan dosen itu.

"Sudah cukup jelas kan menjawab ketidaktahuan kamu"

"Jadi jangan tanya saya lagi soal status saya"

"Karena itu sudah cukup jelas, bukan?"


Jangan lupa di vote, comment dan baca ya
Baca cerita aku yang lainnya juga ya

DOSEN • BangchanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang